Cerpen Cinta Romantis - Sang Tulang Rusuk

SANG TULANG RUSUK
Karya Ahdi Andika

Pertama mengenalmu terasa getaran cinta di hatiku, pertama memandangmu seakan semua masalah yang ada terlupakan, pertama menyentuhmu kenyamanan terasa di hatiku, kau begitu sempurna buatku, kau telah membuatku begitu memujamu, kau segalanya bagiku, tiada yang lebih penting di dunia ini selain dirimu. Aku mencintaimu Dera.
Suatu pagi
“bangun.... bangun..., valen cepat bangun nanti kamu kesiangan sekolahnya” kudengar suara nenek yang sedang berusaha membangunkanku.
“huammmm, iya nek iya ini juga bangun” kataku sambil menguap.

Setelah beranjak dari tempat tidur aku langsung mengambil telephon genggamku, aku melihat ada satu pesan masuk yaitu dari Dera.
“pagi all” begitulah isi pesannya.
“pagi juga, kamu udah mandi belum, pasti belum ya, hehe?”, tanyaku sedikit bercanda dan berharap Dera membalas pesannya.
Tetapi setelah lama aku menunggu ternyata handphone ku tak sedikitpun berdering.
“huh lama balesnya, mandi ah” bicaraku sedikit kesal sambil melempar handphone. 

Entah mengapa pagi ini aku semangat sekali untuk pergi ke sekolah, mungkin karena aku bisa melihat lagi wajah Dera yang tidak kulihat selama dua hari ini karena aku sakit, sehingga tidak masuk sekolah. Oh iya, Dera adalah perempuan yang sangat ku kagumi, pastinya dia cantik dan baik. Di kelas kami berdua tidak begitu dekat, itu karena aku yang jarang bergaul dengan siswa perempuan. Jadi intinya selama ini aku memendam rasa kepada dia. Udah gtu aja.

Disekolah
“Plakkkkk”, rendi memukul pundaku dari belakang. “eh baru dateng lu, tumben lu kesiangan, abis begadang lu ya?” tanyaku.
“iya nih, semalem gw nntn bola, oh iya barcelona kita menang lagi bro. Haha” jawabnya dengan gembira.
“iya iya gw juga tau kali, yang nyetak goal kan, bang villa sama si messi” kataku
Ku lihat di bangku depan dera sedang memandangku lewat cermin kecil yang dibawanya, dengan penuh percaya diri akupun membalas tatapannya, sehingga dera memalingkan wajahnya ke teman yang ada di sebelahnya.
“hehe dia bisa malu juga ternyata” bicaraku dalam hati.
“woy valen, kenapa lu senyum-senyum sendiri, otak lu udah sengklek ya?” tanya rendi kepadaku
“ah ngga, ah lu mau tau aj ren, udh jngn ngobrol mulu pak guru udah dateng tuh” jawabku

Tak terasa waktu cepat berlalu, waktu pulang akhirnya datang juga. Aku segera memasukan buku-buku ku ke dalam tas. Ku lihat dera dan temannya tampak kebingungan mencari sesuatu.
“ko kalian belum pulang? Lagi ngapain” tanyaku penasaran
“begini valen, dera kehilangan kunci motornya, ga tau jatuh kali ya” jawab susi temannya dera
“hmmmmm ko bukan dera sih yang jawab” bicaraku dalam hati. “gimana ya, sus kamu bawa motor ngga? Kalau bawa antar dera kerumahnya terus ambil kuncinya, kan pasti ada tuh kunci cadangan” tanyaku kepada susi. Sementara dera ku lihat dari tadi hanya diam saja sambil menundukan kepala.
“kamu gimana sih, kamu kan tau aku tiap hari nebeng sama dera” jawabnya sinis
“biasa aja kali ga usah kya gtu mukanya. Trus gimana? Kita cari aja yuk?” Ajaku kepada mereka
“yuk kita cari aja sus” kata dera
“deraaa, dari jam istirahat kan kita udah nyari, ttep ga ktmu juga. Gimana kalau begini aja, valen kamu kan bawa motor kamu antar dera ke rumahnya, kalau aku biar aku pulang naik ojek aja, gimana?” usul susi
“ngga, takutnya ngerepotin valen, ayo sus kita cari lagi aja” kata dera sedikit melototin dan memaksa susi.
“valen engga apa-apa kan kamu nganter dera pulang?” tanya susi padaku
“oh eng engga apa-apa ko, ayo ayo bukannya dari tadi” jawabku grogi
“tuh kan valen aja ngebolehin, ya udah aku pulang duluan ya, daaahhh” kata susi sambil berjalan keluar kelas
setelah susi keluar seketika suasana di dalam kelas sunyi senyap, kami berdua hanya terdiam, sungguh aku tak berdaya dihadapannya hari itu.
“ayo ra, katanya mau pulang ngambil kunci cadangan ko malah diem-dieman” ajaku mengawali pembicaraan
“eh iya, ayo” jawabnya singkat

