BERANI JATUH CINTA ? HARUS BERANI SAKIT KARENANYA
Karya Sri Ayu Lestari
Hari ini aku sangat tidak tertarik untuk ikut pergi ke kantin bersama sahabat-sahabatku. Aku lebih tertarik duduk di taman sekolah sambil melihat keindahan bunga-bunga yang bermekaran. Saat aku sedang asik memandangi kuu-kuu yang berterbangan di bunga-bunga tersebut, ada seseorang yang menepuk pundaku .
“Hy… koq sendirian aja sih ? sahabat-sahabat lo kemana ?”Tanya seorang cowok yang berada disampingku . Aku pun menoleh, untuk melihat siapa orang yang menepuk pundaki dan skrng berada disampingku. “ Lo ? ngapain lo disini ? “ tanyaku kepadanya . “ engga ada apa-apa koq. Emang kenapa ? gua engga boleh duduk disini ya ?” Tanya-nya kembali kepadaku.
“Aduh.. ngapain sih ni orang nongol disini ?” tanyaku dalam hati. “Hy.. koq bengong sih ? gua ga boleh duduk di samping lo ya ?” Tanya-nya kepadaku dengan wajah yang muram . “ hem.. boleh koq . lagian ini kan bukan taman gua. Lu ngapain disini ?” kataku memulai pembicaraan . “ Hem, gua bête di kelas. Dan gua juga males ke kantin “ jawabnya . “Lu sendiri ngapain disini ?” sambungnya. “Gua sih lagi males aja ke kantin. Lagian gua lagi mau irit-irit” kataku sambil tersenyum kepadanya.
Hari ini aku sangat tidak tertarik untuk ikut pergi ke kantin bersama sahabat-sahabatku. Aku lebih tertarik duduk di taman sekolah sambil melihat keindahan bunga-bunga yang bermekaran. Saat aku sedang asik memandangi kuu-kuu yang berterbangan di bunga-bunga tersebut, ada seseorang yang menepuk pundaku .
“Hy… koq sendirian aja sih ? sahabat-sahabat lo kemana ?”Tanya seorang cowok yang berada disampingku . Aku pun menoleh, untuk melihat siapa orang yang menepuk pundaki dan skrng berada disampingku. “ Lo ? ngapain lo disini ? “ tanyaku kepadanya . “ engga ada apa-apa koq. Emang kenapa ? gua engga boleh duduk disini ya ?” Tanya-nya kembali kepadaku.
“Aduh.. ngapain sih ni orang nongol disini ?” tanyaku dalam hati. “Hy.. koq bengong sih ? gua ga boleh duduk di samping lo ya ?” Tanya-nya kepadaku dengan wajah yang muram . “ hem.. boleh koq . lagian ini kan bukan taman gua. Lu ngapain disini ?” kataku memulai pembicaraan . “ Hem, gua bête di kelas. Dan gua juga males ke kantin “ jawabnya . “Lu sendiri ngapain disini ?” sambungnya. “Gua sih lagi males aja ke kantin. Lagian gua lagi mau irit-irit” kataku sambil tersenyum kepadanya.
Aku menghabiskan waktu banyak bersamanya di taman sekolah itu. Bagiku hari ini adalah hari permulaan semua rasa yang ada di hatiku. Sejujurnya aku sangat mengagumi Deni, dia itu orangnya keren ,dengan model rambut emo-nya yang makin membuat penamilannya terkesan keren dan angkuh. Dia mempunyai keahlian di bidang olahraga terutama bola. Setiap ada pertandingan . dia selalu main dan dijadikan pemain utama. Semua itulah yang membuat aku sangat menyukainya.
“Hy ! koq ngelamun sih ? mikirin apa ih ? dari tadi kamu dengerin pembicaraan aku engga sih ?” Tanya Deni dengan wajah bête-nya karena dari tadi aku hanya memperhatikan wajah manisnya itu tanpa menghiraukan apa yang dia katakan. “hem..sory-sorry . tadi lo mau ngomong apa ? tanyaku dengan wajah yang kaget dan salah tingkah. “ Ga jadi ! udahlah, gua mau balik ke kelas aja” ucapnya sambil pergi meninggalkanku.
