Cerpen Cinta Romantis - True Love

TRUE LOVE
Karya Yenita Nike

Pagi hari yang indah terasa sangat menyejukkan, apalagi jika di rasakan di atas puncak Bandung ini. Angin yang menghembus serasa mengajakku terbang bersama dedaunan yang melayang terhembus angin, rumput-rumput bergoyang serasa melambaikan tangan kepadaku seolah mengajakku menari bersamanya, matahari pagi yang menghangatkanku dari dinginnya kota Bandung. Semua itu seakan membuatku melupakan sejenak masalah hidupku dan membuatku terpikat dengan suasana yang menyejukkan hati ini. Tidak ingin rasanya saat ini berakhir dan berharap selamanya akan terasa seperti ini.
 
Ia adalah orang yang paling aku cintai di dunia ini. Masih teringat jelas senyumnya dan wajahnya yang tidak pernah aku lupakan selamanya. Kejadian dua tahun lalu yang membuat dia pergi meninggalkanku. Kejadian itu yang membuat aku sendiri dan kesepian di tempat ini.
 

Namaku Alina Dani. Aku tinggal di kota Malang. Dua tahun yang lalu aku adalah seorang mahasiswi dengan pekerjaan sambilan sebagai pelayan restoran dan sesekali bernyanyi di kafe sebuah restoran di Malang. Peristiwa dua tahun yang lalu adalah peristiwa yang sangat mengganggu fikiranku, saat itu..

Dua tahun yang lalu

Tiba-tiba hp ku berdering saat aku melihatnya terlihat Pak Vino memanggil.
“Ya halo Pak Vino ada apa ?“
“Alina kamu dimana sekarang ?“
“Ya dikampus lah Pak sekarang kan bukan jam kerja“
“Kamu datang kesini sekarang Al disini lagi banyak banget tamu“
“Apa! datang kesitu Pak tapi kan Pak“
“Dah kalau kamu datang nanti akan saya kasih bonus lebih, dan akan saya kasih hari ini juga setelah pulang kerja“
“Serius Pak!“

Wah lumayan nih untuk menambah tabunganku mumpung aku ada kesempatan di usir dari kelas karena tertidur lantaran kecapekan kerja, ternyata ada untungnya juga hehehe. Seharian penuh aku sibuk melayani pelanggan yang datang di restoran, rasanya capek sekali karena harus bolak–balik anterin makanan dan minuman pesanan pelanggan.
“Ini bonus kamu Alina karena kamu sudah bekerja dengan baik seharian tadi“
“Alhamdulillah terimakasih ya Pak, ya udah kalau gitu saya pamit pulang dulu ya Pak“
“Tunggu masih ada bonus lagi buat kamu“
“Oh iya apa itu Pak“
“Kamu temenin Saya makan malam“
“Hah memang itu termasuk bonus ya Pak“
“Iya dong banyak lho cewek diluar sana yang pengen makan bareng sama Aku, jadi kamu beruntung karena dapat kesempatan itu“
“Hem..Bapak pede banget deh“
“Dah ayo temenin Aku“

Sesampainya di restoran, Pak Vino memegang tanganku dan menatapku tajam jantungku berdetak kencang, apa ini kenapa aku jadi deg-degan seperti ini kami saling berpandangan dan tidak lama kemudian suasana di restoran ini menjadi berbeda lampu terlihat lebih redup dari sebelumnya dan lagu yang terdengar adalah lagu astrid tentang rasa yang pernah aku nyanyikan di restoran tempo hari, saat aku menoleh ke sekeliling tidak aku jumpai pengunjung lain yang ada hanya kami berdua dan pandanganku berhenti pada sebuah tulisan besar terangkai dari lampu-lampu tulisan itu berbunyi “ I love you Alina “ setelah membaca tulisan itu aku menoleh kearah Pak Vino dan menatapnya dengan penuh pertanyaan.
“Kamu gak usah bingung Al, aku yang sudah menyiapkan semuanya. Aku bener-bener sayang sama kamu Al bolehkah aku memilikimu dan menjadi pacar kamu“
“Tapi kok bisa Pak Vino suka sama saya secepat itu“
“Siapa bilang secepat itu aku sudah lama merhatiin kamu cuman kamu ja yang gak sadar“
“Benarkah itu! Tapi aku gak percaya“
“Kamu gak percaya ini buktinya“