Singkat cerita, aku sudah tiba lagi disekolah setelah mengantar dera pulang kerumahnya untuk mengambil kunci motor cadangan milikya.
“terimakasih ya valen kamu udah mau bantuin aku” kata dera berterimakasih padaku
“oh iya sama-sama ra, sesama manusia kan kita harus saling membantu” jawabku dengan so bijaknya
“iya, ya udah aku pulang dulu ya”
“oh iya, hati-hati dijalannya” kataku so perhatian
“iya, kamu juga hati-hati pulangnya”
Mendengar kata-kata itu sungguh hatiku senang sekali, hari itu aku pulang kerumah dengan perasaan yang sangat bahagia.
Setelah kejadian satu minggu lalau saat dera kehilangan kunci motor itu, aku jadi semakin dekat dengan dia, hampir tiap malam kami smsan, disekolah juga sering mengobrol berdua, intinya kami terlihat akrab sekali, sampai teman-teman dikelas mengira kami berdua mempunyai hubungan spesial.

Suatu hari di sekolah saat jam istirahat
“Valen” dera memanggilku
“eh kamu, ternyata ada juga bidadari yang mau memanggil aku” candaku menggodanya
“gggomballlll!!!!, kamu di panggil bu ina tuh” jawabnya dengan muka yang memerah
“hehe, eh ra nanti pulang sekolah kamu sama aku aja ya? Kamu kan hari ini ngga bawa motor, sekalian aku mau ngomong sesuatu sama kamu”
“mau ngomong apa? Ya udah sekarang aja disini, knpa mesti pas pulang segala” tanya nya sedikit penasaran.
“nanti aja pas pulang, sekarang aku buru-buru mau ke bu ina dulu, daahhh. Oh iya jangan lupa nanti kamu pulangnya sama aku aja, tunggu di tempat biasa” jawabku sembari meninggalkannya.
Hari itu aku memang berencana mengajak dera untuk membicarakan sesuatu yang menurutku penting sekali, yaitu mengatakan perasaanku kepada dia yang sudah lama ku pendam.

Tidak seperti biasanya hari ini pulang sekolah cepat sekali, saat itu aku langsung meninggalkan kelas dan mengambil motor diparkiran sekolah. Ku lihat dera sudah menungguku di depan warteg bu samiyah, dengan cepat aku langsung menghampirinya.
“ayo ra naik” ajaku
“iya” jawabnya singkat
“cieeee cieee, adeuuuhhh valen dera diem diem ya” canda teman-teman ku menggoda kami.
Tanpa mempedulikan mereka aku langsung tancap gas menuju rumah dera. Di perjalanan perasaan bimbang menyelimuti diriku, dua bulan lagi kami akan lulus dari sekolah, dan otomatis aku akan berpisah dengan dera. Aku tidak ingin kami berpisah tanpa dia mengetahui isi hatiku. Tapi di lain sisi, aku takut dera marah kepadaku jika aku mengatakan perasaanku padanya.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba dera bertanya “oh iya, valen katanya kamu tadi mau ngomong sesuatu. Apa?
aku yang sedang mengendarai motor tersontak kaget mendengar dia bertanya seperti itu, aku kira dia sudah lupa obrolan kami tadi pagi.
“oh ini, euuu apa, itu loh, aduh lupa apa ya” jawabku seperti orang bego yang sedang kebingungan
“ikh kamu aneh banget deh” timpal dera
dengan penuh keyakinan, di tengah perjalanan aku berbelok ke jalan masuk pantai yang gratis dan lumayan indah itu.
“loh valen, kamu mau kemana?” Tanya dera kebingungan
“aku mau menepati janji, untu bicara penting ke kamu”
“oh, emang mau ngomong apa sih, pake ke pantai segala” tanya dera

