Cerpen Cinta Sedih - Kekasih Yang Belum Bisa Tersenyum

KEKASIH YANG BELUM BISA TERSENYUM
Karya Syamsyarief Baqaruzi

Aina adalah kekasihku, kami berdua sudah menjalin hubungan selama 2 tahun. Hari ini Aina dan aku berjanji makan siang bersama (hal yang sehari-hari kami lakukan) di sebuah kafe di jalan Ponegro No. 24. Disini cerita bermula, aku yang bekerja sebagai drafter di sebuah majalah cetak terkemuka dikota ini datang on-time seperti yang kami janjikan seperti biasa, Aina yang selalu menungguku 5 menit belum hadir diantara 16 meja cafe tersebut.

Aku yang khawatir lalu menelpon aina
"na, kamu dimana aku sudah tiba di cafe ni?"
"maaf kamu sudah nunggu lama ya za?" aina menjawab dengan suara kecil dan lembut, sembari terdengar suara keramaian jalanan
"iya aku sudah sampai disini 5 menitan lalu, heran aku biasanya kamu sudah datang duluan, tumben belum datang, aku khawatir makanya aku telpon kamu" lanjutku
"iya maaf sayang, tadi ban mobil aku bocor, jadi aku suruh supir papa jemput buat dibawa ke bengkel, aku naik ojek ini, sebentar lagi juga sampai kok"
"oke sayang, hati-hati kamu aku tunggu didepan cafe ya"
"eh jangan, kamu masuk aja kedalam pesan aja makanan aku seperti biasa, minumnya es teh manis aja, biar aku sampai sana langsung makan sayang"
"oh ia baiklah sayang" setelah kumatikan telpon, seperti yang dianjurkan aina, lalu aku memesan makanan untuk kami berdua.

Sembari menunggu makanan datang aku termenung dan berfikir tumben aina memesan es teh manis biasanya kalau siang dia tidak minum yang manis-manis? ah sudahlah pikirku. tidak berapa lama kemudian makanan yang ku pesan tadi datang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 lewat 10, aina kok belum datang juga rasa panik sudah bercampur menjadi perasaan tidak enak.akhirnya kuputuskan menelpon aina kembali tapi tidak aktif, perasaan yang bercampur panik ini semakin menjadi-jadi ku telpon adik aina yang bernama fida. setelah diangkat fida berkata "kakak kan tadi pagi ngantor setelah ngantar aku kuliah, loh bukannya sama mas eza ya? tanyanya dan setelah kujelaskan fida hanya bilang "tunggu aja mas, paling ntar kalau hp kakak aktif dia telpon kamu, insya Allah kakak gak kenapa-kenapa kok mas" katanya sambil menenangkanku.
jarum jam sudah menunjukkan angka pukul 13:30 waktu yang seharusnya aku sudah kembali kekantor, tapi karena perasaan yang was-was ini aku menelpon temanku dan berbohong sedikit dengan mengatakan ada masalah keluarga.

Akhirnya aku memutuskan menunggu sampai aina datang dan tetap menghubunginya walaupun yang kudengar dari suara telpon ini adalah kakak-kakak yang berisik mengatakan no. sedang tidak aktif.

Rasa panik ini sudah mulai menyulutkan rasa emosi, aku yang sudah tidak sabar menelpon kembali fida untuk meminta no. hp mama mereka. dan fida kali ini menjawab dengan sedikit rasa gugup dan seperti ada yang disembunyikan,.entah apa yang harus kulakukan saat ini. fida berkata mama mereka lagi diluar kota dan jika aku telpon mama mereka buat mamanya jadi tambah pikiran. aku yang tak tau lagi harus menghubungi kesiapa mungkin anda berkata hubungi dong temannya. maaf walau hubungan kami sudah 2 tahun aina orangnya tertutup sama aku, bahkan aku gak pernah tau siapa saja teman-temannya, jangankan itu untuk masuk kerumahnya yang mewah saja aku tidak pernah bisa, kami selalu bertemu diluar entah itu dia menjemputku atau bertemu ditempat yang kami janjikan. dulu aku sempat kecil hati menjalin hubungan bersamanya karena aku dari keluarga yang biasa saja. tapi ternyata dia sesosok perempuan yang open minded. kembali ke aina dibalik rasa yang semakin khawatir bercampur kesal ini tiba-tiba datang perempuan yang cantik mirip perawakan aina menggunakan kemeja kantor dengan dandanan yang seadanya dan menghampiriku.
"kamu fareza kan?" tanyanya sembari mengulurkan tangan untuk berjabat
dengan suara yang gagap dan sedikit heran aku menjawab "i,,,iaa aku eza, kamu siapa ya? kok kenal aku"
"aku gisella, panggil aja gisel temennya aina" dengan senyum yg manis
"lho kok kamu tau aku disini?"
"ia aina tadi telpon aku dia bilang temanin kamu dulu, sekalian makan makanan yang kamu pesan tadi untuknya jadi untukku"
"emang aina kemana? aku telpon kok gak aktif-aktif"
"entar dia hubungi kamu, aku disini mau temenin kamu loh, sudah deh jangan berpikir macem-macem aina baik-baik aja" lalu aku yang heran dan karena sudah diberi arahan seperti itu hanya bisa diam saja sambil melihat teman aina ini makan dengan lahap seperti orang yang tidak pernah makan 2 hari.
kutunggu gisel selesai makan fikirku lalu kulanjutkan interogasi kemana si aina pergi. tiba-tiba hp gisel berdering "oh ya na, aku udah sama eza. rupanya orangnya lumayan ganteng ya, awas aku jadi suka sama dia loh. hehehe" imbuh gisel, aku menyela pembicaraan mereka "siapa itu sel? aina sini aku mau ngomong" gisel tidak menghiraukan aku. aku begitu kesal disitu fikirku cewek apa ini baru kenal makan-makanan orang lalu sedikit gatal dan tidak mendengarkan aku berbicara. jujur ingin sekali kurampas hp gisel dan berbicara dengan aina tapi aku gak mungkin melakukannya ini tempat ramai, sedangkan aku dan dia baru kenal.aku yang masi diam sambil berfikir tiba-tiba kaget gisel keluar dari meja dan bergegas keluar tanpa pamit, aku yang tidak tinggal diam mengejar dan akhirnya kurampas hp gisel untuk berbicara dengan aina.
"kamu kemana aja? mengapa teman kamu si gisel ini yang datang? apa yang sedan kamu lakukan? kenapa kamu berubah?" nada yang penuh emosi kulontarkan dan semua mata meja lain tertuju kepada ku. tiba-tiba hpnya putus sambungan, kutelpon kembali aina sambil kudengar omelan-omelan menyindir dari gisel dan nomornya yang ini sudah tidak aktif.