Ia memperlihatkan sebuah file foto di hpnya, folder itu bernama someone special setelah aku buka ternyata isinya adalah semua foto-fotoku. Ada saat aku tertawa bersama teman-temanku di sekolah, ada saat aku sendirian berjalan memakai seragam SMU, ada saat aku terdiam sendiri di taman sekolah sambil menunggu teman-teman, ada saat aku menangis terharu sambil menutup wajahku saat aku menjadi lulusan terbaik kedua dan masih banyak lagi.
“Pak Vino kok bisa dapetin foto-fotoku sebanyak ini“
“Mungkin kamu gak pernah sadar Al kamu juga gak tahu kan kalau aku selama ini satu sekolah sama kamu, aku kakak kelas kamu satu tahun di atas kamu selama aku satu sekolah sama kamu, aku selalu mengambil kesempatan untuk mengambil foto kamu dan di saat aku sudah lulus aku juga sering kok datang ke sekolah dan foto kamu yang nangis terharu sambil menutup wajah kamu itu, aku ambil sendiri karena saat itu aku tahu kalau hari itu pengumuman kelulusan kamu jadi aku dateng ke sekolah untuk lihat kamu. Dan saat kamu melamar pekerjaan di restauran bokap aku, aku seneng banget karena aku rasa ada kesempatan untuk deketin kamu apalagi posisi aku sebagai atasan kamu pasti lebih mudah buat aku untuk deketin kamu“
“Aku masih belum percaya sama sekali, memang masih ada ya penggemar rahasia kayak gitu“
“Aku gak maksa kamu untuk percaya sama semua cerita aku, tapi yang jelas aku beneran sayang tulus sama kamu Al, maukah kamu jadi pacar aku“
“Tapi ini terlalu cepat buat aku, kamu tiba-tiba muncul di kehidupanku sebagai atasan kerja aku dan sekarang tiba-tiba kamu bilang kalau kamu suka sama aku dengan alasan kamu sudah lama perhatiin aku tanpa aku sadari, oke aku hargai usaha kamu tapi kamu sama sekali gak kasih aku kesempatan untuk mengenal kamu lebih jauh, gimana aku bisa langsung sayang sama seseorang yang baru muncul di kehidupanku seperti Pak Vino“
“Ya aku ngerti maksud kamu, aku gak minta jawabannya sekarang aku akan menunggu jawaban itu kapanpun kamu siap untuk menjawabnya, aku hanya ingin mengutarakan perasaanku yang sudah lama aku pendam sama kamu”
Selama aku memikirkan jawaban apa yang harus aku sampaikan pada Pak Vino, ia tidak pernah berhenti memberi perhatiannya untukku dan benar-benar menunjukkan kalau ia memang serius sayang sama aku, aku tidak bisa menyembunyikan perasaan senang dan selalu nyaman saat berada di sampingnya. Ia berhasil membuat aku jatuh cinta kepadanya, aku menerimanya dan kami jadian pada saat hari ulang tahunku. Aku bener-bener merasa jadi cewek yang paling beruntung di dunia ini karena bisa berdampingan dengan cowok yang baik banget seperti Pak Vino ups bukan Pak Vino lagi tapi Vino, semenjak kami jadian ia melarangku memanggilnya dengan panggilan Pak. Bagiku ia adalah cowok yang sempurna, dari segi fisik ia ganteng dan sifatnya sopan sekali dan yang paling membuat aku suka adalah ia pintar sekali membuat aku tersenyum, sungguh aku sangat menyayanginya dengan tulus dan sedikitpun aku tidak ingin kehilangannya.
Tapi sayangnya perasaan tidak ingin kehilangan ini tidak sesuai dengan kenyataan yang tampak di depan mata. Satu tahun setelah kami pacaran Vino tiba-tiba memutuskan hubungan kami berdua tanpa alasan yang jelas. Tidak ada kesempatan bagiku untuk menolak permintaan putus dari Vino, ia pergi dan menghilang setelah memutuskan hubungan kami. Dan aku terpaksa harus menjalani hari-hariku sendiri dan sepi tanpa cinta dan Vino di sampingku.