Di pantai itu aku berhenti di antara dua pohon kelapa yang menghadap ke pantai. Dengan badan yang sedikit bergetar aku turun dari motor dan mengajak dera berdiri di antara dua pohon kelapa tersebut. Saat itu aku langsung mengambil handphone, dan memutar lagu dengan memakai headset lalu kuberikan headset itu kepada dera untuk di dengarkan. Ini adalah cara khung menyatakan cinta kepada ern di film suckseed, tapi sayangnya waktu itu khung di tolak.
“berikan cintamu, juga sayangmu, percaya padaku, ku kan menjagamu hingga akhir waktu menjemputku” begitulah lagu yang di dengarkan dera pada saat itu, kalau tidak salah itu lagunya band peterpan yang terbaru.
“valen, kamu bener sayang sama aku?” tanya dera dengan penuh keseriusan dimatanya
“i i i iya ra, aku cinta dan sayang banget sama kamu”
“aku juga suka”
“suka sama aku?” tanyaku penasaran
“suka sama lagunya ungu yang tadi. Hehehe” canda dera
“oh ternyata yang tadi lagu ungu” bicaraku dalam hati “ikh kamu serius dong, malah becanda” tanyaku lagi serius sambil menatap dua bola matanya yang agak belo.
“iya valen, aku juga sayang sama kamu, udah dari dulu aku nunggu kamu ngomong ini, tapi kamunya so so cuek mulu, ya udah aku diemin aja” jawab dera sambil di tutup dengan senyum manisnya.
Saat dia menjawab seperti itu aku langsung mengepalkan tangan kananku sambil melompat dan mengatakan “yessss”. Dera hanya tersenyum melihat tingkahku, saat itu aku langsung memeluknya dengan penuh bahagia. “aku cinta kamu dera” begitulah kata yang terucap dari bibirku saat memeluknya.

Empat tahun kemudian
Setelah perpisahan SMA aku dan dera berusaha mempertahankan hubungan kami, tapi sayang jarak dan ketidak percayaan diantara kami berdua menghancurkan semuanya. karena saat itu aku berada di yogyakarta untuk kuliah dan dera, dari kabar yang terakhir kali ku dengar dia bekerja di salah satu bank swasta di jakarta. Boleh dibilang saat itu kami menjalin hubungan yang dinamakan “long distance relationship” sampai kami tak tahan dan memutuskan hubungan kami berdua.
Hari itu aku sangat senang sekali, karena berhasil lulus dari perguruan tinggi yang kurang terkenal di indonesia dengan nilai yang lumayan memusakan ditambah aku dapat panggilan kerja dari salah satu perusahaan terkemuka di jakarta.
Keesokan harinya
“akhirnya jakarta juga, semoga aku bisa ketemu lagi sama kamu dera” bicaraku dalam hati
setelah tiba aku langsung menuju kantor untuk melakukan wawancara, dan alhamdulilah lusa aku bisa langsung bekerja disitu. Hari itu aku pergi kesana kemari berjalan dari gang ke gang untuk mencari kos-kosan yang dekat dengan kantorku. di perjalanan aku meihat dua perempuan yang salah satu dari mereka wajahnya sangat familiar sekali buat ku, akupun langsung menghampiri mereka dan bertanya
“siang, mba saya mau tanya apa di daerah sini ada kos-kosan buat cowok?” tanyaku sopan

Sambil berbalik dia menjawab “ada mas, mas tinggal....,,,, loh? kamu?”
“dera?” kataku sambil terbengong bengong mengamati wajahnya.
dera dera dera, dera yang sekarang beda sekali, mungkin itu akibat gaya hidup orang kota yang mempengaruhi dia untuk mengikutinya. Dera sekarang adalah dera yang ada behel giginya, haha. Dan tentu saja behel gigi itu tak sedikitpun mengurangi kecantikannya.
Hari itu dera mengantarku ke kosan yang dia sebutkan, dan ternyata kosan itu tak jauh dari kosan yang dera tempati saat ini.

