Misteri Kematian Aida - Cerpen Thriller

MISTERI KEMATIAN AIDA 
Karya Jhose

Empat hari setelah kematian Aida murid kelas 2 SMP Gunung Puteri ternyata masih menyimpan sebuah tanda tanya yang sangat besar. Keluarga dan kerabat korban tidak mengetahui persis apa motif dibalik pembunuhan yang sangat sadis tersebut.Pihak kepolisian masih terus mencari bukti dan saksi-saksi dibalik peristiwa yang sangat menghebohkan itu.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Aida? Gadis yang pandai, sopan dan ramah dengan semua orang. Penduduk dikampung seberang sudah faham betul dengan perangai Aida karena selain rajin Aida suka sekali menolong dengan sesama ,walau berbeda kampung. Makanya tak heran sejak terdengar berita Aida meninggal karena dibunuh seluruh warga sangat sedih dan terharu.

Budi seorang guru yang baru ditugaskan mengajar disekolah Gunung Puteri terlihat begitu murung manakala mendengar cerita memilukan yang terjadi pada anak didiknya, walau baru seminggu mengajar disekolah tersebut , budi sudah mengenal betul siapa itu Aida. Hari ini para guru mengadakan rapat diruangan khusus dimana materi yang dibahas seputar kematian Aida , Bu Ani guru yang sering mengajar matematika tampak sedih sekali manakala bapak kepala sekolah menerangkan bahwa kematian Aida gadis malang yang terbunuh dengan sembilan tusukan didada dan leher serta kemaluannya yang rusak akibat benda tumpul…huh…sadis betul pembunuh itu.

Nuri cewek jutek yang sangat membenci Aida tampak sangat terpukul hatinya, walau sering bertengkar dengan Aida, Nuri tak habis pikir kenapa begitu kejam pembunuh itu bisa menghabisi nyawa Aida yang terkenal dengan sifat ramahnya.
Bu guru Nurmala tersenyum kecut seakan cuek dengan berita kematian Aida ,tak ada respon yang berarti sama sekali. “ Ah..sudah mati, untuk apa diperbincangkan “ dalam hatinya sambil berlalu meninggalkan ruangan khusus pertemuan itu.

Andy teman sebangku Aries pagi itu begitu semangatnya, mulai bisa bercanda padahal sebelumnya tak ada sama sekali kata-kata yang keluar dari mulutnya. Keceriaannya menjadi terusik ketika Aries yang datang pagi itu tampak biasa biasa saja..sambil duduk terdiam dan mulai menundukan kepalanya diatas kedua tangannya diatas meja. “ woi ada apa nih…? Kok datang-datang diam saja.? Tidak biasanya kamu bersikap seperti ini? Tanya Andy kepada Aries yang terlihat lesu..” Tidak !.aku cuma lelah saja, badanku tiba-tiba terasa sakit semua..” lirih Aries sambil memegang belakang pinggulnya yang terasa ngilu.
“ Kenapa tuh bokong seperti habis dikerjain orang aja !! “ canda Andy kepada Aries. Aries terlihat agak gugup dan berusaha menyembunyikan rasa sakitnya..” Ah sudah nggak sakit lagi kok, tadi cuma anu eh…mau buang air saja “ kata Aries sambil berlalu meninggalkan Andy beserta kawan-kawan dikelasnya.” Huuu..pantesan aja “..teriak teman-temannya.

Hari ini Bapak Guru Budi yang akan memasuki kelas pertama , murid-murid sudah siap-siap menerima pengajaran dari guru yang terlihat sangat sayang terhadap muridnya itu. “ Anak-anak sekarang siapkan mata pelajaran biologi , kita akan mempelajari bab II “ celetuk Bapak Guru Budi kepada murid-muridnya…Aries yang duduk dibangku belakang tampak murung..tangannya terus bergetar dan raut wajahnya seakan penuh ketakutan. Pak Guru Budi yang semula hendak menulis dipapan tulis bergegas mendekati Aries yang terlihat begitu sangat Depresi.” Kamu kenapa Ries..? Apa masih sakit..? Tenang,itu cuma sebentar saja kok..besok juga hilang..santai saja..nanti pelajaran bapak nggak bisa kamu pahami , kan kamu yang rugi. “ kata Pak Guru Budi membelai kepala muridnya .

Polisi masih terus mengusut siapa dibalik dalang pembunuhan siswi sekolah dasar yang terkenal karena cerdas tersebut. Terdengar informasi bahwa paman Aida yang bernama Waskito kabur dari penjara dua hari sebelum Aida ditemukan tewas di perkebunan tebu.Maka perburuan terhadap Waskito makin gencar dilakukan oleh Pihak Berwajib , dugaan sementara mengarah padaNya.Waskito yang dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin itu melarikan diri sa’at terjadi kebakaran hebat disebuah Lembaga Pemasyarakatan setempat dimana Ia divonis selama Sepuluh tahun akibat melakukan perampokan disertai pemerkosaan dan pembunuhan berencana dan yang lebih sadisnya Waskito pernah mengancam pada keluarga Aida jika suatu sa’at nanti jika Ia bebas akan melakukan pembalasan terhadap keluarga Aida yang telah membantu polisi dalam melakukan penangkapan terhadapNya.

