Cerpen Remaja - My Little Boy

MY LITTLE BOY
Karya Siti Lika Hanifah

Oh my pretty pretty boy I love you
Like I never ever loved no one before you
Pretty pretty boy of mine

Just tell me you love me too...
Haah.. lagi-lagi lagu itu membangunkan Salsa tepat pukul 06.00 pagi
“hallo Glenn...” sapa Salsa dengan nada khas orang baru bangun tidur
“halo Sa, sekarang siap-siap yah ? dikit lagi aku jemput..”
“what ?? ini kan msih jam 6 Glenn,,” kata Salsa tak percaya dengan apa yang dikatakan pacarnya
“soalnya, ntar jam 7, aku mau nganterin Kiran ke Bandung..”

Deg !! hati salsa seakan terguncang hebat.. kiran ? ke Bandung ? bareng Glenn ? ada apa ini ?
“Sa,, gak papa kan ? Kiran kan sahabat kamu. Jadi gak ada salahnya kan kalau aku nganterin dia..” kata Glenn
“oohh,, engg.. i.. ia.. aku siap-siap sekarang” sahut Salsa
Klik !
Yah, Kiran adalah sahabat Salsa sejak kecil. Kiran satu tahun lebih tua dari Salsa dan dari Kiran pula Salsa mengenal Glenn, pacarnya. Kiran dan Glenn adalah teman dekat dikampus, jadi setidaknya hati Salsa masih bisa tenang setelah memikirkan semua itu kembali.
setelah bersiap-siap, Salsa segera turun dan melahap sarapannya.
Drrt drrt,....
Salsa meirik handponenya
From : Glenn
Aku udah didepan
Setalah membaca pesan itu, Salsa segera keluar dn menuju mobil Glenn

“Kiran ngapain ke Bandung ?” tanya Salsa setelah Glenn menjalankan mobilnya
“katanya sih, ada urusan keluarga” jawab Glenn dengan nada dingin
“kamu kenapa sih Glenn ?? ngomongnya kok gitu amat ??” tanya Salsa
“nggak papa..” jawabnya singkat
Salsa tak bertanya lagi. Dia hanya diam melihat perubahan pada pacarnya.

Sesampainya disekolahpun dia langsung turun tanpa berkata sepatah katapun, begitu juga dengan Glenn yang hanya diam dan berlalu.
“Kak Salsa !” teriak seseorang yang ternyata adalah Adri, adik lelaki Salsa yang 3 tahun lebih muda darinya dan masih duduk dibangku smp kelas 3
“Adri, kenapa ?” tanya Salsa heran
“kakak bawa kamus bahasa inggris gak ?” tanya Adri
“bawa,”
“pinjam dong kak..”
“buat apa’an ? bukannya kamu juga punya”
“bukan buat aku kak, tapi buat dia” kata Adri sambil menunjuk seorang cowok imut yang sedari tadi berdiri disebelahnya
“ngapain haris pake’ kamus sih ?? kan ada google translate atau apa kek gitu,, kakak juga butuh”
“yah kakak,, kita dilarang pake’ kamus instan.. pinjam yah kak,, please,, ntar si Billy bisa dihukum sama Miss Anna”
“ya udah, nih.. tapi ntar jam pelajaran ketiga, dibalikin yah ?” kata salsa sembari memberikan itu pada Billy
“ia kak.. makasih yah” jawab Billy dengan wajah imutnya
...

Kriing.. kriinngg..
Jam istirahat dimulai, seperti biasa Salsa langsung membawa dirinya menuju kantin. Sesampainya disana, dia celingkak celingkuk mencari tempat kosong untuk dia tempati
“kak,, disini aja” teriak Adri sambil melambaikan tangannya
Salsa langsung berjalan menuju tempat Adri
“huh,, nih kantin khusus anak sma, ngapain anak smp ikut-ikutan nongkrong disini ?”
“yee,, sekolah kita kan barengan kak.. lagian kan gak ada tulisan anak smp dilarang mangkal disini” jawab Adri sambil mengaduk-aduk jus jeruknya
“kak,, nih kamusnya aku balikkin, makasih yah” kata Billy sambil menyerahkan kamus itu
“anak baru yah ?” tanya Salsa sambil menyeruput es tehnya
“ia kak, saya pindahan dari Jogja” jawabnya
“oohh..” sahut Salsa singkat
Boleh juga nih tampang sibocah...sayangnya, aku udah punya Glenn,, hah !! Glenn !! sedang apa dia sekarang... batin Salsa.. dia segera mengeliuarkan handpone-nya dari sak seragamnya

Tuut tuuut...
“halo..” jawab suara diseberang.
Haah !! i.. ini kan bukan suara Glenn !! batin Salsa
“halo... Glennya ada ?” tanya Salsa
“salsa ! nih gue Kiran.. Glenn lagi istirahat...”
“oh, yaudah.. kalau si Glenn udah bangun.. bilang yah kalau aku telfon” kata Salsa menahan diri. Bisa-bisanya Kiran memegang handpone Glenn, aku aja yang pacarnya, gak pernah sekalipun megang handpone Glenn,, batin Salsa
“ia,, tenang aja..” jawab Kiran
“ok bye..”

