Cerpen Persahabatan Sedih - Genggaman Hembusan Angin Malam

GENGGAMAN HEMBUSAN ANGIN MALAM
Karya Karin Nuriyah

Sinar siang mentari meninggi hembusan angin sejukkan hati ini.
Aku yang sedang sendiri duduk memendang awan,rasa rindu yang membelenggu sangat ingin bertemu dengan sahabatku Vhanesa."kapan ya dia pulang ka Bandung...??" 1tahun telah berlalu aku lalui hari tanpa sahabatku ini.Suatu hari ku pergi mencari suasana happy
"Haii,,kamu Rian kan...??Riansyah yang so jago...!!" cakap cwe berjilbab entah siapa namun sangat tahu akan kepribadianku
"Ya,aku Riansyah,kamu siapa so kenal and so akrab aja...??" jawabku
"haha kamu gak ngenalin aku tohk,,aku Vhanesa tau.!!"
"hah Vhanesa,serius lho.??"
"iya beneran"
"beda bener penampilan kamu,pakai jilbab sekarang...haha beralih kepribadian nich...!!"
"iya gitu deh,kamu sendiri juga berubah...sombong,jutek amat sih"
"sorry,aku kebiasaan sendiri jadi kaya gini"
"kamu kemana aja 1tahun gak ada kabar,susah bener di hubungin.??"
"aku kan so sibuk,semanjak kamu pergi aku fokus sama karir"
"oh kiraen fokus cewe haha" cakap Vhanesa bercanda
"ah kamu dasar,yoo ah pulang..."
 
Sesampainya dirumah Vhanesa dan Rian pun bercanda tawa,,3bulan kemudian semakin hari sikap Vhanesa sungguh berbeda seperti menjaga jarak denganku.Suatu hari aku mengalami kecelakaan karena aku tak jaga kecepatan saat melajukan kendaraan yang mana sekarang aku mengalami kebutaan.
Vhanesa sahabatku tetap selalu ada di sisiku walaupun kini keadaanku jauh berbeda dari sebelumnya.
Namun akhir-akhir ini ada kabar bahwa Vhanesa sakita-sakitan selalu mundar mandir ke rumah sakit bahkan Vhanesa sempat droup entah kenapa aku tak tau.
Sejak aku tak bia melihat dunia aku selalu berdiam diri,sangat jarang menengok lingkungan luer.
Kabar demi kabar sahabatku Vhanesa aku tau dari temanku yang selalu berkunjung ke rumahku.8bulan kemudian salah satu dari pihak rumah sakit mengabariku bahwa ada pendonor mata yang menungguku,meminta untuk segara datang dan menerima tawaran itu.Keesokan harinya pun aku berangkat menuju Rumah Sakit di dampingi oleh kedua orang tuaku.
Semenjak aku mengalami kecelakaan itu dan semenjak Vhanesa sakit-sakitan kita berdua benar-benar trpisahkan oleh keadaan,hingga saat inipun Vhanesa seolah-olah menghilang seperti dahulu lagi.

Setelah pendonoran mata di lakukan Vhanesa tetap tak ada kabar bahkan kawanku yang selalu berkunjung ke rumahkupun entah kemana.Kini harapan dan kemauanku hanya satu.Suatu saat hari nanti ketika kubuka perban dan kukejapkan mata melihat dunia aku ingin Vhanesa sahabatku yang pertama ku lihat.Hari yang ku nanti-nanti itupun telah tiba.Namun sangat sedihlah aku sampai saat inipun tetap tak ada kabar dari sahabatku,kumencari dan bertanya-tanya akan kabarnya.Namun tak ada satupun yang memberi tauku.Aku duduk termenung sendiri menyepi di taman.

Kulihat sosok pria tua yang mana dia adalah kakek Vhanesa menghampiriku dan berkata bahwa Vhanesa kini telah tiada.sempat tak ku percaya akan cakapnya.
Tak tahan akan kenyataan ku teteskan air mata sungguh menikam perasaanku ats ucapn kakek tadi,akupun bergegas pergi mencoba bertemu dengan orang tua Vhanesa.Namun apa kata perpisahan,kedua orang tua Vhanesapun menceritakan semuanya bahwa sesaat aku mengalami kecelakaan Vhanesa telah terserang penyakit Leukimia stadium 4,Vhanesa kembali ke Bandung karena ingin menghabiskan sisa waktunya denganku.Bahkan aku tak menyangka percaya tak percaya bahwa mata ini adalah mata Vhanesa.
Aku berpamit dan bergegas pergi yang mana disana aku tk henti terderai air mta ini....
.kini kau semakin menjauh bahkan sapa menyapa sangat berjarak tk pernah bisa saling bertatap muka.

Mengenang semua lebih sakit dari pada sebuah rencana tidak terlaksana.Wahai sahabatku kau memang sungguh hidupku.Kau duniaku,tanpamu aku tiada artinya...........engkau sahabat dunia akhirat.Kau selalu membuatku bahagia,selalu melukis warna,menggambarkan persatuan yang melabihinya persaudaraan.Sucinya hatimu sungguh tidak bisa terbalaskan olehku.

Disini hanya untukmu,ku tumpahkan rindu yang membelenggu,akan selalu ku genggam dan ku taburkan kembang.Berlutut dan berdo'a pada-Nya.Syurgalah di tanganmu wahai sahabat dunia akhirat,Tuhanlah di sisimu wahai sahabatku.
Terima kasih ku ucap atas apa yang kau perbuat...Bahagialah engkau disana...
Hari demi hari kini ku sendiri lagi tanpa kau temani namun kini untuk selamanya...
Wahai sahabat kau tetap tersimpan sampai kapanpun tak akan pernah terhapuskan...
Akupun kembali fokus dengan karirku walaupun tanpa didampingi sahabatku...
 
PROFIL PENULIS
Nama:Karin Nuriyah
Alamat:Kp.Astaraja Tengah Desa.Margahurip
Kec.Banjaran Kab.Bandung
Cita-cita:penulis HEBAT
Hobby:berkarya tulis terutama merangkai kata di atas serpih kertas putih
Makanan Favorite:Sayur mayur terutama wortel
Minuman Favorite:coffee mocca
Mapel Favorite:SKI [Sejarah Kebudayaan Islam]
Tata bahasa yang di suka:Sunda

Pesan_Kesan...................!!
"...Cintailah kata dan jagalah mulut anda untuk mengucapkan katanya karena kata yang terucapkan buruk ataupun baik ialah DO'A walaupun satu kata............"

Baca juga Cerpen Persahabatan dan Cerpen Sedih yang lainnya.
Share & Like