My Name Is Angel Part 1 - Cerpen Remaja

MY NAME IS ANGEL PART I
Karya Chintya Widanti

Nama gadis itu Angela Isabel, kerap disapa Angel. Usianya baru 16 tahun. Berparas cantik, dengan hidung mancung, mata yang rada sipit, dan pipi yang selalu dihiasi dengan lesung pipit setiap dia tersenyum. Dia tinggal di Ibukota Jakarta, sebelumnya dia tinggal di Bandung, tapi dia pindah ke Jakarta karena suatu hal. Di Jakarta, dia tinggal bersama seorang pembantu, seorang tukang kebun, seorang supir, dan kedua orang tuanya. Tapi, tidak juga bisa dibilang tinggal bersama kedua orang tuanya, karena orang tuanya hampir tidak pernah berada dirumah. Orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Sering kali hal itu membuat Angel sedih, tapi dia selalu tidak ingin berlama-lama larut dalam kesedihannya. Angel anak yang baik, dan selalu berpikiran positif. Jadi dia selalu berpikir, bahwa orang tuanya melakukan semua itu demi kehidupannya.

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh Angel. Ya, hari ini adalah hari pertama dia bersekolah di Ibukota Jakarta. Dia bersekolah di salah satu SMA Favorit di Jakarta. Awalnya Angel sangat sedih harus pindah ke Jakarta dan meninggalkan teman-temannya di Bandung. Tapi seperti biasa, Angel tidak mau larut dalam kesedihan, dia pun berusaha untuk tersenyum, dan berpikir bahwa semua adalah takdir tuhan yang pasti akan ada hikmahnya.

Pagi itu Angel menguncir rambut panjang ikal nya yang berwarna coklat, dan menggunakan poni nya yang hampir menutupi mata sipitnya itu, ia menggunakan bedak dan mempoleskan sedikit lip gloss berwarna orens dibibirnya yang tipis. Setelah selesai bersiap, ia pun menuju teras rumah, mobil Honda Jazz putih yang akan mengantarnya ke sekolah telah menunggu daritadi. Angel melihat Pak Rudi, sopir nya telah siap duduk di jok depan untuk mengantarinya sekolah. 

Lalu Angel menuju pintu jok depan untuk penumpang dan membuka pintu, dan Angel berkata, 
“Pak. Hari ini bapak ga usah anterin Angel sekolah deh. Angel pengen pergi sendiri. Kan malu udah gede tapi masih dianterin. Kaya’ anak SD gitu pak”. Pak Rudi pun menjawab dengan sangat lembut dan sopan, “Tapi neng Angel harus dianterin sama bapak, itu perintah dari Tuan dan Nyonya, ntar kalau gak saya lakuin, saya kena’ omelin lagi sama Tuan dan Nyonya”. Angel pun nampak sedih, tapi masih tidak mau menyerah “Yahh.. Please pak.. Hari ini aja.. Bapak ga usah takut, aku ga bakal bilang sama Papa dan Mommy kok”. 

Pak Rudi telah nampak bingung, pak Rudi tak bisa menolak keinginan Angel karena tak ingin melihat Angel sedih, karena bagaimanapun, pak Rudi telah menganggap Angel adalah anaknya sendiri. Tapi pak Rudi juga tidak bisa membiarkan Angel mengendarai mobil di hari pertamanya bersekolah di Jakarta, karena pasti Angel belum hafal secara pasti jalan menuju sekolahnya tersebut, dan pak Rudi pun telah berjanji kepada Tuan dan Nyonya Evan bahwa Angel tidak akan dibiarkannya membawa mobil setelah peristiwa saat itu, yang hampir menewaskan Angel. “Tapi neng.. Tetap gak bisa neng.. Neng mau bapak dipecat sama Tuan dan Nyonya?” , mendengar perkataan pak Rudi tersebut, Angel hanya bisa mengangguk.

Selama diperjalanan menuju sekolah barunya, Angel membayangkan bagaimana rasanya menjadi anak baru, dan harus memulai bersosialisasi dengan kawan-kawan yang baru. Dan satu hal yang tak terlewatkan, Angel membayangkan kakak kelas cowok nya yang ganteng akan menggoda-godanya. Tanpa disadari, Angel pun tersenyum-senyum sendiri karena membayangkan hal tersebut. Melihat Angel tersenyum-senyum, pak Rudi pun heran, “Neng Angel.. Neng kenapa senyum-senyum?” . 

Tapi Angel yang sedang asik dengan khayalannya tidak mendengarkan pak Rudi dan masih asik dengan khayalannya yang makin gila, yaitu dia bakal ditembak sama salah satu kakak kelas dihari pertamanya dia bersekolah. Kemudian pak Rudi pun memanggil Angel lagi, “Neng Angel.. Neng kenapa ? Neng gapapa kan?” . Tapi tetap saja tidak ada sahutan dari Angel. Sampai mereka tiba di sekolah, Angel masih saja mengkhayal. Lalu pak Rudi kembali berkata , “Neng Angel.. Kita sudah sampai neng..” , Angel masih saja senyum-senyum sendiri, ternyata Angel kalau lagi menghayal ga bisa diganggu ya -___- . 

Kemudian pak Rudi pun turun dari mobil, membuka pintu untuk Angel, dan menepuk-nepuk pundak Angel, dan Angel pun kaget bukan main, dia lalu berteriak sejadi-jadinya, membuat anak-anak lain yang ada didekat mobil tersebut jadi kaget dan memerhatikan mobil itu, dan bagaimana dengan pak Rudi ? Ya , Pak Rudi yang paling shock karena itu, dia pun langsung menutup kuping nya dengan keras dan berkata, “Masya Allah.. Aduh neng.. Kok teriak sih ?? Bikin bapak kaget aja”. Angel yang sudah sadar bernafas ngos-ngosan, lalu berkata, “Abis bapak sih.. Ngagetin aja.. 

Orang lagi asik ngayalin cowok ganteng juga, malah digangguin”. Angel tak sadar dengan yang diucapkannya, pak Rudi yang mendengar jawaban Angel pun tersenyum dan berkata, “Oh.. Jadi daritadi ngayalin cowok toh neng.. Pantes bapak panggil-panggil gak nyahut-nyahut.” . “Upssss.. Apaan sih bapak ??” , Angel jadi malu dan salah tingkah setelah menyadari apa yang diucapkannya, lalu Angel pun melihat-lihat sekitarnya, kemudian ia berkata, “Udah sampe ya pak.. Bilang dari tadi kek.. Udah ya pak.. Angel sekolah dulu.” . Angel pun turun dari mobil dengan wajah berseri-seri, “Oke neng.. Semoga dapet cowok ganteng ya” , ucap pak Rudi sambil nyengir, membuat Angel jadi malu, takut kata-kata tersebut didengar oleh orang-orang yang berada didekat mereka.

------------------------
Baca juga Cerpen :
1. My Name Is Angel Part 1
2. My Name Is Angel Part 2
3. My Name Is Angel Part 3
4. My Name Is Angel Part 4

PROFIL PENULIS
Nama : Chintya Widanti
TTL : 07 April 1997
Twitter : @chintyawidanti
Facebook : selenamarie797@yahoo.com

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.
Share & Like