Kampus, hari yang sama

Hari ini ada murid baru pindahan dari luar kota di kampus. Dan ternyata Ia satu kelas denganku, namanya Ana ia cantik dan ramah, ialah yang akhirnya bisa sedikit demi sedikit membuat aku melupakan kenanganku bersama Vino, karena sejak pertama kali ia perkenalan di kelas dan duduk di sampingku, ia menjadi sahabatku dan ia mengajakku untuk mengelola sebuah usaha kecil-kecilan yaitu sebuah toko aksesoris. Dari kesibukan itulah aku bisa sedikit terhibur dan tidak harus terus-terusan sedih karena Vino. Seiring dengan berjalannya waktu, kami menjadi sahabat kental, aku menceritakan semua apa yang terjadi sama aku termasuk tentang Vino cowok yang paling aku sayangi sampai sekarang dan sekaligus cowok yang buat aku trauma dan tidak berani untuk pacaran lagi.
Ana sudah mempunyai kekasih dan hari ini ia akan bertunangan, sebelum itu Ana sempat cerita kepadaku tentang kekasihnya itu, Ana bilang ia tidak mencintai Ana karena ada hal aneh yang membuat Ana berfikiran seperti itu, ia tiba-tiba datang dan mengajak Ana bertunangan setelah lama mereka tidak bertemu. Aku datang di acara pertunangan itu sesampainya disana ada sesuatu yang membuat aku terkejut bukan main, laki-laki yang akan bertunangan dengan ana adalah Vino. Aku memberanikan langkahku untuk memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua, saat aku berdiri tepat di depan mereka berdua tampak wajah Vino yang sangat terkejut melihat aku berada di depannya, kami saling berpandangan. Entah apa yang aku rasakan, aku masih melihat cinta di mata Vino untukku.

“Selamat ya Vin atas pertunangan kamu”

Vino tidak membalas uluran tanganku sebagai pertanda ucapan selamatku untuknya. Ia pergi berbalik arah dan meninggalkan aku persis seperti dulu saat ia memutuskan hubungan kami tanpa alasan yang jelas. Saat Ana sedang sibuk menyambut tamu undangan lain, aku menyusul Vino bermaksud meminta penjelasan tentang semua ini.

“Vino, dulu mungkin aku memang diam saja saat kamu pergi ninggalin aku tanpa alasan yang jelas, tapi sekarang aku gak akan tinggal diam sekarang juga kamu harus ceritakan semuanya apa yang terjadi”
Vino menatapku dengan tajam dan tiba-tiba ia menarik tanganku kearahnya dan memelukku erat sekali. Aku hanya bisa terdiam dan merasakan kalau Vino memang benar masih sayang sama aku.
“Alina aku masih sangat menyayangimu, tapi aku harus tetap melakukan ini”
“Tapi kenapa Vin?”
“Kamu masih inget kan, dulu kenapa aku gak pernah bawa kamu untuk aku kenalin sama orang tua aku, sementara aku sudah menganggap orang tua kamu sebagai orang tuaku sendiri karena terlalu sering berbaur dengan mereka. Itu karena sebenernya orangtuaku gak setuju dengan hubungan kita berdua dengan alasan status sosial, selama kita berhubungan aku selalu menentang mereka dan tetap bersikeras untuk memilih kamu, segala cara sudah dilakukan orang tuaku untuk membuat aku meninggalkan kamu mulai dari mengancam aku untuk mengusir aku sampai berpura-pura sakit agar aku lebih memilih orang tuaku yang sedang sakit dari pada kamu, tapi semua usaha itu sama sekali tidak berhasil sampai pada suatu saat orang tuaku mengancam aku kalau aku gak ninggalin kamu, maka orang tuaku akan mencelakai kamu dan membuat keluarga kamu hancur, awalnya aku tidak percaya dengan ancaman itu tapi ternyata ancaman itu bukan sekedar ancaman belaka saja. Dulu saat kamu hampir saja di tabrak mobil dan untungnya ada aku yang menyelamatkan kamu, ternyata itu adalah kelakuan orang suruhan orang tuaku dan bukan itu lagi orang tuaku hampir saja membuat orang tua kamu kehilangan pekerjaan karena pemilik tempat orang tua kamu bekerja adalah rekan bisnis orang tua aku. Dan akan mudah sekali bagi orang tuaku untuk memecat orang tua , karena sebagian besar saham dari perusahaan itu di pegang oleh orang tuaku. Mengetahui hal itu, aku memilih mundur dan lebih mementingkan keselamatan kamu dan keluarga kamu. Aku meninggalkan kamu dan aku dijodokan dengan anak rekan bisnis orang tuaku yang nantinya jika kami berdua menikah, itu akan membuat perusahaan kedua belah pihak maju pesat”

