Cerpen Cinta - Mimpi yang Menjadi Nyata

Mati....mati...mati....
"Terkejut Dinto terbangun dari tidurnya" sambil mengusap kringat di jidatnya Dinto bangkit dari tempat tidurnya.
"Agh....ternyata cuma mimpi" sautku pada diri sendiri.
Lekas cepat-cepat kumandi untuk melakukan aktifitasku sebagai salah seorang karyawan disalah satu perusahaan swasta dijakarta.
Oh iya namaku Dito,lelaki berusia 25 tahun yg mencoba keberuntungan di ibu kota. Sudah hampir 1 tahun aku merantau di ibu kota, bekerja sebagai karyawan swasta,jauh dari orang tua dan sanak saudara. Ini cerita yang terjadi padaku.

"Lesu sekali kamu hari ini?" tanya si Andi teman sekerja ku
"Sesampai di kantor, memang terlihat aku lesu, kusimpan tas sambil menyalakan layar komputer kerjaku".
"Hey ... Kenapa kau ini lesu sekali, daritadi kuliat ga ada semangatnya kau hari ini,ada apa dengan kau ini kawan??" dengan logat medanya temanku Andi terus bertanya apa yg terjadi padaku.
"Oh...itu gpp bang mungkin karena belum sarapan,jadi terlihat lesu". Jawabku mencoba memberikan alasan yg logis.
"Makanlah dulu sana, sakit kau nanti,tumben sekali kau ini".
"Iya bang gampang nanti saja, oh iya bang boleh tanya ?" sekarang balik aku yg bertanya dengan Andi.
"Mau tanya apa kau Dito?".
"Kalo mimpi mati kira-kira ada apa ya bang?".
"Oh ternyata hal ini yg buatmu jadi lesu?" ungkap Andi
"Bisa dikatakan begitu bang, aku takut saja mimpiku itu jadi kenyataan,makanya wajahku sampai lesu begini".
"Kau ini seperti orang tak punya Tuhan saja,percaya dengan mimpi, percaya dengan Tuhan harusnya kau ini".
"Tapi bang.....hmmm.....". Sambil melamun Dito terdiam
"Tapi apa kau ini To,.....hey To melamun kau ini". Sambil menepuk punggung Dito dan mengagetkan Dito dari lamunanya.
"Ah abang ini bikin kaget saja". Saut Dito yg merasa terkejut
"Sudahlah bang lupakan saja, kerjaan kita juga banyak toh bang". Dito mencoba mengganti topik pembicaraan
"Iya sudahlah, kalo kau butuh teman curhat bilang saja padaku,jangan kau malu". Andi pun kembali ke tempat duduknya untuk melanjutkan pekerjaanya.
Sore harinya. Dito pun pulang dari pekerjaanya, hal yg aneh yg ia rasakan dalam hati kecilnya ialah apa maksud pesan yg ada didalam mimpinya itu??. Sungguh membuat Dito bingung saja. Sesampainya di kosan tempatnya tinggal, Dito membaringkan badanya ditempat tidur.
"Ya Allah ....". Sempat terpejam matanya saat membaringkan badanya ditempat tidur.
"Kenapa mimpi itu datang lagi, dan kenapa juga harus dia??"
"Lekas dito mengambil handuk untuk mandi saat itu juga".
Selepas ia mandi tak lama kemudian suara hpnya berbunyi.
Cerpen Cinta - Mimpi yang Menjadi Nyata
"Halo...halo..siapa ini?".
"Kamu ga perlu tau siapa saya, mimpimu akan benar-benar terjadi sebentar lagi". Ungkap suara lelaki yg Dito tak kenal siapa itu.
"Anda siapa, dan darimana anda tau no saya, kenapa juga anda tau dengan mimpi saya barusan, siapa anda sebenarnya?" Dito mencoba mengungkap identitas si penelpon.
"Nging....nging....nging...". Tiba-tiba suara telpon pun terputus begitu saja.
Dalam mimpinya,Dito melihat kematian seorang temanya, dan itu adalah Andi temanya yg kemarin mencoba menghibur dia.
Akhirnya pada saat itu juga Dito mencoba untuk mendatangi ru mah Andi.
"ahhh.... Kemana lo bang, kenapa ga angkat telpon gua?"
"bang ini gua Dito, ada dirumah??aku mau mampir main kerumahmu, sekarang aku otw". Itu sms yg dikirim Dito ke Andi karena ditelpon Andi ga ada jawaban sama sekali.
Sesampainya didepan rumah Andi, Dito mencoba memanggil Andi dari laur gerbang pintu pagar rumahnya.
"Bang....bang... Ini saya Dito" panggil Dito dari luar pagar.
Terlihat gerbang pagarnya tidak dikunci. Dito memutuskan untuk membukanya dan masuk kedalam halaman rumah Andi.
"Tok...tok...tok...bang ini Dito lo ada didalam kah?".
Pintu Andi ternyata tidak dikunci, merasa ada hal yg aneh Dito tanpa berfikii panjang masuk kedalam rumahnya. Ia menelisir setiap ruangan-ruangan rumah Andi. Dan benar saja didapatinya Andi temanya tebaring kaku diatas tempat tidurnya.
"Ya allah.... Bang lo kenapa bang" Dito panik dan berusaha mencari ponselnya untuk menghubungi polisi. Karena Andi temanya sudah kaku tak bernyawa.
Tak lama kemudian polisi datang kerumah Andi setelah mendapat laporan dari Dito yg melaporkan bahwa temanya sudah tak bernyawa.
Merasa mimpinya menjadi kenyataan Dito semakin merasa ada yg aneh dengan semua ini, tapi dibalik keanehannya itu Ditopun tak tau harus berbuat apa, karena semua berawal dari mimpinya yg menjadi kenyataan.

