LOVE IS FOREVER
Karya Eka Febriani
Adit dan Tiara adalah sahabat semasa kecil. Mereka tumbuh besar, seiring jalannya waktu. Menjadi remaja dan saling menyayangi. Tapi siapa sangka ? Cinta itu tumbuh diantara mereka. Walau hanya Adit yang harus merasakannya. Mereka tetap bermain bersama, menjalani semua yang mereka biasa lakukan. Tiara juga tak menyadari, sebuah rasa itu. Rasa cinta. Ya, cinta.
Seiring, mereka masuk kesebuah sekolah. Sekolah menengah atas. Mereka bergaul dengan teman teman baru. Mencari teman yang baik, yang tidak membawa mereka ke jalan yang salah. Yap, Tiara menemukannya. Seorang lelaki bernama Rommy. Lelaki yang mampu membuat Tiara dag dig dug. Tiara seakan menjadi sebuah besi yang ditarik kuat oleh magnet berwujud Rommy. Setiap hari, Tiara meluangkan banyak waktu untuk mendekatkan dirinya kepada Rommy. Tak menghiraukan Adit yang mulai sakit hati. Cintanya, sahabatanya, direbut begitu saja.
Seiring, mereka masuk kesebuah sekolah. Sekolah menengah atas. Mereka bergaul dengan teman teman baru. Mencari teman yang baik, yang tidak membawa mereka ke jalan yang salah. Yap, Tiara menemukannya. Seorang lelaki bernama Rommy. Lelaki yang mampu membuat Tiara dag dig dug. Tiara seakan menjadi sebuah besi yang ditarik kuat oleh magnet berwujud Rommy. Setiap hari, Tiara meluangkan banyak waktu untuk mendekatkan dirinya kepada Rommy. Tak menghiraukan Adit yang mulai sakit hati. Cintanya, sahabatanya, direbut begitu saja.
Love Is Forever |
November
5 bulan sudah Tiara mengejar Rommy. Dan benar saja, Tiara mendapatkannya, walau belum bersetatus pacaran. Mereka semakin dekat, dekat, dan sebuah kejadian yang tak diinginkan terjadi. Rommy dilemma. Dia dilemma dengan dua orang wanita yang dia sukai, dia cintai. Tiara, teman barunya yang membuatnya merasakan cinta untuk kedua kalinya. Dan Mellan, cinta pertamanya yang datang lagi. Rommy bimbang, dilemma, galau. Apa yang harus dia lakukan ? Siapa yang harus dia pilih ? Dia mencintai Tiara, sangat. Tapi Mellan, cinta pertamanya, yang ga akan bisa dilupakan. Dan pilihan Rommy, jatuh pada Mellan.
Tiara sedih, sakit, kecewa. Dia menangis, meraung, merintih. Bagaikan ditusuk beribu ribu jarum tumpul. Perih. Dia berlari, Memeluk. Memeluk Adit, dan menangis. Menuangkan semua kesedihannya. Dan Adit ? Adit menerimanya. Menerimannya dengan lapang dada. Dengan hati terbuka. Tanpa memikirkan apa yang dia rasakan. Sakit, ya sakit bukan main. Tiara merintih, meminta bantuan Adit. Bersandar dibahu Adit.
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Ditahun ajaran baru ini, Tiara masih saja terpuruk. Terang saja, cinta pertamanya di sekolah baru. Cinta yang benar benar berarti buat dia. Pergi begitu saja. Tanpa memikirkannya sama sekali. Tiara ngedrop. Jarang mau makan. Tak melakukan aktifitas. Dan hampir saja tidak naik kelas karna tak ada nilai sama sekali. Selama itu, Adit yang berada disampingnya. Memberi kasih sayang, belaian lembut, perhatian. Tak lama... Dia kwmbali... Memeluk... Dan... Menggenggam...
Ya, Rommy kembali. Kembali kepada Tiara, setelah dihianati Mellan untuk yang kedua kalinya. Dia kembali, membawa cinta lama yang seharusnya diberikan kepada Tiara. Dia memeluk. Memeluk Tiara yang berbaring lemah di rumah sakit. Dia menggenggam. Menggenggam kedua tangan Tiara yang tergolek lemah. Dingin, bagaikan es. Dia membawa. Membawa dan mengembalikan senyuman itu. Senyuman Tiara, yang lama menghilang.
Agustus
Tiara kembali lagi bersemangat. Kembali hidup bersama sang matahari. Matahari cintanya. Tiara mengulang kembari hari harinya bersama Rommy. Mengejar semua ketertinggalannya disekolah, nilai nilainya. Tiara merasa bahagia, dia tau, bahwa Rommy akan kembali. Kembali, menggenggam dan memeluknya. Tiara tersenyum, tertawa, bergembira.