Sebelum aku sempat berkata-kata tiba-tiba Ana menghampiri kami berdua dan menyapaku serta mengajak Vino untuk melanjutkan acara pertunangan mereka, aku tidak mempunyai kekuatan untuk menghalangi acara itu, aku menyaksikan acara pertunangan itu, aku menyaksikan saat mereka berdua bertukar cincin. Air mataku tak terasa menetes, ingin rasanya aku menyingkirkan Ana dan membuat Vino memasangkan cincin itu di jariku, tapi Ana adalah sahabat yang sudah baik sekali sama aku selama ini, lagi pula Ana pasti tidak tahu menahu tentang semua ini.

Hari pernikahan, satu minggu kemudian

Satu minggu setelah acara pertunangan itu, mereka berdua menikah. Aku sengaja tidak datang di pernikahan itu karena itu hanya akan menambah penderitaanku saja. Aku tidak sanggup jika harus melihat orang yang paling aku sayang berdampingan dan menikah dengan sahabatku sendiri. Aku hanya terdiam sendiri di rumah dan melamun di kamar, di tengah lamunanku aku mendengar suara Vino yang sedang memanggil namaku, tadinya aku fikir itu hanya sebagian dari lamunanku, ternyata suara itu nyata suara Vino yang sedang berada di depan rumahku.
“Vino ngapain kamu disini”
“Alina aku mohon pergilah bersamaku, aku gak bisa menikah dengan orang yang tidak aku cintai”
“Tapi gimana dengan orang tua kamu dan juga Ana”
“Aku tidak peduli dengan mereka, karena selama ini mereka juga gak pernah peduli dengan perasaan aku”
“Tapi aku....”
“Aku mohon Alina, kamu juga pengen kan kita bisa bersatu kembali seperti dulu”

Sejenak aku berfikir, “Ya udah tapi sebelum itu, aku pamitan sama orang tuaku dulu ya di tempat kerjanya”
Kami berdua pergi dengan menggunakan taxi, setelah kurang lebih limabelasmenit perjalanan kami sampai pada suatu tempat
“Alina kamu gila ya, susah payah aku kabur dari rumah agar aku tidak datang ke tempat ini, sekarang kamu malah bawa aku ke tempat ini, kenapa kamu lakuin ini? kamu gak mau ya bersatu kembali sama aku”
“Vino tunggu dulu, dengerin aku. Aku mau kalau kita bisa bersatu kembali seperti dulu, tapi bukan dengan cara seperti ini. Kamu bisa bayangkan jika kita kabur dari semua orang demi menyatukan cinta kita itu akan menyakiti mereka semua, orang tua kamu, Ana, orang tua aku. Dan apakah kita bisa bahagia di atas penderitaan mereka semua, mereka yang menentang hubungan kita berdua. Vino walaubagaimanapun mereka yang telah menentang hubungan kita adalah orang tua kamu, orang yang telah merawat dan mendidik kamu jauh sebelum kamu bertemu dengan aku, kamu gak boleh menentang mereka berdua hanya demi aku yang baru dua tahun saja kamu kenal, sedangkan mereka sejak kamu masih berada di dalam kandungan sampai kamu dewasa seperti ini”
“Alina kamu memang perempuan berhati mulia”

