Sahabat - Cerpen Persahabatan

SAHABAT
Karya Dian Sylavana

Aku dan Dika telah bersahabat sejak kecil.Orang tua kami juga saling mengenal dan sangat dekat.Sampai sekarangpun aku masih berhubungan dan berteman baik dengan Dika,dari kecil sampai sekarang kelas 2 Smp kami tidak pernah terpisahkan,bahkan banyak juga teman-temanku yang bilang kalau aku pacaran dengannya atau dengan isu dijodohkan dari kecil.Aku dan Dika menanggapi hal seperti itu hanya sekedar bercandaan mereka,tapi banyak juga yang nyuruh kita buat jadian,tapi aku rasa aku dan Dika udah sepakat kita akan hanya berteman,bagiku dika sudah seperti saudaraku,segala curhat dan keluh kesah selalu aku bagi sama dia,begitu juga dengan dia.Dika itu bukan tipikal cowo kebanyakan yang urakan,hoby main,dan sebagainya,Dika sangat berbeda dia itu cowo yang kalem,ga neko-neko,dan peduli.


Tapi,entah kenapa akhir-akhir ini aku jadi ngerasa lebih jauh dengan Dika,aku jadi nggak nemuin Dika yang dulu aku kenal.Dika jadi sering menghilang,dia juga lebih seneng ngumpul sama kelompoknya wichi,tunggu….ada yang mengganjal dalam benakku,sejak kapan Dika bisa dekat dengan wichi?wichi itukan anak yang trouble seantero sekolah,dan kenapa Dika bisa jadi dekat dengan wichi?.Akhirnya,saat pulang sekolah aku menemui Dika dikelasnya,saat aku baru sampai depan kelasnya.aku melihat Dika baru akan membereskan buku-buku pelajarannya sambil mengantongi rokok,hah?rokok,sejak kapan Dika merokok??.
“Dika…”panggilku pada Dika, Dika menoleh sejenak dan tersenyum.
“Iya Vika,sorry ya hari ini ga bisa bareng,gue diajak ngumpul sama wichi.”ucap Dika sambil mengeluarkan satu batang rokok.
“Dika,sejak kapan lo mulai merokok?apa tante tau lo ngerokok?”tanyaku bingung.
“Sejak gue dikenalkan sama wichi,lo tau nggak,vik,rokok tuh enak banget yah,kenapa dari dulu gue selalu jadi cowo cupu yang ga bisa nikmatin satu batang ternikmat ini,mamah nggak tahu gue ngerokok.”kata Dika nyantai,ini benar-benar bukan gaya Dika yang dulu.
“Dika,lo sadar nggak sih,resiko dari rokok tuh apa?dan lo bukannya yang dulu ngingetin tentang dampak negtif dari rokok?kenapa lo jadi berubah gini?”
“Loh,itukaan dulu,dulu itu beda sama sekarang,udah deh lo nggaak usah repot,Vik,gue berubah,gue merasa lebih baik.”kata Dika sambil mengeluarkan pemantik api dari saku kanannya.aku menggeleng-geleng melihat kelakuan Dika yang berubah drastic,aku bener-bener ngerasa kehilangan sosok Dika yang dulu,dika sahabatku,dia telah hilang.
“HOY,DIKAAAA…”teriak wichi dari arah kantor,aku menoleh dan menatapnya penuh benci.ini dia biang kerok yang bikin aku kehilangan Dika.Sebelum wichi sampai dihadapan Dika,aku harus mencegahnya,aku merasa ada feel nggak enak.
“LO,mau ngapain?lo kalau mau rusak,rusak ajah sendiri,jangan bawa-bawa dika, dika sahabat gue,gue nggak rela kalau dika jadi rusak gara-gara lo.”omelku pada wichi.emosiku full menatapnya.
“Loh,kenapa lo marah-marah sama gue?siapa juga yang bikin rusak temen lo,lo Tanya sahabat lo dong ,siapa yang mau ngikutin gue.”kata wichi.aku menoleh pada Dika.
“Itu semua mau GUE,lo mulai sekarang jangan ikut campur kalau emang lo masih mau kita sahabatan.”tiba-tiba gama membentakku.
“Dika,lo kenapa jadi begini sih?Dika,plis dengerin gue,gue sayang sama lo,gue nggak mau lo rusak,lo sahabat gue dari kecil dik,apapun yang terjadi gue bakal ngelindungin lo.”kataku sampai tanpa terasa air maataku mengalir.
“UDAH DEH,CAPEK GUE,DAN HAPUS AIR MATA LO ITU,SEKARANG LO PULANG,DAN BILANG TANTE KALAU GUE ADA TEAM WORK,NGERTI!”bentak dika lagi,nggak lama Dika dan wichi pergi meninggalkanku sendiirian.Aku nggak percaya dika bisa sekasar itu sama aku.Air mtaku terus mengalir menghadapi sikap gama basusan yang telah berubah.akhirnya dengan keputusasaan aku pulang,aku berharap Dika baik-baik saja.
***