“apa gua salah ngomong ya ? aduh kesempatan gua lenyap deh ! bodoh banget sih gua !” gerutuku dalam hati. Aku pun juga pergi meninggalkan taman itu menuju ruang kelasku. Kebetulan ruang kelasku melewati ruang kelas Deni, jadi aku bisa memandangi wajah manisnya walau hanya sebentar.
***
“Dimana ya tuh anak ?” tanyaku dalam hati sambil mataku melirik-lirik kedalam kelasnya. Namun tiba-tiba aku melihat seorang cowok dan cewek yang sedang duduk bersama dan terlihat begiru akrab. Aku tidak menyangka mereka berdua adalah Deni dan Yuli. Sempat ada gossip, mereka adalah sepasang kekasih. Namun bukankah ada yang bilang, kalau mereka sudah putus. Tapi mengapa sekarang mereka berduaan didalam kelas Deni ? apa mereka balikan . Hati ku bertanya-tanya masalah kejelasan hubungan mereka. Aku memang sangat mengharakan Deni untuk jadi cinta pertamaku. Namun mungkin semua itu hanya mimpiku semata. Tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan mereka. Tiba-tiba aku ingin sekali mendengarkan perbincangan mereka, namun tanpa sengaja aku menyenggol pas bunga dan menyebabkan pas tersebut jatuh dan pecah berserakan. Suara pecahnya vas bunga tersebut membuat Yuli dan Deni segera keluar kelas dan melihat siapa yang sudah berani menguping pembicaraan mereka. Aku ingin lari, namun sayang, aku ditahan oleh Deni. Tanganku diegangnya dengan erat. Dan langsung menarikku dan tiba-tiba dia merangkul ku sambil berkata.
“Yuli, tolong jangan paksa gua lagi. Gua udah punya cewe dan Ayu adalah cewe gua! Jadi gua hara lu jauh-jauh dari gua !” ucap Deni dengal asal bicara. “ apa ? cewe lo ?” tanyaku dengan kaget atas pengakuan Deni kepadaku.””kapan kita jadian ?” lanjutku. “ kita emang belom jadian . tapi gua mau Tanya sama lu Yu, Ayu kamu mau engga jadi kekasih hatiku ?” pinta Deni sambil mengeluarkan sekuntum maar dan coklat dari tas yang di gendongnya.
“Hy ! koq ngelamun sih ? mikirin apa ih ? dari tadi kamu dengerin pembicaraan aku engga sih ?” Tanya Deni dengan wajah bête-nya karena dari tadi aku hanya memperhatikan wajah manisnya itu tanpa menghiraukan apa yang dia katakan. “hem..sory-sorry . tadi lo mau ngomong apa ? tanyaku dengan wajah yang kaget dan salah tingkah. “ Ga jadi ! udahlah, gua mau balik ke kelas aja” ucapnya sambil pergi meninggalkanku.
“apa gua salah ngomong ya ? aduh kesempatan gua lenyap deh ! bodoh banget sih gua !” gerutuku dalam hati. Aku pun juga pergi meninggalkan taman itu menuju ruang kelasku. Kebetulan ruang kelasku melewati ruang kelas Deni, jadi aku bisa memandangi wajah manisnya walau hanya sebentar.
***
“Dimana ya tuh anak ?” tanyaku dalam hati sambil mataku melirik-lirik kedalam kelasnya. Namun tiba-tiba aku melihat seorang cowok dan cewek yang sedang duduk bersama dan terlihat begiru akrab. Aku tidak menyangka mereka berdua adalah Deni dan Yuli. Sempat ada gossip, mereka adalah sepasang kekasih. Namun bukankah ada yang bilang, kalau mereka sudah putus. Tapi mengapa sekarang mereka berduaan didalam kelas Deni ? apa mereka balikan . Hati ku bertanya-tanya masalah kejelasan hubungan mereka. Aku memang sangat mengharakan Deni untuk jadi cinta pertamaku. Namun mungkin semua itu hanya mimpiku semata. Tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan mereka. Tiba-tiba aku ingin sekali mendengarkan perbincangan mereka, namun tanpa sengaja aku menyenggol pas bunga dan menyebabkan pas tersebut jatuh dan pecah berserakan. Suara pecahnya vas bunga tersebut membuat Yuli dan Deni segera keluar kelas dan melihat siapa yang sudah berani menguping pembicaraan mereka. Aku ingin lari, namun sayang, aku ditahan oleh Deni. Tanganku diegangnya dengan erat. Dan langsung menarikku dan tiba-tiba dia merangkul ku sambil berkata.