Klik ! Salsa langsung menutup telfonnya
“kenapa kak ?” tanya Adri dan disambut dengan wajah Billy yang antusias ingin mendengar jawaban Salsa
“udah deh, kamu ! (menunjuk Adri) Pretty Boy.. dan kamu (menunjuk Billy) Little Boy... gak perlu tahu...” jawab Salsa ketus
“se’enaknya aja ngasih julukan” jawab Billy tak terima. “aku ini udah 14 tahun. Aku ini udah remaja bukan Little Boy” sambungnya
“dan aku, aku ini cowok paling cool di SMP 27. Bukan Pretty Boy...” jawab Adri juga tak terima
Salsa hanya tertawa mendengar perkata’an 2 bocah dihadapannya
...

Sudah 2 minggu sjak kepergian Glenn dan Kiran ke Bandung, pikiran Salsa sudah sangat tidak tenang. Setiap ditelfon, panggilan Salsa selalu di reject oleh keduanya. Kayaknya aku harus nyusul mereka nih batin Salsa.
Tok.. tok.. tok..
“huuh.. siapa sih yang bertamu malam-malam gini..” kata Salsa sambil berjalan malas-malasan menuju pintu
“halo kak Salsa !!” sapa tamu itu yang tidak lain adalah Billy
“eh, Little Boy.. nyari Adri ?” tanya Salsa
“hehe.. ia lah.. masa’ nyari kak Salsa..” jawabnya sambil memamerkan senyumnya
“Adrinya lagi nggak ada,, tadi sore, dia ikut mama sama papaku ke Semarang..”
“ya udah deh, kalau gitu aku nyari kak Salsa aja deh..” sahutnya enteng
“dasar, anak kecil.. berani-beraninya gangguin cewek yang lebih tua. Duduk dulu gih, lumayan lah ada kamu.. bisa nemenin aku ngobrol”
“hehe,, gitu dong kak..” kata Billy
“kamu nggak liburan ? kan liburnya lumayan panjang,”
“tadinya sih, aku kesini mau ngajakin Adri buat ke Bandug besok..,”
“hah ? ngapain ke Bandung ?”tanya Salsa penasaran sekaigus senang karena setidaknya dia bisa nebeng di Billy
“kerumah nenek aku.. kenapa ? kak Salsa mau ik..” belum sempat Billy melanjutkan kata-katanya, Salsa langsung memotong pembicaraannya
“mau !! boleh kan ??!! aku pengen nyusul Glenn dan Kiran, pacar dan sahabatku.. udah 2 minggu mereka disana, tapi nggak ada kabar,,, aku takut mereka kenapa-kenapa”
“hah ?? kiran itu cewek kan ?? dan Glenn itu cowok.. kak Salsa nggak takut apa kalau mereka berdua itu ternyata memiliki hubungan yang mereka sembunyiin dari kakak. ?” tanya Billy
“hussh... jangan sembarangan ngomong,, kiran itu sahabatku, nggak mungkin dia tega ngelakuin itu. Kamu itu anak kecil, belum ngerti apa-apa..” jawab Salsa membela Kiran dan Glenn walaupun sebenarnya hati kecilnya sedang bergejolak mencerna perkataan Billy
“hhmm.. ya udah terserah kakak.. tapi jangan salah kalau anak kecil ternyata lebih peka..” sahut Billy

Salsa terdiam mendengar perkataan Billy, dia mencoba menyaring semua perkataan itu,, tapi dia berusaha membuangnya jauh-jauh.. tidak mungkin Kiran seperti itu.. gak mungkin.., kata hati kecilnya.., namun logikanya berkata beda.. Salsa.. terkadang hati kecil bisa membutakan fikiran kamu, fikirkan apa yang dikatakan Billy,, itu belum tentu salah,, perang gejolak dalam diri Salsa semakin panas...
“ya udah, kalau mau ikut, besok jam 7 aku jemput,, sekarang aku harus pulang.. atau, kak Salsa mau aku temani bobo’.. ?” tanya Billy dengan senyum mengejek
“dasar,,, little boy !! pulang gih,,” sahut Salsa sambil mendorong Billy menuju pintu,,
“aku pulang dula yah,, good night sayang” goda Billy dan segera lari menuju mobilnya
“awas kamu yah” teriak Salsa
Entah kenapa, perasaan Salsa yang tadi berkecamuk terasa redah setelah melihat tingkah Billy..
...