Kini Andi telah tiada dan semua benar yg dikatakan dengan pria yg waktu itu menelponku, tapi sebenarnya siapa dia? Dito berfikir laki-laki siapa yg menelpon dirinya itu.
"Sekarang kamu masih ga percaya dengan semua ucapanku,tentang mimpimu yg akan menjadi kenyataan?? Kini temanmu sudah tiada dan selanjutnya mimpimu tentang kematian akan menjadi nyata". Sms yg dikirimkan oleh pria yg ada dalam percakapan telpon dengan Dito. Membaca sms itu Ditopun berusaha menghubungi no yg tertera dilayar ponselnya,namun nihil no yg ditelpon.

"Aneh ia bisa smsku dengan no ini,tp kenapa aku coba menghubunginya nonya ko salah??".
Malam ini Dito mencoba untuk tidak memejamkan matanya,ia takut bermimpi kematian yg akan menjadi nyata. Namun Dito tidak bisa menahan rasa ngantuknya itu, dan dia pun tertidur lelap,matanyapun terpejam. Dan mimpi itu mulai datang lagi menghampirinya.

"Tolong.....tolong....tolong.....kebakaran, panas.....panas.... Cepat panggil bantuan". Dito terbangun dari tidurnya. Mencoba mengingat mimpinya yg barusan saja ia alami. Dan tak lama kemudian ponselnya berdering.
"Benar kubilang kau akan bermimpi lagi tentang kematian".
"cepat katakan saja apa maksudnya,dan apa yg bisa kulakukan untuk menghalangi semua kejadian mimpiku ini?". Dito dengan suara tegas bertanya dengan pria ditelepon.
"Ini semua sudah takdirnya, dan kau adalah kunci utamanya"
"Apa maksudmu, kunci utama??". Merasa heran Dito pun semakin bingung.
"Kaulah kunci utama dari semua ini, kau yg layak kuberitahu terlebih dahulu lewat mimpi sebelum mereka mati terpanggang dikantor mu".
"Kali ini kantormu yg akan mengalami nasib yg naas seperti yg digambarkan dimimpimu itu".
"Semua akan mati terpanggang terkecuali kau Dito".
"Dan yg hanya selamat itupun kau, tak ada satupun yg selamat".
"Dan itu terjadi besok".
"Langsung dimatikanya telpon dari pria tersebut". Sambil membaringkan badanya ditempat tidur ke kanan dan ke kiri , Dito lekas cepat mengambil pakaian kerjanya dan perlengkapan kerjanya. Ia berencana menggagalkan kejadian yg akan terjadi besok ditempat kerjanya. Jam menunjukkan pkl 02:00 WIB. Tanpa ragu-ragu Dito cepat meninggalkan kosannya da berniat tidur di kantornya, dikeluarkanya sepeda motornya dan ia melaju dengan kencang agar cepat sampai dikantor.
"praaakk....srrreeeeeekk......". Terdengar suara gesekan sepeda motor dari kejauhan.
"tolong....tolong...tolong saya". Dito terjatuh dari sepeda motornya dan tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya saat Dito di Rumah sakit.
"Dimana saya,apayg terjadi dengan saya?". Dito merasa heran dan bingung apa yg sudah terjadi denganya.
"Tenang mas, mas baik-baik saja. Sekarang mas ada dirumah sakit". Jawab suster sembari mengganti impusan Dito.
"Saya ga seharusnya disini, saya harus ke kantor sekarang sus". Pinta Dito ke suster rumah sakit.