Aku mengajak Vino masuk ke dalam gedung bermaksud untuk melangsungkan acara pernikahan itu. Kami tidak masuk kedalam rumah bersama, aku menyuruh Vino masuk terlebih dahulu dan setelah itu aku menyusulnya. Sebelum acara itu di mulai Vino angkat bicara.
“Perhatian semuanya, hadirin yang saya hormati terimakasih sudah datang di pernikahan saya, tapi sebelum itu sebelum acara ini di mulai ada sesuatu yang ingin saya sampaikan. Saya tidak akan melangsungkan pernikahan ini dan saya tidak akan menikah dengan seseorang yang tidak saya cintai”
“Vino apa-apaan kamu” Sahut Mamanya
“Kenapa Ma! Mama lebih seneng kan kalau melihat usaha Mama dan Papa sukses tanpa memperhatikan dan peduli sama kebahagiaan Vino. Vino capek Ma pa kalau harus terus-terusan memendam perasaan sayang Vino sama seseorang demi menuruti kemauan mama dan papa. Mama dan papa tahu Vino sangat mencintai Alina dan sebelum Vino datang kesini Vino sempat kabur dan menemuinya bermaksud untuk pergi bersama dia tapi apa yang dia lakukan ma, justru Alina lah yang membawa Vino kesini dan menyuruh Vino untuk tetap melangsungkan pernikahan ini demi mama dan papa padahal dia bisa menuruti kemauan vino untuk pergi bersama dan bahagia berdua karena Vino tahu alina juga sangat mencintai Vino. Tapi mama dan papa tahu apa yang dia katakan sama Vino, Alina bilang kalau aku harus lebih memilih menuruti permintaan orang tuaku dari pada pergi bersama orang yang baru vino kenal yaitu Alina, dia bilang kalau mama dan papa lah yang sudah merawat vino sejak dalam kandungan sampai dewasa seperti ini”
“Baguslah kalau dia sadar dengan membawa kamu kesini itu artinya dia sadar kalau dia tidak pantas berdampingan sama kamu vino”
“Mama!!!”

Vino terlihat marah sekali mendengar perkataan mamanya itu, vino berjalan menuju meja yang di atasnya terdapat buah-buahan dia mengambil pisau yang terletak di samping buah-buahan itu. Semua orang terkejut apa yang akan di lakukan oleh vino
“Lihat aku Ma Pa lebih baik vino mati dari pada vino harus melewati hari-hari vino bersama orang yang tidak vino cintai dan harus kehilangan alina”
“Vino kamu jangan gila semuanya bisa di selesaikan dengan baik-baik”
“Dengan cara yang seperti apa lagi Al, orang tuaku sama sekali tidak berfikir tentang kebahagiaan aku yang mereka pentingkan hanya uang”
“Tapi tidak harus dilakukan dengan cara seperti ini Vin, ayo sini kasih pisau itu sama aku ya aku janji kita akan memperjuangkan cinta kita kalau perlu kita akan pergi jauh dari sini dan bahagia berdua”
“Tidak akan bisa Al, lebih baik seperti ini mungkin dengan aku mati orang tuaku bisa sadar dan membuka matanya tentang arti kabahagiaan dan kebahagiaan tidak bisa di beli dengan uang”
“Jangan bodoh vino lalu bagaimana dengan aku, apa kamu akan meninggalkan aku juga”
“Maafkan aku Alina aku akan membawa cinta kita pergi bersama aku, jika memang cinta kita tidak bisa bersatu biarkan aku mengubur cinta ini dan membawa cinta ini pergi bersamaku, alina aku berharap kamu bahagia”

Vino menancapkan pisau itu di perutnya dan sekejap terjatuh aku berlari kearahnya dan mencoba membangunkannya.
“Vino bangun Vino aku mohon jangan tinggalin aku dengan cara kayak gini, ayo kita ke rumah sakit”
“Tidak, alina janji satu hal sama aku kamu harus bahagia setelah kepergian aku, biarkan cinta kita, cinta sejati kita aku bawa pergi bersamaku”
“Gak aku gak mau, aku akan bahagia jika bersama kamu saja, jadi demi aku aku mohon bertahan dan kita kerumah sakit sekarang”
“Aku sangat mencintai kamu alina, selamat tinggal kamu harus berjanji sama aku kalau kamu akan bahagia”
Dengan berlinang air mata aku menganggukkan kepala pertanda aku berjanji kepadanya, setelah aku menganggukkan kepala vino benar-benar pergi meninggalkan kami semua. Aku menangis tiada tara sekeras mungkin aku memanggil nama vino dengan menangis dan memeluknya. Orang tua vino juga menangis sekeras mungkin disampingku yang sedang memeluk vino.

