IT MIGHT BE YOU
Karya S Nurul R
"Ups..!! seru suatu suara khas dengan nada tertahan, tepat ketika Ufaira merasa dirinya menabrak seseorang yang dikarenakan ia berjalan mundur.
dengan refleks Ufaira berbalik badan dan mengucap maaf. kedua mata indahnya sempat terperangkap dalam pesona mata elang milik Bagas, namun segera berpaling karena Adis menyerukan namanya dan melanjuti percakapan jarak jauh ala Tarzannya itu.
sejenak kemudian, Ufaira teringat moment tadi, ada perasaan indah menyelinap ke dalam relung hatinya. akan kejadian tadimata elang itu tidak seperti ingin menerkam mangsanya, melainkan tersenyum, sebuah senyum singkat yang membuat Ufaira jadi salting sendiri.
dengan refleks Ufaira berbalik badan dan mengucap maaf. kedua mata indahnya sempat terperangkap dalam pesona mata elang milik Bagas, namun segera berpaling karena Adis menyerukan namanya dan melanjuti percakapan jarak jauh ala Tarzannya itu.
sejenak kemudian, Ufaira teringat moment tadi, ada perasaan indah menyelinap ke dalam relung hatinya. akan kejadian tadimata elang itu tidak seperti ingin menerkam mangsanya, melainkan tersenyum, sebuah senyum singkat yang membuat Ufaira jadi salting sendiri.
"Hayoo...seneng banget...ada apa nich...?? kaget Dimas buyarkan semua lamunan indah Ufaira.
"Iih..apaan sih lo, kaget tau..!! dumel Ufaira sambil mengurut2 dadanya.
"Lagian serius amat sih mesem-mesemnya non, ngeri gue, makanya buru-buru gue sadarin, daripada nanti lu beken gara-gara kesurupan, gak asik banget kan tuh..!! kata Dimas mengingatkan apa barusan yang tengah Ufaira lakukan.
"Terus, masalah buat loe...!! timpal Ufaira menirukan logat Soimah, dan beranjak meninggalkan Dimas.
"Eh...Ufaira..tunggu..!! seru Dimas dan mensejajarkan langkahnya dengan Ufaira.
"Ra..lu mau ikutan Jurit Malam gak, gantiin Lasmi..?? kata Bisma.
"Memangnya Lasmi kemana..?? tanya Ufaira balik.
"Kakanya nikahan, dia sih maunya lu yang gantiin dia jadi pembimbing tim nya dia nanti.." kata Dimas menjelaskan.
"Dadakan banget sih..!! kt Ufaira
"Buat Minggu depan Ra, makanya gue tanya lu dulu nih, waktunya udah mepet soalnya.." kata Dimas.
"Jurit Malam...menarik...mau deh gue, tahun lalu kan gue tuh yang di kerjain, gue juga pengen ngerasain ngerjain anak baru..!! kata Ufaira antusias.
"Siip..deal yah..klo gitu tar sepulang sekolah ngumpul di osis, rapat pembagian kelompok, ok,,!! pesan Dimas.
"Siip...!! jawab Ufaira riang.
"Lu kok girang banget sih...?? selidik Dimas.
"Mau tauu...a...ja...!! timpal Ufaira jutek.
"Aneh lu..ya udah ntar jangan lupa...!! pesan Dimas lagi.
"Iye...!! jawab Ufaira setuju.
Seperginya Dimas, lagi-lagi Ufaira tidak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya, rasa senang itu, si mata elang lah penyebabnya, ahaiy......
Semua panitia dan perwakilan tiap-tiap kelompok anak kelas 1 telah berkumpul, ruang Osis jadi terasa begitu sesak, padat dan gerah. Dimas si seksi acara tengah bercuap-cuap di forum, demikian dengan mata indah Ufaira yang tidak lupa untuk curi-curi pandang ke Bagas yang tengah berdiri di kelilingi teman-temannya dan tentu saja Anggita and friends.
Seminggu kemudian, Jurit Malam.
Ufaira tengah berusaha memanjat truk ABRI ini dengan hati-hati, ketika tiba-tiba Anggita and friends datang dan dengan sengaja menyenggol Ufaira. Ufaira nyaris terjatuh namun sempat berpegangan pada pintu truk tersebut, tapi tas nya terjatuh.
"Udah Ra, lu naik aja, tas nya biar gue yang bawa..!! kata Dimas tiba-tiba, entah darimana datangnya tuh anak, selalu mengejutkan.
"Thanks ya Dim...!! ujar Ufaira.