Keesokan harinya, tepat pukul 7, Salsa sudah menunggu Billy di terasnya. Tidak lama kemudian, mobil Billy sudah berada didepan rumah Salsa. Salsa segera naik, dan mobil pun segera melesat..
“Kak, ntar malam temenin aku ke pesta tunangan anaknya temen mamaku yah ?” ajak Billy sambil menyetel musik
“hah ? siapa ?” tanya Salsa
“nggak tau,, cowok yang tunangan itu, anaknya teman dekat mamaku.. karena mamaku nggak bisa datang, aku yang wakili.. hehe.. mau yah ?” bujuk Billy,,
“hmm.. ia deh,, tapi besok pagi, anterin aku kerumah temanku yah,,”
“siip lahh,,”
“haah,, little boy,, baik banget sih kamu..” kata Salsa sambil mencubit pipi Billy..
Billy hanya tersenyum simpul melihat kelakuan Salsa.

Sesampainya di Bandung, Salsa langsung mencoba semua kuliner-kuliner khas bandung yang mereka temui..
“Kak,, udah berapa jajanan yang udah kamu coba,, nggak kenyang apa ?” tanya Billy heran
“belum.. eh ini enak loohh,, sini aku suapin..” kata Salsa sambil menyodorkan sepotong batagor ke arah Billy
Billy hanya membuka mulutnya dengan pasrah dn melahapnya.
“enak kan ?” tanya Salsa
Billy hanya mengangguk.
...

Setibanya mereka dirumah neneknya Billy, Salsa langsung menyiapkan dress yang akan dia kenakkan nanti malam dan beristirahat..
“dah siap ?” tanya Billy saat Salsa mengenakkan sepatunya
“siap lahir batin..”jawab Salsa sekenanya
“cabuuut” kata Billy sambil berjalan menuju mobil

Sesampainya di tempat acara, mereka langsung mencari orang yang memilik acara..
“eh tuh orangnya” kata Billy sambil menunjuk sepasang kekasih yang sedang membelakangi mereka

Billy dan Salsa langsung menghampiri mereka. Tapi saat mereka berhadapan langsung, jantung Salsa seakan berhenti.. pasangan itu, nggak lain, nggak bukan adalah Glenn dan Kiran... air mata Salsa tidak bisa terbendung lagi..
“Salsa,, !!” kata Kiran kaget
“Sa..” kata Glenn sembari memegang tangan Salsa namun Salsa segera menepisnya dan berlari keluar diikuti oleh Billy, Glenn dan Kiran
“kak.. !!! tunggu...” teriak Billy

Salsa sudah tak kuat berlari dan akhirnya dia berhenti sambil menghapus air matanya..
“Sa... !” panggil Glenn
“kenapa harus Kiran ???!! kenapa ??!! aku mungkin gak akan terlalu sakit kalau selingkuhan kamu itu bukan Kiran,, !!!” teriak Salsa
“kak.., tenang dulu.. jangan emosi kayak gini.. kita bisa tanya baik-baik ke mereka” kata Billy
“ia Sa, yang kamu lihat ini semuanya benar,, dari dulu aku dan Glenn udah saling cinta,, waktu aku kenalin kalian berdua, aku cuma mau minta pendapat kamu tentang Glenn.. tapi kamu malah bilang kalau kamu suka sama Glenn,, aku nggak tega ngerusak kebahagiaan kamu waktu itu..” tutur Kiran
“tapi waktu itu aku belum cinta sama Glenn.. kalau waktu itu kamu ngomong kalau Glenn cowok kamu, aku nggak bakal sesakit ini,,,” sahut Salsa
“Sa,, maafin kita...” pinta Glenn
“udah lah,, kalian gak salah.. sekarang kalian harus kembali ke pesta kalian.. semua tamu sudah menanti kalian,,” kata Salsa dengan nada lembut
“tapi Sa,,,” sahut Kiran
“udah,, pergi aja,, aku nggak papa kok,, biar aku disini,, ada little boy yang nemenin aku,,” kata Salsa seraya menggenggam tangan Billy

Glenn dan Kiran hanya mengangguk dan pergi,,
“boleh aku minjam pundak kamu ?” tanya Salsa pada Billy yang masih memperhatikan Glenn dan Kiran
“ia,,, boleh...” sahut Billy
“makasih Bill... aku nggak nyangka bakal bersandar dipundak seorang cowok yang umurnya 3 tahun dibawah aku..”
“aku juga nggak nyangka, ada cewek 3 tahun diatas aku yang cengeng dan manja sama aku,,,” goda Billy
“iihh,, apa sih...” rajuk Salsa.. “Bill..” sambungnya
“hm ?”
“you’re my little boy..” sahut Salsa seraya memeluk Billy
Billy hanya tersenyum mendengar itu, dan membalas pelukan Salsa..

PROFIL PENULIS
Penulis : Siti Lika Hanifah
Sekolah : SMKN 2 Manokwari
TTL  :25 november 1996
Add fb : 'ifa ciyy haniyfa'
Follow twitter : @silfahanifa

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.
Share & Like