“Yuli, tolong jangan paksa gua lagi. Gua udah punya cewe dan Ayu adalah cewe gua! Jadi gua hara lu jauh-jauh dari gua !” ucap Deni dengal asal bicara. “ apa ? cewe lo ?” tanyaku dengan kaget atas pengakuan Deni kepadaku.””kapan kita jadian ?” lanjutku. “ kita emang belom jadian . tapi gua mau Tanya sama lu Yu, Ayu kamu mau engga jadi kekasih hatiku ?” pinta Deni sambil mengeluarkan sekuntum maar dan coklat dari tas yang di gendongnya.
Aku engga menyangka dia menyatakan cintanya kepadaku. Dan yang paling tidak ku duga adalah, dia memunyai rasa yang sama seperti apa yang aku rasakan. “Yu, jawab donk. Kamu mau ga jadi kekasih aku ?” tanyanya kembali. “iya aku mau koq “ sambil mengambil mawar dan coklat yang dia berikan. “kalau sampe gua nolak dia, berarti gua bodoh banget karna udah nyia-nyia-in seseuatu yang gua tunggu-tunggu beberapa tahun ini” pikirku dalam benakku.” Yaudah sayang, ayo kita pergi. Aku antar kamu ke kelas kamu “ kata Deni sambil merangkulku dan menghantarku ke kelasku.
***
“Yu ? lu sama Deni dari mana ? dan lu koq senyum-senyum sendiri sih ?” Tanya Dhini salah satu sahabatku. “ perlu kalian tahu ! gua baru jadian sama Deni ! “ kataku dengan wajah yang penuh dengan kegembiraan. Semua teman-teman ku heran ,kaget dan engga percaya. “WAW ! kayanya temen kita yang satu ini mulai engga waras deh !” protes sahabat-sahabatku. “iya kayanya Ayu nih udah kebanyakan kejemur sinar matahari di lapangan Bola nih !” kata tesya sahabatku.” Ih ! apaan sih kalian inih ! bukannya seneng temennya sekarang punya cowo.” Iya-iya kita seneng koq, tapi lu harus hati-hati ya sama Deni ! dia itu Playboy!” ucap sahabatku.” Dan kalo lu mau jatuh cinta dan pacaran,lu juga harus siap sama yang namanya sakit hati. “ ujar tesya memperingati. “iya-iya gua tahu koq “ jawabku pura-pura tahu padahal aku belum tahu apa maksud dari smua itu.
Bel pun berbunyi dan menandakan waktu sekolah telah selesai. Mulai sekarang aku akan selalu di antar jemput oleh Deni. Dan sore ini, dia berniat mengajak-ku diner di Café Daun. Yang jelas pulang sekolah aku akan segera pergi kesalon untuk merapih’kan diriku dan sekalian membeli baju untuk diner-ku nanti malam.
***
“Aduh udah sore ! gimana nih ? manaan gua engga bisa dandan” gerutu-ku dalam hati. Tiba-tiba aku inget,” Tesya kan pinter make-up”pikirku dalam hati. Segeralah aku ambil HP-ku dan mengirimkan pesan ke tesya.
From : @Tesya
Tes ! lu kesini donk , gua butuh bantuan lu… ^-^
Setelah sms tersebut terkirim, tibalah Tesya di rumahku . “Ada apaan sih lu ? tumben banget manggil gua ke rumah lu ?” Tanya tesya dengan wajah heran-nya. “ dandanin gua donk Tes! Pliisss “ pintaku adanya. Tesya hanya terdiam tanpa sambil melihatku dengan tatapan aneh-nya. “ lu mau dandan ? serius lu ? “Tanya-nya heran sambil tertawa geli. “ iya gua mau tamil cantik! Malam ini gua ada date ama Deni “ jawabku sambil senyum-senyum membayangkan penampilan Deni nanti. “iya-iya gua bantu deh “ ucap tesya dengan wajah yang dingin.
***
Aku telah sampai di café yang sudah di janjikan oleh Deni. Sudah hampir 2 jam aku menunggunya yang kunjung tak kembali. “apa dia hanya mengerjaiku ?” pikirku dalam hati. Jam sudah menunjukan pukul 10 malam . namun Deni belum dating juga. Dan aku terus menunggunya sampai café di tutup , barulah aku pulang. Saat aku mau pulang, hujan turun dengan derasnya, bajuku basah kuyup dan smua dandanan Tesya hilang seketika. Aku mencoba menahan tangis di tengah hujan lebat itu. Namun aku tak kuasa, dan akhirnya dengan sendirinya air mataku jatuh dan mengalir bercampur dengan air hujan yang membasahi wajahku.