Andy siang itu tampak gelisah menanti Aries digerbang sekolah, setelah sekian lama Ariespun muncul namun kali ini Andy mesti kecewa karena Aries siang itu pulang bersama Sang Guru siapa lagi kalau bukan Pak Guru Budi. Sambil menghentikan sepeda motornya Pak Guru Budi yang sedang membonceng Aries berucap “ sedang tunggu siapa kamu andy…? “ Ah Anu pak saya sedang tunggu si Nury ada perlu aja mau pinjam buku Matematika “,kata Andy mencoba berbohong seraya memandang Aries . Aries tampak diam saja tak ada kalimat yang meluncur dari bibirnya namun hatinya keliahatan sedih, andy bisa merasakan kegundahan hati temannya itu. “ Ya sudah bapak pergi dulu ya, kebetulan si Aries satu tujuan pulangnya jadi sekalian bapak ajak pulang,” kata kata guru sambil mencoba menghidupkan mesin motornya.

Andy berlalu sambil melangkahkan kakinya , dengan gontai ia mencoba berjalan sendiri pulang kerumahnya. Dalam hatinya ia ingin sekali pulang dengan sahabat karibnya si Aries sekalian ingin mencari siapa yang telah tega membunuh teman belajar kelompoknya Aida. Kali ini Andy ingin sekali menyelidi , walau dengan seorang diri ia mencoba menelusuri jalan dimana Aida tewas terbunuh sore itu.Perjalan menuju perkebunan tebu terkenal dengan angkernya juga sepi sekali.selain masih banyak binatang buas yang sering berkeliaran seperti anjing hutan dan babi hutan yang sering merusak perkebunan singkong dan peternakan petani setempat. Baru beberapa langkah menapaki perkebunan tebu..tiba-tiba datang sebuah sepeda motor yang hampir menabrak dirinya.namun dengan kelincahannya Andy berhasil menghindar dari serangan sepeda motor yang lengkap dengan penutup kepalanya. 

Pengendara sepeda motor tersebut berhenti dan membelokkan kendaraannya dan kali ini dengan kecepatan tinggi mencoba menabrak Andy kembali..Andy panik, dengan sisa tenaganya ia berusaha bangkit dan berlari menuju perkebunan tebu yang sangat lebat dengan dahan-dahannya yang terasa nyeri jika tersentuh kulitnya.Deruman suara sepeda motor masih terus menyalak menyambut Andy yang berlari ketakutan..” Gila..!! Siapa yang hendak membunuhku ? “ dalam hati Andy bertanya-tanya seraya terus berlari tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya.pengendara sepeda motor gelap tersebut terus memburunya, bahkan kali ini terus menyeruak perkebunan tebu tersebut dengan suara motor yang sangat kencang. “ Wah..jangan-jangan orang ini yang tempo hari membunuh Aida..?” gumam Andy.

Andy yang bertubuh kecil terus mencari jalan keluar dari perkebunan tebu yang sangat lebat..pikirannya hanya satu , bisa bebas dari kejaran orang tak dikenal dan keluar dari perkebunan tebu dengan selamat. Suara sepeda motor yang mengejarnya terasa sangat jauh , perasaannya sedikit lega dan mulai mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal akibat berlarian disiang hari bolong..dan perut lapar pula.
Dipinggir perkebunan Andy berhasil keluar dan mencoba was-was takut-takut bertemu lagi dengan orang yang ingin menangkap dirinya. Namun kali ini Andy bisa bernafas lega karena tak jauh dari perkebunan terlihat sebuah sepeda motor yang sangat dikenalnya sedang terparkir dibawah pohon Mangga yang sangat besar dan rindang. “ Loh..itu kan motornya Pak Guru Budi..? “ Kenapa ada disini ya..? “ Pikir Andy bingung. Dengan perlahan seperti orang yang sedang menyelinap Andy mencoba mendekati pohon Mangga tersebut.Belum sempat mendekat , telinga Andy menangkap suara orang yang mengerang kesakitan dan yang satunya sedang menahan nafsu birahi.