Singkat cerita
Malam itu tepetnya lima hari aku di jakarta. aku sangat bosan sekali sendirian dikosan sehingga aku memutuskan untuk pergi main ke kosan dera. Ku lihat dera sedang duduk termenung di teras depan kosannya sambil mengotak-ngatik handphone dan melihat bintang-bintang dilangit yang malam itu memang sangat banyak sekali.
“malam yang indah banget ya ra?” sapaku mengawali pembicaraan dan langsung duduk disebelahnya
“iya nih, indah banget banyak bintangnya” jawabnya sambil menghela nafas
“oh iya ra, aku mau tanya boleh?” tanyaku
“mau nanya apa? Ya udah nanya aja pake ijin segala” jawab dera diiringi tawa kecil
“apa setelah kita putus kamu pacaran lagi?” tanyaku serius
“iya dong valen, masa selama empat tahun kita putus aku ngga punya pacar lagi, kan aku juga butuh teman hidup, walaupun mereka gak sebaik kamu dulu, kalau kamu? Ah kalau kamu sih pasti banyak ya? Dasar playboy cap valentino rossi, hehe”
“ah ngga ra, paling Cuma tujuh. Haha, tapi aku sekarang sendiri loh, suer deh” bicaraku lantang
“aku nggak nanya tuh” jawab dera sambil tertawa “aku juga sekarang sendiri ko, eh kamu gak nanya juga ya? Haha” sambung dera
“ah dasarrrrr nuryati” candaku, “eh ra kamu masih inget ngga? Saat hari kita putus kan aku pernah ngomong begini (suatu saat aku pasti akan menemukan tulang rusuku yang hilang, dan aku yakin tulang rusuku akan kembali padaku). Tanyaku pada dera
“iya lah aku pasti inget” jawab dera

Saat itu pembicaraan kami mulai serius
“terus sekarang kita ketemu lagi setelah empat tahun pisah padahal selama itu kita gak pernah saling berhubungan lagi (lost contact), mungkin kata-kataku dulu dikabulkan oleh tuhan” bicaraku serius
“maksud kamu apa valen? Tanya dera
“kamu mau ngga kita coba lagi jalanin hubungan, aku bener-bener ga bisa ngelupain kamu” tanyaku serius
“valen kamu serius?
“iya ra, aku masih sayang banget sama kamu”
“tapi maaf valen aku ngga bisa”
“loh emangnya kenapa kamu kan sekarang lagi sendiri”?
“aku bener bener ngga bisa valen, maaf banget”
“dera aku sayang banget sama kamu”
“iya aku tau, tapi aku bener-bener ngga bisa nolak cinta yang tulus dari kamu” kata dera langsung memeluku dengan uraian air mata bahagia
“aku sayang banget sama kamu, pokonya kita jangan sampai pisah lagi, halangan apapun harus kita lalui untuk mempertahankan cinta kita” sambung dera
“iya sayang, pokonya kita harus saling percaya, aku percaya kamu kamu percaya aku” kataku meyakinkannya

Tiba-tiba
“awwwwwwwww aw aw” teriaku
“kamu ya ini kan kosan perempuan, ngapain disini sambil peluk-pelukan segala, kamu kan tau peraturan disini, laki-laki dilarang berkunjung sampai jam 10 malam, lihat sekarang jam berapa” kata ibu kos dera sambil menjewer kuping ku
“i i i i iya bu saya mau pulang sekarang” kataku, dan si ibu kos pun langsung melepaskannya
“mmuachhh” dengan cepat langsung ke kecup kening dera dan langsung berlari meninggalkan dera dan ibu kos nya yang sedang naik darah
“ehhh kamu ya, berani cium cium. Dasar anak muda jaman sekarang. Edannnnnnn” teriak si ibu kos
Sementara kulihat dera hanya tersenyum manis melihatku.

***TAMAT***

PROFIL PENULIS
Nama : Ahdi Andika
Mahasiswa di Politeknik Piksi Ganesha Bandung
(coba coba bikin cerpen, spa tau hasilnya jelek). gkgkgkgk
Thanks yang udah baca...


Share & Like