Begitu Ufaira berbalik badan, ada sebuah tangan terjulur dihadapannya, tanpa ragu Ufaira meraihnya, ada rasa berdesir ketika mereka bersentuhan, dan begitu Ufaira menginjakkan kaki di atas truk ini, barulah ia tahu, siapakah gerangan pemilik tangan tadi.
"Ra..ini tas nya...!! seru Dimas dari bawah, suaranya selalu buyarkan suasana indah yang tercipta.
"Yo... makasih...!! ujar Ufaira dan menerima tas nya.
Truk pun melaju dengan kecepatan sedang, truk ini memang khusus untuk para panitia, sedangkan para peserta Jurit Malam, ada di truk lainnya, diawasi oleh panitia bagian keamanan.
Di tengah intimidasi tatapan Anggita and friends, Ufaira tetap berusaha melihat ke arah Bagas yang tengah menatapnya tajam tak bergeming.
"Ada apa yah...?? batin Ufaira berbisik medapati dirinya di tatap seperti itu oleh Bagas.
Setibanya di Bumi Perkemahan, merekapun langsung berbaris sesuai kelompok masing-masing. Bagas sang ketua Jurit Malam tahun ini tampak berwibawa memberi pengarahan kepada adik-adik kelasnya, beberapa kali pula Ufaira mendapati tatapan penuh pesona dari adik-adik kelas yang bergenre perempuan, sedikit menyebalkan, tapi itulah Bagas, ia selalu mempesona.
"Kak Ufaira, ini bahan-bahan makanannya di taruh dimana..?? tanya Shinta si peserta Jurit Malam dan ketua kelompok yang aku komandoi.
"Langsung ke bagian dapur aja y, kasih ke Kak Anggita, jangan lupa bilang dari kelompok 6..!! kata Ufaira, dan mendapati anggukan tanda mengerti dari Shinta.
Ufaira memang tidak aktif di pramuka semasa SMA ini, tapi setidaknya ia mengerti sedikit ilmu mendirikan tenda - tinggal panggil Dimas - dan jadilah tanda berukuran sedang, cukup menampung 10 orang didalamnya.
Tepat pukul 3 sore, semua kakak panitia dan peserta jurit malam berkumpul di lapangan. setelah acara pembukaan dan berdoa bersama, para peserta di persilahkan untuk bersih-bersih, sholat berjamaah, dan nanti tepat jam 7 kembali berkumpul di tengah-tangah lapangan, makan malam bersama sambil ditemani api unggun.
setelah makan malam dan bercengkrama sesaat dengan ditemani api unggun, para peserta di wajibkan untuk memasuki tenda masing-masing dan beristirahat, karena jam 3 pagi nanti, Jurit Malam akan berlangsung.
para panitia berkumpul sesaat sebelum melapas lelah. pengundian nama siapa-siapa saja yang bertugas menjaga pos-pos telah keluar. terlihat Anggita sangat geram, ia tidak terima di tempatkan di bagian dapur umum, impiannya adalah menjaga pos berdua dengan Bagas, terlebih-lebih begitu nama Ufaira keluar dan 1 kelompok dengan Bagas, cuma berdua lagi, ibarat kartun, Anggita sudah berubah menjadi kerbau yang di cucuk hidungnya, dan berasap, siap menyeruduk sang matador berbaju merah....hihihi..lucu kalo ngabayanginnya, batin Ufaira.
Pukul 02.30wib, Ufaira, Bagas dan beberapa teman lainnya, berangkat menuju pos masing-masing. Ufaira dan Bagas kedapatan menjaga pos di tengah ladang, tak ada pohon di sekelilingnya, jadi pemandangan malam bertabur bintang terlihat dengan jelas.
Ufaira lagi asik menatap langit malam yang menjelang pagi, sembil memperbaiki letak sweaternya.
"Lu gak takut jaga pos cuma berdua sama gue..?? tanya Bagas.
Ufaira menoleh "Klo gue kenapa-kenapa, orang yang pertama kali dicari adalah elu, jadi gue tenang aja..!! jawabnya sambil tersenyum. Ufaira bertekat memberi kesan terbaik malam ini sama Bagas, jangan sampai moment ini sia-sia.
"Gas...!! panggil Ufaira cepat, secepat mata mereka bertemu pandang di dalam keterbatasan cahaya, secepat itu pula detak jantung Ufaira bergemuruh.
"Lu sama Anggita ada hubungan apa..?? stupid question dari Ufaira
"Gue gak perlu jawab..!! kata Bagas. Ia berpindah posisi duduk dan menatap jauh ke langit.