Dengan perasaan waspada Andy mencoba mendekati orang yang berada dibalik pohon tersebut dengan jarak jauh, kali ini Andy hampir menjerit manakala yang terlihat dua orang tersebut adalah Pak Guru Budi dan Aries yang sedang melakukan perbuatan yang tak lazim. Wajah Andy memerah menyaksikan Aries yang meronta-ronta akibat perbuatan gurunya tersebut. “ Diam kamu..!! jangan coba-coba melawan aku..!! Atau kamu akan aku bunuh seperti temanmu Aida..!!” Teriak Budi menggertak Aries yang memohon supaya jangan mencabuli dirinya. Andy bagai disambar petir mendengar teriakan gurunya tersebut. Pak Guru Budi terus berusaha mencabuli anak didiknya tersebut..tangisan Aries tak membuahkan hasil, Andy yang sejak tadi tertegun mencoba untuk menolong sahabat karibnya tersebut. Namun baru beberapa langkah kaki Andy menyentuh dahan kering “ Krak..!! “. Suara keras tersebut menghentikan Pak Guru Budi melakukan aksinya..sambil menoleh ke sumber suara tersebut Pak Guru Budi mencoba menutupi tubuhnya yang sudah setengah telanjang.” Kurang ajar..!! Sedang apa kamu mengintip orang hah..!! “ Gertak Pak Guru Budi . Andy tergidik melihat gurunya mengetahui kehadiran dirinya..Andy mencoba kabur sementara Aries membereskan pakaiannya yang sudah sobek akibat perbuatan gurunya itu. Andy terus berlari menuju perkebunan tebu kembali..Sang guru yang sudah gelap mata mencoba mengambil sebatang kayu kering dan berlari menyusul Andy yang ketakutan.” Woi..jangan lari kamu…!! Awas kalau kamu cerita keorang-orang..akan aku bunuh kamu seperti sahabatmu Aida itu…!! Kata Pak Guru Budi dengan penuh kemarahan. “ Toloong..toloong..” teriak Andy mencoba menyelamatkan dirinya.Namun sa’at Andy hendak berlari kaki kirinya tersandung batu dan Iapun terjatuh..

Kesempatan itu digunakan Sang guru untuk menghantam kepala muridnya dengan sebatang kayu yang sudah digenggamnya. Dihadapan muridnya yang sudah tak berdaya tersebut Pak Guru Budi siap memukul kepala Andy, Namun baru akan memukul tiba-tiba seorang pria berhelm gelap menghalau tangan budi dan menghajarnya dengan kepalan tangannya yang keras..dan perkelahian sengit pun terjadi antara Sang guru dan orang tak dikenal itu. Andy mengenali orang berhelm itu ternyata yang sejak tadi memburu dirinya sa’at akan menuju perkebunan tebu.

Perkelahian yang sangat sengit itu akhirnya dimenangkan oleh pria misterius ,sa’at budi terdesak dan tak berdaya ..Pria berjaket hitam itu mengeluarkan sebilah pisau dan menghujamkan pisaunya berkali-kali didada Sang guru.., Budi tak bisa bernafas lagi..tusukan pisau belati yang bertubi-tubi membuat nyawanya melayang sia-sia. Setelah berhasil membunuh Guru tersebut, pria yang masih mengenakan helm hitam tersebut mencoba mengejar Andy dan hendak membunuhnya…Andy hanya bisa pasrah dan memohon agar jangan dibunuh olehnya. Tanpa ampun pria misterius itu mengangkat tangannya dan dengan belati yang masih berdarah mencoba membunuh Andy yang sudah tak berdaya..baru saja Andy menutup wajah dengan kedua tangannya terdengar letusan senjata “ DOR..!!! “ dan “ Akhhh…” jeritan pria misterius menahan sakit didadanya. 

Rupanya suara senjata itu berasal dari seorang Polisi yang sedang menyelidiki kasus kematian Aida .Setelah didekati dan dibuka helm penutup kepalanya ternyata adalah Waskito buronan yang kabur dari penjara.Andy berlari memeluk Aries dan menangis sejadi-jadinya. Akhirnya terjawab sudah siapa misteri dibalik tewasnya Aida yang sangat mengenaskan..setelah keduanya dibawa kekantor Polisi, Aries mengaku bahwa siang hari sewaktu Bapak guru Budi yang sedang mencabuli dirinya di perkebunan tebu Aida tanpa sengaja mengetahuinya dan Sang guru tersebut dengan sadis membunuh Aida dengan memukul kepala Aida dengan batu, lalu mengancam Aries agar tidak menceritakan hal tersebut kepada siapapun atau resikonya akan dibunuh.

Tak disangka memang seorang guru bernama bapak Budi yang dikenal sebagai seorang guru yang baik hati dan ramah tersebut mempunyai perangai yang sangat buruk dan tak patut menjadi panutan anak didiknya.lalu apa hubungannya dengan Waskito..? ternyata Waskito adalah narapidana yang kabur dari penjara dan sedang berusaha mencari pembunuh keponakannya juga yaitu Aida.
Setelah mendapat informasi, polisi akhirnya mengantarkan Aries dan Andy menuju ke Rumah Sakit untuk mengobati luka-luka yang dideritanya.
Sore hari setelah kejadian tersebut Andy dan Aries menuju pusara Aida..yang tak jauh dari rumah mereka kemudian berdoa supaya Ia tenang dialam sana.

No. Urut : 1293
Tanggal Kirim : 19/10/2012 12:34:51
Share & Like