Aku yang sudah begitu marah membanting hp tersebut tidak peduli aku hp gisel itu jauh lebih mahal dari punyaku, dan kusambutkan tanganku dikedua pundaknya kupaksa dia berkata kemana aina. dia hanya terdiam dan menangis, aku yang tidak bisa melihat perempuan menangis hanya bisa termenung, aku langsung melepas tanganku dan minta maaf kepadanya kuambil hp gisel yang tadi kubanting di lantai,lalu gisel mengambilnya dengan merampas lalu pergi meninggalkanku. aku begitu terhenyak melihat situasi dan kondisi ini, kenapa tiba-tiba aina berubah dan salah apa gisel sampai kurusakkan hpnya. akhirnya setelah kubayar makanan kami tadi aku pulang kira-kira pukul 14.20 aku menuju rumah dengan pikiran yang masih seperti tadi. begitu tiba dirumah aku melihat ada mobil aina kugegaskan langkahku. lalu aku masuk kedalam rumah kulihat aina sudah dirumahku bersama gisel dan fida sedang berbicara dengan ibuku. aku bertanya "ada apa semua ini aina?" dia hanya tersenyum tanpa berkata-kata lalu mereka bertiga pulang. aku tidak tau harus berbuat apa disitu tidak ada kulakukan tindakan untuk mencegahnya aku hanya berdiri terdiam terkujur kaku. dan mereka pun pergi lalu ibuku yang mengantarkan mereka sampai depan teras rumah tadi menyuruhku duduk dan ingin berbicara serius. alhasil setelah pembicaraan kami yang cukup lama aku hanya terdiam lemas dan ingin rasanya memukul sesuatu. pukul 21.00 aku menerima sebuah pesan sms dari aina yang isinya "tersenyumlah kamu selalu aku tidak pernah bisa menjadi orang yang selalu bahagia bersamamu, aku mungkin bukan yang terbaik untukmu, mungkin status sosial begitu kejam untuk indonesia ini, tapi yang perlu kamu tau cinta itu tidak perlu dipaksakan aku bahagia mengenalmu 2 tahun ini, lanjutkan hidupmu kamu punya karir yang cemerlang. maaf aku menyia-nyiakan kamu".

Isi pesan singkat tadi benar-benar buatku menjadi sedikit gila dengan seenaknya dia berkata aku harus tersenyum, tuhan seberat inikah cobaanku disaat aku sudah menemukan apa yang kurasa cocok untuk hati ini tapi dia malah pergi dan tega mengkhianatiku. ah sudahlah hidup harus terus berlanjut, mungkin untuk sekarang aku belum tersenyum tapi keyakinan itu selalu ada.

Pesan moral: jika anda mencintai seseorang karena sebuah harta atau ada maksud lain jangan buat orang tersebut berharap terlalu lama dengan anda. cinta itu begitu luas, sulit memang untuk jatuh cinta dan memulainya lagi tapi ingatlah tuhan tidak tidur. dan takdir kita sudah diatur oleh-Nya.

PROFIL PENULIS
Nama : Syamsyarief Baqaruzi
Usia : 22 Tahun
Email : syamsyariefbaqaruzi@gmail.com
Add twitter : @baqaruzi

Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Sedih yang lainnya.
Share & Like