Tak lama tim pertama telah tiba dan mendapatkan paraf dari Ufaira dan Bagas, kemudian mereka melanjutkan perjalan hingga Pos 12. Jarum pendek jam tangan Ufaira telah menunjukkan pukul 04.35 menit, 1 menit yang lalu tim terakhir telah berlalu, saatnya bagi Ufaira dan Bagas kembali ke posko.
Ufaira berjalan beberapa langkah di depan Bagas, tapi tiba-tiba Bagas memegang tangan kanan Ufaira dan menahan langkahnya.
"Mau ngapain Gas..?? tanya Ufaira curiga, seburat rasa senang menyelinap dihatinya, tapi serem juga kalau Bagas sampai mengapa-ngapain dirinya.
Bagas tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan Ufaira, namun ia malah maju dan mendakatkan wajahnya didalam temaram pagi ini. Suara degup jantung Ufaira terdengar di keheningan pagi ini, mereka sedang lomba lari. Ufaira meringis sambil memejamkan matanya, ia dapat merasakan hembusan nafas diwajahnya.
pletakkk....
"Adooww...!! seru Ufaira terkejut ketika Bagas menyentil keningnya. Dihadapannya kini, Bagas tengah terkikik geli, wajah Ufaira memerah seketika, kenapa ia hanya memejamkan mata, bukannya meronta dan berlari di perlakukan seperti tadi, terkesan ia sangat berharap dengan moment barusan.
"Hei tunggu...!! seru Bagas dan menyusul Ufaira yang berjalan tergesa-gesa menahan malu.
"Ra.. maaf ya...!! kata Bagas lagi, Ufaira masih nyuekin, mungkin kalau siang hari, Bagas pasti sudah bisa melihat wajah Ufaira yang memerah, ngalahin tomat dan kepiting rebus.
"Ufaira...lu mau kan jalan bareng gue..!! tanya Bagas
"Iya...!! jawab Ufaira masih positif thinking, tanpa menatap Bagas. tapi langsung menatap Bagas ketika jemari Bagas menyusup ke jari-jari tangan kanannya dan mengenggamnya.
"Gue mau lu disamping gue, dan kita jalan bareng melewati hari-hari esok, mau..?? tawar Bagas, Ufaira tampak berfikir keras.
"Ngerti gak..?? tanya Bagas, karena melihat ekspresi Ufaira tidak terlalu bagus.
"Bergandengan..?? tanya Ufaira balik.
"Bergandengan..!! jawab Bagas menegaskan dan tersenyum manis. detik itu juga Ufaira meleleh.
"Yuk balik ke pos..!! kata Bagas dan mengajak Ufaira berjalan. sebelumnya, Bagas menyempatkan mengecup punggung tangan Ufaira yang di genggamnya, Ufaira hanya bisa bersorak ria melampiaskan perasaannya dengan diiringi tatapan elang milik Bagas yang tertawa renyah.
-tamat-
"Iih..apaan sih lo, kaget tau..!! dumel Ufaira sambil mengurut2 dadanya.
"Lagian serius amat sih mesem-mesemnya non, ngeri gue, makanya buru-buru gue sadarin, daripada nanti lu beken gara-gara kesurupan, gak asik banget kan tuh..!! kata Dimas mengingatkan apa barusan yang tengah Ufaira lakukan.
"Terus, masalah buat loe...!! timpal Ufaira menirukan logat Soimah, dan beranjak meninggalkan Dimas.
"Eh...Ufaira..tunggu..!! seru Dimas dan mensejajarkan langkahnya dengan Ufaira.
"Ra..lu mau ikutan Jurit Malam gak, gantiin Lasmi..?? kata Bisma.
"Memangnya Lasmi kemana..?? tanya Ufaira balik.
"Kakanya nikahan, dia sih maunya lu yang gantiin dia jadi pembimbing tim nya dia nanti.." kata Dimas menjelaskan.
"Dadakan banget sih..!! kt Ufaira
"Buat Minggu depan Ra, makanya gue tanya lu dulu nih, waktunya udah mepet soalnya.." kata Dimas.
"Jurit Malam...menarik...mau deh gue, tahun lalu kan gue tuh yang di kerjain, gue juga pengen ngerasain ngerjain anak baru..!! kata Ufaira antusias.
"Siip..deal yah..klo gitu tar sepulang sekolah ngumpul di osis, rapat pembagian kelompok, ok,,!! pesan Dimas.
"Siip...!! jawab Ufaira riang.
"Lu kok girang banget sih...?? selidik Dimas.
"Mau tauu...a...ja...!! timpal Ufaira jutek.