Dan lagi dia datang, meyeruak dihati yang hanya menjadi sandaran. Sandaran disaat Tiara sedih, disaat Tiara menangis, disaat Tiara kehilangan arah. Dia, sakit itu. Sakit sekali. Adit lagi lagi merasakannya, untuk yang kesekian kalinya dia merasakan itu. Sahabat ? Kita sahabat bukan ? Ya kita sahabat ! Untuk saat ini, Adit hanyalah sahabat saat Tiara terpuruk, saat Rommy pergi dan Tiara menangis. Ya, sahabat. Dengan lapang dada, untuk yang kesekian kalinya, Adit tetap menerima. Menerima kehadirannya yang tak bisa selalu bersamanya. Lagi.
Waktu terus berlalu, tanpa henti dan tanpa terulang kembali. Tiara selalu bersama Rommy, dihari hari bahagia mereka. Dan Adit, hanya sendiri, menunggu, menanti. Disaat sakit, disaat sedih, gundah, Tiara berlari. Berlari kepada Adit. Meminta bantuan, dan membuat Adit semakin mencintainya. Tapi dia pergi, saat kesenangan itu datang, dan melupakan Adit. Itu terus saja berulang. Berputar, seperti roda.
Sesekali, Tiara merasa dilemma. Perlahan, rasa yang lama sekali ia sembunyikan, tumbuh semakin besar dihatinya. Rasa itu. Rasanya kepada Adit. Ya, Adit yang selalu menerimanya. Bagaimana pun fisik, bagaimana pun kekurangan, serta kelebihan. Dia semakin merasa, bahwa dia salah. Apa ini ? Mengapa jadi begini ? Bukan ! Ini bukan salah Rommy ! Ini salah Tiara ! Kenapa ini ?!
Tiara bingung, bimbang, dilemma.
Februari
Tak disangka sangka. Dibulan kasih sayang ini, Tiara mendapatkan sebuah informasi yang mencengangkan. Yang membuatnya tercekik. Membuatnya tambah dilemma. Membuatnya...
Ia dijodohkan dengan Adit. Harus bertunangan dibulan maret. Dan ternyata, ini memang sudah direncanakan dari mereka kecil. Sejak mereka bersama. Dulu.
Tiara menangis. Menangisi perasaannya yang bodoh. Yang tak bisa memilih. Yang memiliki dua perasaan. Adit. Rommy. Dua lelaki yang sangat ia cintai. Dua lelaki yang membuat hidupnya berwarna.
Tiara berlari. Menangis. Berteriak. Sampai, kejadian yang tak diinginkan itu terjadi.
Tiara tergeletak. Belumuran darah. Terisak. Tiara tertabrak mobil, mobil yang bergerak cepat. Menabrak dan membuatnya terpental jauh.
Tiara dilarikan kerumah sakit. Kehabisan darah. Koma. Keritis. Persediaan darahnya habis. Tak ada darah bergolongan B dirumah sakit. Dan keadaan Tiara semakin memburuk. Ditambah lagi, ginjal kirinya. Rusak. Karna hantaman yang sangat kencang. Sakit.
Rommy menangis. Frustasi. Tak tau harus berbuat apa. Golongan darahnya A. Dia tak tau. Tak bisa berbuat apa apa. Jantungnya. Hatinya. Jiwanya.
Adit datang. Berlari. Memeluk Tiara yang tergolek lemah dengan selang2 yang berada ditubuhnya. Tiara pucat. Dingin. Beku. Bagaikan tak bernyawa. Adit segera berlari. Mencari dokter. Menyumbangkan darah. Yang ternyata bergolongan sama. B. Serta. Ginjal kirinya.
Mamah Tiara sudah memaksa. Jangan. Jangan sumbangkan. Karna dari kecil, Adit memiliki ginjal yang tak sempurna. Ginjal kanannya rusak. Tidak berfungsi seperti mana yang normal. Tapi Adit tetap bersih keras. Dia harus menyelamatkan Tiara. Cinta sejatinya.
April
Tiara membaik. Dia hidup sebagaimana biasanya. Hanya berbekas jahitan diperutnya. Dia hidup dengan sedikit trauma. Dan dia mulai membuka hatinya lebih dalam untuk Adit. Segera bertunangan dengan Adit, Adit yang tergolek lemah. Di kasur putih itu. Menggantikan Tiara.