Aku melirik jam dikamarku menunjukkan pukul 10.00,lalu aku melongok kearah jendela tepat didepan rumah dika.Aku melihat rumah dika masih gelap,motor milik dikajuga belum ada,kemana dia?jam segini belum pulang.aku mencoba menelfon namun nomernya tidak aktif,aku sms juga tidak dibalas.nggak lama handphoneku berdering,dilayar tertera nama*Dika’s mom calling*,ya tuhan,mamahnya dika nelfon?apa yang harus aku bilang kalau beliau menanyakan soal gama?ya tuhan bagaimana?lama kelamaan handphoneku terus berdering,dan meski dengan rasa ketakutan aku akan mengangkatnya.
“Hallo..”
“Ya,hallo,Vika,apa kabar?”
“baik tante,tante sendiri gimana?”
“Tante baik kok,oh ya,gimana gama?Dika baik-baik sajahkan?”Tanya mamahnya Dika antusias,keringat panas dingin mengucur deras,aku bingung harus jawab apa?sebenarnya keadaan dika buruk banget,keadaan pergaulannya,tapi gimana?nanti tante pasti kepikiran sama gama,padahal aku dah janji kalau aku akan menjaga dika dengan baik,tapi…”hallo,Livi..”
“Eh ya,tante,gama baik-baik ajah kok…”kataku akhirnya berbohong.
“Ah,syukurlah,tante lega,karena sejujurnya dari tadi perasaan tante nggak enak ,takut ada apa-apa sama dika,ternyata perasaan tante salah,tante percaya sama kamu,titip dika ya..”kata mamahnya dika senang,sumpah aku merasa bersalah*dika,kenapa lo bikin gue seperti ini?*
“Oh,iya tante,aku akan menjaga dika karena dika adalah sahabat terbaikku.”
“Oke deh Vika,tante makasih banget kamu mau jaga Dika,oh ya udah dulu ya Vika,salam buat Dika,dari tadi tante telfon handphonenya nggak aktif,mungkin dia sudah tidur.selamat malam dika.”
“malam tante…”klik,sambungan terputus,aku bener-bener berdosa udah bohongin mamahnya dika,tapi mau gimana lagi?ya tuhan kenapa serumit ini?.Aku mencoba mengecek kembali keadaan rumah dika,dan ternyata dia sudah pulang,syukurlah,tapi…kenapa dia rangkulan sama seorang cewe?siapa cewe itu?sejak kapan dika membawa cewe kerumahnya malam-malam?ini semua karena wichi,aku harus mencegahnya sebelum kejadian yang tidak diinginkan terjadi.aku langsung berjalan menuju rumah dika dengan modal baju piama.
“Dika,,”kataku sambil mengetuk pintu rumah dika,nggak lama pintu dibuka muncullah dika dengan muka kucel,dan cewe disampingny yang merangkul gama penuh mesra,aku nggak percaya dengan apa yang ada dihadapanku.Aku benar-benar shock melihatnya.”Gama,apa maksud semua ini?kenapa ada cewe dirumah lo?siapa dia?”
“maksud apaan?dia pacar gue,kenapa sih lo malem-malem gini ganggu,gue lagi asik sama pacar gue dikamar,lo mau apa?”Tanya Dikaa.
“apa,lo bawa dia kekamar?lo ngapain?dika,lo sadar dong apa yang udah lo lakuin itu kesalahan fatal.”kataku mencoba menyadarkan gama.
“Suuttt,,lo kalau mau ikut,ikutan ajah,nggak usah ngebawel.”kata dika lancang,dengan refleks tanganku menampar dika.
“Apa maksud lo ngomong begitu?lo pikir gue cewe apaan yang bisa seenaknya lo gituin,lo bener-bener udah salah langkah,lo udah masuk jurang,lo tau nggak,gue harus ngebohong demi nyokab lo,dia khawatir banget sama lo,gue harus menjawab kalau keadaan lo baik-baik,padahal keadaan pergaulan lo HINA banget.”kataku refleks.
“PERGI LO SEKARANG,NGGAK USAH NGEBAWEL LAGI,DAN MULAI SEKARANG,LO DAN GUE BUKAN SAHABAT LAGI,NGERTI LO.”bentak dika dengan muka memerah,dan langsung meninggalkanku sambil menggebrak pintu rumahnya.Aku menangis sendirian diteras rumah dika,dan malam ini menjadi malam paling menyedihkan untuk aku.karena,aku benar-benar kehilangan sahabat terbaikku sejak kecil.
***