Setelah kepergian Vino orang tua vino benar-benar berubah dan jauh menjadi lebih baik mereka berdua mendirikan sebuah yayasan yatim piatu, mereka berfikiran tidak akan merasa kesepian lagi setelah kepergian vino. Ana dia kembali ke tempat tinggalnya dulu untuk melupakan semua yang telah terjadi dikota bandung ini. Dan aku, aku masih sangat sulit untuk menerima kenyataan tentang kepergian vino, aku memutuskan untuk memenangkan diri dipuncak bandung yaitu tinggal bersama oma.
*****

“Alina sudah sore ayo masuk kedalam kamu mau disitu sampai malam”
“Ya Oma”
“Alina mau sampai kapan kamu terus-terusan seperti ini, kamu harus belajar mengiklaskan kepergian Vino dan jalani hidup kamu bersama keluarga kamu, apa kamu gak sadar bahwa orang tua kamu sangat mengkhawatirkan kamu setiap saat mereka telpon oma dan tanya gimana keadaan kamu dan kapan kamu akan kembali ke rumah”
“Oma percaya gak sama cinta sejati itu. Dan apa oma setuju kalau alina bilang cinta alina dan vino itu adalah cinta sejati”
“Ya oma setuju cinta kalian memang cinta sejati, cinta yang tidak mudah untuk dilupakan oleh kalian berdua tapi kamu harus ingat satu hal cinta sejati kalian berdua sudah pergi dan hilang bersama kepergian vino dan kamu alina, kamu harus tetap jalani hidup ini bersama kenyataan yang ada di hadapan kamu, hadapi itu dan jangan terus-terusan lari dari kenyataan karena itu tidak akan membuat vino hidup lagi dan muncul di hadapan kamu”
Oma benar aku harus bangkit dan mencoba menerima kenyataan pahit ini. Aku harus ingat satu hal dulu sebelum vino pergi aku sudah berjanji untuk hidup bahagia meskipun tidak dengan dia. Aku harus menepati janji itu dan tidak terus-terusan bersedih seperti ini. Aku memutuskan minggu depan aku akan pulang dan menata hidupku kembali.

Satu minggu kemudian aku pulang kerumah dan sesampainya di rumah aku di sambut oleh orang tuaku dan orang tua vino. Kedatangan orang tua vino kerumah adalah untuk menawarkan aku mengelola usaha restoran yang dulu pernah di kelola oleh vino, mereka bilang kalau ini sebagai wujud minta maaf karena dulu mereka pernah membuat aku berpisah sama vino selain itu mereka berkata bahwa selain vino mereka tidak mempunyai siapa-siapa yang bisa meneruskan usaha itu dan menemani mereka berdua. Awalnya aku menolak tapi orang tuaku mendukung dan menyuruh aku menerima tawaran itu, akhirnya akupun menerima tawaran itu dan sejak aku mengelola restoran itu hubungan aku dengan orang tua vino sangat dekat dan akrab mereka sudah menganggap aku sebagai anaknya sendiri seperti mereka menganggap vino anak kandungnya.

Dalam hati aku berkata Vino andai saja kamu disini dan menyaksikan ini semua pasti kamu akan senang sekali. Semoga kamu melihatnya dari sana dan tersenyum pada kami semua karena aku sudah menepati janjiku, aku bahagia bersama orang-orang yang ada di sekelilingku yaitu orang tuaku dan juga orang tua kamu.
THE END
 
PROFIL PENULIS
Nama lengkap saya Yenita Nike Lusiawan, asal Malang dan sekarang sedang bekerja di salah satu perusahaan berkembang di Malang
Add facebook "Yenita Nike"

Baca juga Cerpen Romantis dan Cerpen Cinta yang lainnya.
Share & Like