Tiara menangis. Merintih. Mengapa ? Mengapa Adit rela mengorbankan ginjalnya demi Tiara ? Mengapa dia sangat mencintai Tiara ? Mengapa harus Tiara ? Sekarang dia hanya bisa tertidur. Tertidur dan menunggu. Menunggu ajalnya yang semakin dekat. Bibirnya selalu mereka. Tersenyum bahagia. Bahagia menyelamatkan pujaan hatinya. Tiara.
Hari ini. Tiara cantik sekali. Dengan gaun putih ditubuhnya. Dengan polesan makeup diwajahnya. Dia cantik. Tersenyum. Walau menangis. Dia cantik. Beriringan dengan Adit, yang memakai jas di atas kasur. Dengan selang. Dengan infus. Pertunangan itu. Mengharukan.
Waktu ini. Adalah saat dimana bertukar cincin. Tiara memasukkan cincin itu kejari manis Adit. Tapi, mengapa ?!
Adit ngedrop. Kejang. Menegang. Tiara keluar. Menunggu. Menangis. Meraung. Adit. Garis itu. Garis itu berubah. Horizontal. Cincinnya. Terlepas. Jatuh. Bergelinding.
Pemakaman. Tiara datang. Dengan gaun hitam yang indah ia kenakan. Gaun hitam yang menghiasi tubuh ideal nya. Gaun hitam yang membuatnya benci. Benci akan dirinya. Mengapa ?! Adit mencintainya. Mengapa Rommy ?!
Mai
Juni
Juli
Tiga bulan sudah kepergian Adit. Tiara ngedrop. Lagi lagi ia masuk rumah sakit. Tak mau makan. Tak mau melakukan apa pun. Hanya berbaring lemah diatas kasur. Hanya berbaring dan berharap Adit datang. Memeluknya. Merangkulnya. Membiarkan ia bersandar. Tapi tak mungkin. Adit tak mungkin datang kembali. Membagi cerita. Menghapus air matanya. Menyuapinya. Takan pernah. Dan takan mungkin.
Rommy datang. Membawa warna yang segera ia berikan pada Tiara. Membawa warna yang dulu ia ukir bersama Tiara. Warna itu. Rommy datang. Memeluk. Merangkul. Menggenggam. Menggantikan Adit. Menggantikan Adit yang selalu ada untuknya. Disedih maupun senang. Rommy sadar. Dia hanya ada saat mereka senang. Saat mereka bahagia. Kemana dia saat Tiara sedih ? Tiara tersenyum.
Juli
Satu tahun kemudian, mereka lulus. Tiara dan Rommy lulus dengan nilai yang memuaskan. Tiara bertunangan dengan Rommy. Bertunangan didekat tempat peristirahatan Adit. Meminta restu. Meminta pendapat. Mereka bertunangan. Dengan cincin yang dulu berada dijari manis Adit. Dengan cinta, kasih sayang. Mereka belajar. Belajar dari perjuangan yang Adit lakukan. Mereka mencintai. Dengan cara Adit mencintai Tiara. Mereka mencintai. Ya, saling mencintai.
Adit tersenyum. Tersenyum bahagia di sana. Tersenyum, melihat cinta kecilnya tumbuh besar dan memilikin pendamping hidup. Pendamping hidup, cinta pertamanya.
Tamat
5 bulan sudah Tiara mengejar Rommy. Dan benar saja, Tiara mendapatkannya, walau belum bersetatus pacaran. Mereka semakin dekat, dekat, dan sebuah kejadian yang tak diinginkan terjadi. Rommy dilemma. Dia dilemma dengan dua orang wanita yang dia sukai, dia cintai. Tiara, teman barunya yang membuatnya merasakan cinta untuk kedua kalinya. Dan Mellan, cinta pertamanya yang datang lagi. Rommy bimbang, dilemma, galau. Apa yang harus dia lakukan ? Siapa yang harus dia pilih ? Dia mencintai Tiara, sangat. Tapi Mellan, cinta pertamanya, yang ga akan bisa dilupakan. Dan pilihan Rommy, jatuh pada Mellan.
Tiara sedih, sakit, kecewa. Dia menangis, meraung, merintih. Bagaikan ditusuk beribu ribu jarum tumpul. Perih. Dia berlari, Memeluk. Memeluk Adit, dan menangis. Menuangkan semua kesedihannya. Dan Adit ? Adit menerimanya. Menerimannya dengan lapang dada. Dengan hati terbuka. Tanpa memikirkan apa yang dia rasakan. Sakit, ya sakit bukan main. Tiara merintih, meminta bantuan Adit. Bersandar dibahu Adit.