Saat aku sedang menangis, tiba-tiba HP-ku bordering. Dan terpampanglah nama Jizah di layar HP-ku. “ yu , lu lagi dimana ? tadi gua lihat si Deni jalan sam si Yuli dah gitu pake peluk-pelukan segala! YU ? Yu ? Yu lug a kenapa –kenapa kan ?yu…,..” belum sempat Jizah melanjutkan ceritanya. HP-nya ku matikan . mendengar semua berita itu , air mataku mengalir deras. Ake mencoba terus berlari menembus hujan ini dan berharap sampai di rumah dengan cepat. Tak perduli orang memandangku apa yang jelas, aku sudah seperti orang yang kehilangan akalnya yang berlarian di tengah hujan dan etir yang menyambar-nyambar.
***
Keesokannya aku memutuskan untuk masuk sekolah dan mulai menghindar dari Deni,. Teman-teman ku sangat mengerti aa yang aku raskan. Dan aku pun sekarang mengerti apa yang di maksud Tesya. Jangan pernah mau jatuh cnta kalau tidak mau merasakan sakitnya cinta itu kelak.
Saat aku melewati kelas Deni tanpa sadar, ada seseorang yang menghentikan langkah-ku dan saat ku lihat, ya dia adalah Deni ! . “ Yu ? kamu koq akhir-akhir ini cuek banget sih sama aku ?” tanyanya padaku, namun aku hanya diam dambil menahan rasa kesalku kepadanya, atas semua kebohongannya. “ Yu ! JAWAB DONK ! LU ANGGAP GUA APA SIH ?” Tanya-nya kepadaku dengan nada membentak. “ LU PASTI UDAH DI PENGARUHI YA SAMA TEMEN-TEMEN LU YANG ENGGA BENER ITU ?” lanjutnya dengan sambil menunjuk sahabat-sahabatku. Aku tidak terima dia menghina sahabat-sahabatku. Mendengar semua itu emosi ku meluap.
“ Iya ! mereka memang memengaruhi-ku. Mereka membuatku sadar bahwa ANDA bukanlah cowo yang baik ! anda jadian sama saya karena anda hanya ingin agar hubungan anda dengan Yuli tidak terdengar oleh orang-orang ! karena sebenarnya Yuli sudah memunyai seorang cowo yaitu teman dekat anda sendiri ! benarkan ?! Dan jangan ernah menghina teman-temanku lagi. Mereka itu benar ! dan yang slah itu sbenarnya adalah ANDA !! “ ucapku sambil mendaratkan tangan ku di wajahnya yang dari tadi ingin sekali aku beri pelajaran.
Aku segera meninggalkan Deni dan Yuli yang sedang bertengkar hebat dengan temannya Deni yang ternyata adalah cowok Yuli. Aku segera menuju kelas, namun saat au mau melangkahkan kaki ku . tiba-tiba sahabat ku memuluku sambil menitihkan air mata dan berkata “ YOU ARE BEST FRIEND”
Semenjak kejadian itu, aku merasa takut untuk jatuh cinta. Hingga suatu hari aku menemukan seseorang yang dapat membuatku merasakan arti cinta kembali. Namanya Sabda, dan aku dangat bahagia mengenalnya karena dia selalu dapat mengerti aku dan menjaga perasaan aku. Dan aku berharap dia tidak seperti cowok-cowok yang ku kenal sebelum dia .
*TAMAT*
PROFIL PENULIS
Nama : Sri Ayu Lestari
Add facebook : sri ayu lestari
Email: lestari.sriayu57@yahoo.com
Tanggal Lahir : 23 ferbuary 1998
Tempat Tinggal : Bogor Barat
Negara : Indonesia
Add facebook : sri ayu lestari
Email: lestari.sriayu57@yahoo.com
Tanggal Lahir : 23 ferbuary 1998
Tempat Tinggal : Bogor Barat
Negara : Indonesia
No. Urut : 1210
Tanggal Kirim : 06/10/2012 14:41:09
Tanggal Kirim : 06/10/2012 14:41:09
Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.