"Aneh lu..ya udah ntar jangan lupa...!! pesan Dimas lagi.
"Iye...!! jawab Ufaira setuju.
Seperginya Dimas, lagi-lagi Ufaira tidak bisa menyembunyikan senyuman di wajahnya, rasa senang itu, si mata elang lah penyebabnya, ahaiy......
Semua panitia dan perwakilan tiap-tiap kelompok anak kelas 1 telah berkumpul, ruang Osis jadi terasa begitu sesak, padat dan gerah. Dimas si seksi acara tengah bercuap-cuap di forum, demikian dengan mata indah Ufaira yang tidak lupa untuk curi-curi pandang ke Bagas yang tengah berdiri di kelilingi teman-temannya dan tentu saja Anggita and friends.
Seminggu kemudian, Jurit Malam.
Ufaira tengah berusaha memanjat truk ABRI ini dengan hati-hati, ketika tiba-tiba Anggita and friends datang dan dengan sengaja menyenggol Ufaira. Ufaira nyaris terjatuh namun sempat berpegangan pada pintu truk tersebut, tapi tas nya terjatuh.
"Udah Ra, lu naik aja, tas nya biar gue yang bawa..!! kata Dimas tiba-tiba, entah darimana datangnya tuh anak, selalu mengejutkan.
"Thanks ya Dim...!! ujar Ufaira.
Begitu Ufaira berbalik badan, ada sebuah tangan terjulur dihadapannya, tanpa ragu Ufaira meraihnya, ada rasa berdesir ketika mereka bersentuhan, dan begitu Ufaira menginjakkan kaki di atas truk ini, barulah ia tahu, siapakah gerangan pemilik tangan tadi.
"Ra..ini tas nya...!! seru Dimas dari bawah, suaranya selalu buyarkan suasana indah yang tercipta.
"Yo... makasih...!! ujar Ufaira dan menerima tas nya.
Truk pun melaju dengan kecepatan sedang, truk ini memang khusus untuk para panitia, sedangkan para peserta Jurit Malam, ada di truk lainnya, diawasi oleh panitia bagian keamanan.
Di tengah intimidasi tatapan Anggita and friends, Ufaira tetap berusaha melihat ke arah Bagas yang tengah menatapnya tajam tak bergeming.
"Ada apa yah...?? batin Ufaira berbisik medapati dirinya di tatap seperti itu oleh Bagas.
Setibanya di Bumi Perkemahan, merekapun langsung berbaris sesuai kelompok masing-masing. Bagas sang ketua Jurit Malam tahun ini tampak berwibawa memberi pengarahan kepada adik-adik kelasnya, beberapa kali pula Ufaira mendapati tatapan penuh pesona dari adik-adik kelas yang bergenre perempuan, sedikit menyebalkan, tapi itulah Bagas, ia selalu mempesona.
"Kak Ufaira, ini bahan-bahan makanannya di taruh dimana..?? tanya Shinta si peserta Jurit Malam dan ketua kelompok yang aku komandoi.
"Langsung ke bagian dapur aja y, kasih ke Kak Anggita, jangan lupa bilang dari kelompok 6..!! kata Ufaira, dan mendapati anggukan tanda mengerti dari Shinta.
Ufaira memang tidak aktif di pramuka semasa SMA ini, tapi setidaknya ia mengerti sedikit ilmu mendirikan tenda - tinggal panggil Dimas - dan jadilah tanda berukuran sedang, cukup menampung 10 orang didalamnya.
Tepat pukul 3 sore, semua kakak panitia dan peserta jurit malam berkumpul di lapangan. setelah acara pembukaan dan berdoa bersama, para peserta di persilahkan untuk bersih-bersih, sholat berjamaah, dan nanti tepat jam 7 kembali berkumpul di tengah-tangah lapangan, makan malam bersama sambil ditemani api unggun.
setelah makan malam dan bercengkrama sesaat dengan ditemani api unggun, para peserta di wajibkan untuk memasuki tenda masing-masing dan beristirahat, karena jam 3 pagi nanti, Jurit Malam akan berlangsung.
para panitia berkumpul sesaat sebelum melapas lelah. pengundian nama siapa-siapa saja yang bertugas menjaga pos-pos telah keluar. terlihat Anggita sangat geram, ia tidak terima di tempatkan di bagian dapur umum, impiannya adalah menjaga pos berdua dengan Bagas, terlebih-lebih begitu nama Ufaira keluar dan 1 kelompok dengan Bagas, cuma berdua lagi, ibarat kartun, Anggita sudah berubah menjadi kerbau yang di cucuk hidungnya, dan berasap, siap menyeruduk sang matador berbaju merah....hihihi..lucu kalo ngabayanginnya, batin Ufaira.