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Ditahun ajaran baru ini, Tiara masih saja terpuruk. Terang saja, cinta pertamanya di sekolah baru. Cinta yang benar benar berarti buat dia. Pergi begitu saja. Tanpa memikirkannya sama sekali. Tiara ngedrop. Jarang mau makan. Tak melakukan aktifitas. Dan hampir saja tidak naik kelas karna tak ada nilai sama sekali. Selama itu, Adit yang berada disampingnya. Memberi kasih sayang, belaian lembut, perhatian. Tak lama... Dia kwmbali... Memeluk... Dan... Menggenggam...
Ya, Rommy kembali. Kembali kepada Tiara, setelah dihianati Mellan untuk yang kedua kalinya. Dia kembali, membawa cinta lama yang seharusnya diberikan kepada Tiara. Dia memeluk. Memeluk Tiara yang berbaring lemah di rumah sakit. Dia menggenggam. Menggenggam kedua tangan Tiara yang tergolek lemah. Dingin, bagaikan es. Dia membawa. Membawa dan mengembalikan senyuman itu. Senyuman Tiara, yang lama menghilang.
Agustus
Tiara kembali lagi bersemangat. Kembali hidup bersama sang matahari. Matahari cintanya. Tiara mengulang kembari hari harinya bersama Rommy. Mengejar semua ketertinggalannya disekolah, nilai nilainya. Tiara merasa bahagia, dia tau, bahwa Rommy akan kembali. Kembali, menggenggam dan memeluknya. Tiara tersenyum, tertawa, bergembira.
Dan lagi dia datang, meyeruak dihati yang hanya menjadi sandaran. Sandaran disaat Tiara sedih, disaat Tiara menangis, disaat Tiara kehilangan arah. Dia, sakit itu. Sakit sekali. Adit lagi lagi merasakannya, untuk yang kesekian kalinya dia merasakan itu. Sahabat ? Kita sahabat bukan ? Ya kita sahabat ! Untuk saat ini, Adit hanyalah sahabat saat Tiara terpuruk, saat Rommy pergi dan Tiara menangis. Ya, sahabat. Dengan lapang dada, untuk yang kesekian kalinya, Adit tetap menerima. Menerima kehadirannya yang tak bisa selalu bersamanya. Lagi.
Waktu terus berlalu, tanpa henti dan tanpa terulang kembali. Tiara selalu bersama Rommy, dihari hari bahagia mereka. Dan Adit, hanya sendiri, menunggu, menanti. Disaat sakit, disaat sedih, gundah, Tiara berlari. Berlari kepada Adit. Meminta bantuan, dan membuat Adit semakin mencintainya. Tapi dia pergi, saat kesenangan itu datang, dan melupakan Adit. Itu terus saja berulang. Berputar, seperti roda.
Sesekali, Tiara merasa dilemma. Perlahan, rasa yang lama sekali ia sembunyikan, tumbuh semakin besar dihatinya. Rasa itu. Rasanya kepada Adit. Ya, Adit yang selalu menerimanya. Bagaimana pun fisik, bagaimana pun kekurangan, serta kelebihan. Dia semakin merasa, bahwa dia salah. Apa ini ? Mengapa jadi begini ? Bukan ! Ini bukan salah Rommy ! Ini salah Tiara ! Kenapa ini ?!
Tiara bingung, bimbang, dilemma.
Februari
Tak disangka sangka. Dibulan kasih sayang ini, Tiara mendapatkan sebuah informasi yang mencengangkan. Yang membuatnya tercekik. Membuatnya tambah dilemma. Membuatnya...
Ia dijodohkan dengan Adit. Harus bertunangan dibulan maret. Dan ternyata, ini memang sudah direncanakan dari mereka kecil. Sejak mereka bersama. Dulu.
Tiara menangis. Menangisi perasaannya yang bodoh. Yang tak bisa memilih. Yang memiliki dua perasaan. Adit. Rommy. Dua lelaki yang sangat ia cintai. Dua lelaki yang membuat hidupnya berwarna.
Tiara berlari. Menangis. Berteriak. Sampai, kejadian yang tak diinginkan itu terjadi.
Tiara tergeletak. Belumuran darah. Terisak. Tiara tertabrak mobil, mobil yang bergerak cepat. Menabrak dan membuatnya terpental jauh.
Tiara dilarikan kerumah sakit. Kehabisan darah. Koma. Keritis. Persediaan darahnya habis. Tak ada darah bergolongan B dirumah sakit. Dan keadaan Tiara semakin memburuk. Ditambah lagi, ginjal kirinya. Rusak. Karna hantaman yang sangat kencang. Sakit.
Rommy menangis. Frustasi. Tak tau harus berbuat apa. Golongan darahnya A. Dia tak tau. Tak bisa berbuat apa apa. Jantungnya. Hatinya. Jiwanya.