"Maaf pak, bapak masih belum di ijinkan untuk pulang,karena kondisi bapak yg masih lemah".
Setelah selesai mengganti impusan, suster meninggalkan Dito.
"Ya Tuhan kenapa semua ini harus begini? Mereka semua pasti tidak ada yg selamat, kenapa hanya aku yg selamat,kenapa Tuhan??". Pinta Dito sambil menangis memohon kepada Tuhan.
Dan tak lama kemudian suara ponselnya berbunyi.
"Sudah kubilang, ini semua sudah takdirnya tak ada yg bisa mencegahnya,sekalipun itu kamu".
"Aku akan berusaha sekuat tenaga ku untuk mencegah mimpiku menjadi nyata". Dengan lantangya Dito menjawab.
"Mustahil, dan semua itu percuma".
"Aku muak dengan semua ini!!!". Dibuangnya ponsel Dito karena kesal.
"Aku ingin pulang". Teriakan dito keras sampai suster datang untuk melihatnya.
"Suster saya ingin pulang, pulangkan saya suster, saya ga mau ada kematian lagi yang terjadi".
"Untuk menenangkan Dito, suster pun mencoba menyuntikan suntikan agar Dito tertidur pulas".
Dalam tidurnya Dito bermimpi seorang pria yg tak lain adalah penelpon misterius itu. Lelaki itu seperti memakai topeng yg wajahnya sama sekali tak bisa dikenalai.
"Dito, inilah kekuatanmu sebenarnya. Terima lah sekarang kekuatan ini".
"Kamu siapa?". Tanya si Dito dalam mimpinya.
"Aku adalah pria yang sama ditelpon".
"Jangan takut aku tidak akan meyakitimu, aku mendapingimu dan menjaga keselamatanmu dari maut".
"Kenapa harus saya?? Saya tidak sanggup melihat semua kematian yg terjadi dihadapan saya".
"Sudah takdirmu semua ini, dan sekarang kau liat Dito kematian akan terjadi lagi tepat didepanmu, dan itu adalah orang yg kamu sayangi tak lain adalah kekasihmu".
"Tidak....tidak mungkin ini ga boleh terjadi".
Pada saat sadar setelah tertidur dan bermimpi bahwa akan ada kematian algi yang ia liat, Dito berusaha melarikan diri dari rumah sakit.
"Kekasih??". Dito merasa bingung dengan ucapan lelaki di dalam mimpinya itu. Tak mungkin,dan kenapa harus dia??sedangkan menjadi kekasihnya saja suatu hal yg mustahil, sekarang aku harus melihat kematianya tepat didepanku??.

Dari kejauhan terdengar suara teriakan sekumpulan orang. Aku langsung berlari untuk mengetahui apa yg sedang terjadi. Benar saja kuliat seorang perempuan berdiri dari atas jembatan, untuk mengakhiri nyawanya. Dito yg berhasil lari dari rumah sakit merasa itu adalah seorang perempuan yg disukainya. Dia adalah Heni.
"Heny?? Inikah maksudnya dari mimpiku itu?". Dito bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.
"Sebelum semunya berakhir, mungkin ini masi bisa kucegah". Ungkap Dito yg merasa dirinya yakin mimpinya tidak akan terjadi di dunia nyata.
"Dito berlari kencang mendekati jembatan itu".
"Hen....heny... Jgn hen, ini semua ga akan menyelesaikan masalahmu". Dito mencoba merayu Heny .

Profil Penulis: 
Nama: Martin Luther
Email: martinblack719@gmail.com
Share & Like