Pukul 02.30wib, Ufaira, Bagas dan beberapa teman lainnya, berangkat menuju pos masing-masing. Ufaira dan Bagas kedapatan menjaga pos di tengah ladang, tak ada pohon di sekelilingnya, jadi pemandangan malam bertabur bintang terlihat dengan jelas.
Ufaira lagi asik menatap langit malam yang menjelang pagi, sembil memperbaiki letak sweaternya.
"Lu gak takut jaga pos cuma berdua sama gue..?? tanya Bagas.
Ufaira menoleh "Klo gue kenapa-kenapa, orang yang pertama kali dicari adalah elu, jadi gue tenang aja..!! jawabnya sambil tersenyum. Ufaira bertekat memberi kesan terbaik malam ini sama Bagas, jangan sampai moment ini sia-sia.
"Gas...!! panggil Ufaira cepat, secepat mata mereka bertemu pandang di dalam keterbatasan cahaya, secepat itu pula detak jantung Ufaira bergemuruh.
"Lu sama Anggita ada hubungan apa..?? stupid question dari Ufaira
"Gue gak perlu jawab..!! kata Bagas. Ia berpindah posisi duduk dan menatap jauh ke langit.
Tak lama tim pertama telah tiba dan mendapatkan paraf dari Ufaira dan Bagas, kemudian mereka melanjutkan perjalan hingga Pos 12. Jarum pendek jam tangan Ufaira telah menunjukkan pukul 04.35 menit, 1 menit yang lalu tim terakhir telah berlalu, saatnya bagi Ufaira dan Bagas kembali ke posko.
Ufaira berjalan beberapa langkah di depan Bagas, tapi tiba-tiba Bagas memegang tangan kanan Ufaira dan menahan langkahnya.
"Mau ngapain Gas..?? tanya Ufaira curiga, seburat rasa senang menyelinap dihatinya, tapi serem juga kalau Bagas sampai mengapa-ngapain dirinya.
Bagas tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan Ufaira, namun ia malah maju dan mendakatkan wajahnya didalam temaram pagi ini. Suara degup jantung Ufaira terdengar di keheningan pagi ini, mereka sedang lomba lari. Ufaira meringis sambil memejamkan matanya, ia dapat merasakan hembusan nafas diwajahnya.
pletakkk....
"Adooww...!! seru Ufaira terkejut ketika Bagas menyentil keningnya. Dihadapannya kini, Bagas tengah terkikik geli, wajah Ufaira memerah seketika, kenapa ia hanya memejamkan mata, bukannya meronta dan berlari di perlakukan seperti tadi, terkesan ia sangat berharap dengan moment barusan.
"Hei tunggu...!! seru Bagas dan menyusul Ufaira yang berjalan tergesa-gesa menahan malu.
"Ra.. maaf ya...!! kata Bagas lagi, Ufaira masih nyuekin, mungkin kalau siang hari, Bagas pasti sudah bisa melihat wajah Ufaira yang memerah, ngalahin tomat dan kepiting rebus.
"Ufaira...lu mau kan jalan bareng gue..!! tanya Bagas
"Iya...!! jawab Ufaira masih positif thinking, tanpa menatap Bagas. tapi langsung menatap Bagas ketika jemari Bagas menyusup ke jari-jari tangan kanannya dan mengenggamnya.
"Gue mau lu disamping gue, dan kita jalan bareng melewati hari-hari esok, mau..?? tawar Bagas, Ufaira tampak berfikir keras.
"Ngerti gak..?? tanya Bagas, karena melihat ekspresi Ufaira tidak terlalu bagus.
"Bergandengan..?? tanya Ufaira balik.
"Bergandengan..!! jawab Bagas menegaskan dan tersenyum manis. detik itu juga Ufaira meleleh.
"Yuk balik ke pos..!! kata Bagas dan mengajak Ufaira berjalan. sebelumnya, Bagas menyempatkan mengecup punggung tangan Ufaira yang di genggamnya, Ufaira hanya bisa bersorak ria melampiaskan perasaannya dengan diiringi tatapan elang milik Bagas yang tertawa renyah.
-tamat-
PROFIL PENULIS
Nama : Siti Nurul Rafiqo
TTL : 6 september 1982
Add fb : snr_arulicious@yahoo.com
TTL : 6 september 1982
Add fb : snr_arulicious@yahoo.com
No. Urut : 1342
Tanggal Kirim : 27/10/2012 0:49:25
Baca juga Cerpen Romantis yang lainnya.