Adit datang. Berlari. Memeluk Tiara yang tergolek lemah dengan selang2 yang berada ditubuhnya. Tiara pucat. Dingin. Beku. Bagaikan tak bernyawa. Adit segera berlari. Mencari dokter. Menyumbangkan darah. Yang ternyata bergolongan sama. B. Serta. Ginjal kirinya.
Mamah Tiara sudah memaksa. Jangan. Jangan sumbangkan. Karna dari kecil, Adit memiliki ginjal yang tak sempurna. Ginjal kanannya rusak. Tidak berfungsi seperti mana yang normal. Tapi Adit tetap bersih keras. Dia harus menyelamatkan Tiara. Cinta sejatinya.
April
Tiara membaik. Dia hidup sebagaimana biasanya. Hanya berbekas jahitan diperutnya. Dia hidup dengan sedikit trauma. Dan dia mulai membuka hatinya lebih dalam untuk Adit. Segera bertunangan dengan Adit, Adit yang tergolek lemah. Di kasur putih itu. Menggantikan Tiara.
Tiara menangis. Merintih. Mengapa ? Mengapa Adit rela mengorbankan ginjalnya demi Tiara ? Mengapa dia sangat mencintai Tiara ? Mengapa harus Tiara ? Sekarang dia hanya bisa tertidur. Tertidur dan menunggu. Menunggu ajalnya yang semakin dekat. Bibirnya selalu mereka. Tersenyum bahagia. Bahagia menyelamatkan pujaan hatinya. Tiara.
Hari ini. Tiara cantik sekali. Dengan gaun putih ditubuhnya. Dengan polesan makeup diwajahnya. Dia cantik. Tersenyum. Walau menangis. Dia cantik. Beriringan dengan Adit, yang memakai jas di atas kasur. Dengan selang. Dengan infus. Pertunangan itu. Mengharukan.
Waktu ini. Adalah saat dimana bertukar cincin. Tiara memasukkan cincin itu kejari manis Adit. Tapi, mengapa ?!
Adit ngedrop. Kejang. Menegang. Tiara keluar. Menunggu. Menangis. Meraung. Adit. Garis itu. Garis itu berubah. Horizontal. Cincinnya. Terlepas. Jatuh. Bergelinding.
Pemakaman. Tiara datang. Dengan gaun hitam yang indah ia kenakan. Gaun hitam yang menghiasi tubuh ideal nya. Gaun hitam yang membuatnya benci. Benci akan dirinya. Mengapa ?! Adit mencintainya. Mengapa Rommy ?!
Mai
Juni
Juli
Tiga bulan sudah kepergian Adit. Tiara ngedrop. Lagi lagi ia masuk rumah sakit. Tak mau makan. Tak mau melakukan apa pun. Hanya berbaring lemah diatas kasur. Hanya berbaring dan berharap Adit datang. Memeluknya. Merangkulnya. Membiarkan ia bersandar. Tapi tak mungkin. Adit tak mungkin datang kembali. Membagi cerita. Menghapus air matanya. Menyuapinya. Takan pernah. Dan takan mungkin.
Rommy datang. Membawa warna yang segera ia berikan pada Tiara. Membawa warna yang dulu ia ukir bersama Tiara. Warna itu. Rommy datang. Memeluk. Merangkul. Menggenggam. Menggantikan Adit. Menggantikan Adit yang selalu ada untuknya. Disedih maupun senang. Rommy sadar. Dia hanya ada saat mereka senang. Saat mereka bahagia. Kemana dia saat Tiara sedih ? Tiara tersenyum.
Juli
Satu tahun kemudian, mereka lulus. Tiara dan Rommy lulus dengan nilai yang memuaskan. Tiara bertunangan dengan Rommy. Bertunangan didekat tempat peristirahatan Adit. Meminta restu. Meminta pendapat. Mereka bertunangan. Dengan cincin yang dulu berada dijari manis Adit. Dengan cinta, kasih sayang. Mereka belajar. Belajar dari perjuangan yang Adit lakukan. Mereka mencintai. Dengan cara Adit mencintai Tiara. Mereka mencintai. Ya, saling mencintai.
Adit tersenyum. Tersenyum bahagia di sana. Tersenyum, melihat cinta kecilnya tumbuh besar dan memilikin pendamping hidup. Pendamping hidup, cinta pertamanya.
Tamat
PROFIL PENULIS
Nama : Eka Febriani
Follow twetter : @eka_acukk
Add facebook : efebriani@rocketmail.com
PIN bb : 22424742
Add facebook : efebriani@rocketmail.com
PIN bb : 22424742