“Vik,lo kenapa?kok pagi-pagi muka lo dah begitu?”Tanya resa sambil menghampiriku.
“Sa,gue sedih,gue abis kehilangan sahabat terbaik gue.”kataku sedih.
“Hah?dika kenapa?”Tanya resa.
“Dik udah berubah,sa,gama bukan lagi gama yang dulu gue kenal,semua ini karena wichi.”
“Yaampun,dika kok bisa secepat itu berubah?lo yang sabar ya vi,gue turut sedih”kata resa sambil memlukku air mataku mengalir lagi,tiba-tiba aurel datang tergopoh-gopoh menuju aku.
“Aurel,aada apa?”tanyaku.
“Vik,dika,vi,dika…”katanya panik,aku ikutan panik.
“Dika, Dika kenapa?”tanyaku panik.
“Dika dibawa kerumah sakit,,OD”kata Aurel,seketika langsung bikin aku shock.
“APA?OVER DOSIS?”kataku shock,aurel mengangguk,aku langsung segera berlari menuju kerumah sakit,disitu air mataku mengalir deras,aku nggak menyangka akan sampai begini jadinya,kalau sampai terjadi apa-apa sama Dikaa,aku nggak akan pernah memaafkan diri aku ini.

Sampai dirumah sakit,aku segera menanyakan ruang perawatan Dika,perawat langsung mengarahkanku kerah ruang perawatan dika,dan disitu sudah ada mamah dan papahnya dika,perlahan aku masuk,tubuhku bergetar,aku segera berlari menuju mamahnya dika.
“Tante,maafin aku,karena aku nggak bisa menjaga dika dengan baik..”aku lagsung histeris dipelukan mamahnya dika.
“Sudah sayang,kamu nggak salah,ini semua memang sudah jalannya,tante nggak akan menyangka dika bisa terkena kasus seperti ini.”kata mamahnya dika sambil mengelus kepalaku disela isak tangisnya.lalu aku beralih kepada papahnya dika.
“Om,maafin aku,aku nggak berguna menjadi sahabtnya dika,aku nggak bisa jaga dika,om”ktaku sambiil memeluk papahnya dika.
“sudah,sudah,jangan kamu sesali apa yg sudah terjadi,kami juga bersalah,seharusnya om dan tante lebih banyak mencurahkan perhatian pada dika.”setelah itu aku beralih kepada dikaa yang masih koma.
“Dika,maafin gue,gue udah bikin lo gini,gue nggk bisa jaga lo,gama,kalau sampe ada apa-apa sama lo demi tuhan,gue nggak akan maafin diri gue.”kataku sambil terisak didekat kuping gama,gama hanya terdiam,matanya masih tertutup,namun air matanya mengalir,aku memeluk dan mencium dika,aku berharap tuhan masih memberi dika kesempatan untuk menjalani hidup lebih baik,dan aku akan menjaganya selalu,bagiku,dika adalah sahabatku,dia sudah seperti bagian dari nyawaku,jika dia sakit,maka aku akan merasakan sakitnya itu.Aku akan membantu dika untuk hidup seperti sediakala lagi,dan tetap bantu dia untuk bangkit dari kesuraman ini sampai dia bisa menjalani hari-harinya seperti sediakala.

PROFIL PENULIS
Nama : Devika Tania Permatasari
Kelas : 2 Smp
Alamat Facebook : Viekha Swift Part II
No. Urut : 1322
Tanggal Kirim : 22/10/2012 22:28:26
 

Baca juga Cerpen Persahabatan yang lainnya.
Share & Like