TAKDIR CINTA
Karya Devi Nur Safitri
Gubrak! Suara pintu terbuka
Siska segera masuk kekelas, tak seperti biasanya Siska berangkat pagi. Setelah meletakkan tas dia dan teman-temannya segera pergi ke Mushola untuk melaksanakan sholat dhuha .Selesai sholat Duha, saat endak memakai sepatu Siska melihat SomeOnenya yang hendak akan kekelas juga. Bergegas dia memakai sepatu dan segera mengajak temannya dengan sangat buru-buru.
Saat akan menaiki tangga salah seorang siswa menabrak Siska,kemudian datanglah cowok keren menghampiri dan menolong Siska, sementara someOne Siska hanya cengang melihatnnya kemudian pergi meninggalkan Siska, cowok keren itu dan juga teman-teman Siska. Cowok yang tampak keren ialah sahabat Siska. “kamu nggak pa-pa? Hati-hati!” kata Cowok itu kemudian ia pergi, “eh.. Satria, makasih ya” teriak Siska, kemudian Satria menoleh dan menggangguk, yang artinya mengiyakan.
Karya Devi Nur Safitri
Gubrak! Suara pintu terbuka
Siska segera masuk kekelas, tak seperti biasanya Siska berangkat pagi. Setelah meletakkan tas dia dan teman-temannya segera pergi ke Mushola untuk melaksanakan sholat dhuha .Selesai sholat Duha, saat endak memakai sepatu Siska melihat SomeOnenya yang hendak akan kekelas juga. Bergegas dia memakai sepatu dan segera mengajak temannya dengan sangat buru-buru.
Saat akan menaiki tangga salah seorang siswa menabrak Siska,kemudian datanglah cowok keren menghampiri dan menolong Siska, sementara someOne Siska hanya cengang melihatnnya kemudian pergi meninggalkan Siska, cowok keren itu dan juga teman-teman Siska. Cowok yang tampak keren ialah sahabat Siska. “kamu nggak pa-pa? Hati-hati!” kata Cowok itu kemudian ia pergi, “eh.. Satria, makasih ya” teriak Siska, kemudian Satria menoleh dan menggangguk, yang artinya mengiyakan.
Sampai didepan pintu, Tio mengampiri Siska “emm.. ada yang sakit?”, ditanya seperti itu Siska cuek-cuek saja, karena mereka berdua lagi berantem (salah Paham). Kemudian Tio pergi meninggalkan Siska, mungkin ia merasa sakit(Galau) digituan sama Siska. Siska pun segera duduk dibangkunya. Saat itu jam pertama kosong, karena gurunya ada rapat. Teman-teman Siska sedang sibuk sendiri karena merekasenang sekali ada jam kosong, sementara Siska dia hanya bermain Laptop dan melamun karena banyak masalah.
Salah seorang temannya yaitu Cika, Risma dan Izza menyalakan lagu POP yang galau-galau karena hari itu banyak yang galau. :D Tiba-tiba air mata Siska menetes dengan sendirinya setelah mengingat kejadian semalam, saat ia bertengkar dengan Tio gara-gara kesalah pahaman dengan Satria. Teman-teman Siska berusaha menghibur Siska namun Siska mencoba untuk menyembunyikan wajahnya (menunduk) dan mengela.
Satria ia adalah cowok yang lumayan keren, baik, lucu, dan banyak yang bilang Satria itu Playboy. Benarkah ?
Saat itu anak-anak cowok yang biasanya heboh main bola ketika jam kosong, mereka malah nyantai-nyantai saja tak beda yang sedang dilakukan oleh Satria dan Tio. Satria sedang sibuk dengan status-status galaunya di Facebook, namun Tio berbeda, dia malah sibuk dengan kain batik yang hendak dikumpulkan besok dengan Hilmi
“AKU TLAH HANCUR, LEBIH DARI BERKEPING-KEPING AKU MENCOBA TAK MENGINGATMU TAK MENGENALMU” teriak Siska yang sedang bernyanyi, karena dia sedang galau, “Siska Siska :D hahaha ..” kata teman Siska menertawakannya. Kemudian dia ikut main dengan teman-temannya, saat mau bertanya dengan Cika, Siska melihat Cika sedang menganis “loh Cika kamu kenapa?” kata Siska tak mengerti, “enggak” jawab Cika tersedu-sedu. Datanglah Risma meghampiri “Siska.. Cika itu lagi Sedih, dia habis berantem”,”oh.. sama itu ya?” tanya Siska ke Cika, Cika hanya mengangguk mengiyakan. Saat itu kebetulan Siska membawa tissu, dia mengulurkannya untuk Cika, lewatlah Satria didepannya “cieh.. Siska, sok romantis. Hahaha :D”, “Satria apaan si :p wlekkk” ejek Siska. “hahahaha :D” balas Satria kemudian pergi.
“Siska sini!” ajak Rizka. Siska pun kemari, kemudian Rizka memberi kan selembar kertas yang bertuliskan “MAAFKAN AKU SISKA”. Sekilas membaca Siska melihat ke arah Tio, sepertinya Tio biasa-biasa saja. Terus dari siapa lembaran ini ? gumam Siska penuh tanda tanya besar.
Sudah 4 jam pelajaran kosong, saatnya istirahat. “Ayokk Istirahat” teriak ketua kelas mengajak... “Ready” jawab siswa serempak seruuu. Semua anak pergi kekantin, tiba disana ssssssssrrrtt.. satria menarik tangan Siska. “heh!Satria kamu jangan gitu toh! Ada Tio itu loh, mereka itu sedang berantem” kata Tiar. Satria tak segera melepaskan tangan Siska, namun ia malah menariknya, datanglah Tio “lepaskan!”, “ini bukan urusan loe ya?” teriak Satria. “Siska itu pacar gue bukan pacar loe, dan asal loe tau semalem dan hari ini juga kita bertengkar gara-gara loe, loe itu benar-benar ganjen ya ? PLAYBOY. Gak jentel:@. Katanya sahabat “ Tio mulai emosi dan menarik tangan Siska, “aduh sakit tauk, kalian berdua apa-apain sih?” Siska melepaskan tangannya dari Tio. Sejenak suasana di kantin hening, “Bikin malu aja, berantem jangan disini” marah Siska ke Tio dan Satria. Kemudian Siska pergi diikuti dengan teman baiknya yaitu Rizka, Cahya, Daffa.
“AKU TLAH HANCUR, LEBIH DARI BERKEPING-KEPING AKU MENCOBA TAK MENGINGATMU TAK MENGENALMU” teriak Siska yang sedang bernyanyi, karena dia sedang galau, “Siska Siska :D hahaha ..” kata teman Siska menertawakannya. Kemudian dia ikut main dengan teman-temannya, saat mau bertanya dengan Cika, Siska melihat Cika sedang menganis “loh Cika kamu kenapa?” kata Siska tak mengerti, “enggak” jawab Cika tersedu-sedu. Datanglah Risma meghampiri “Siska.. Cika itu lagi Sedih, dia habis berantem”,”oh.. sama itu ya?” tanya Siska ke Cika, Cika hanya mengangguk mengiyakan. Saat itu kebetulan Siska membawa tissu, dia mengulurkannya untuk Cika, lewatlah Satria didepannya “cieh.. Siska, sok romantis. Hahaha :D”, “Satria apaan si :p wlekkk” ejek Siska. “hahahaha :D” balas Satria kemudian pergi.
“Siska sini!” ajak Rizka. Siska pun kemari, kemudian Rizka memberi kan selembar kertas yang bertuliskan “MAAFKAN AKU SISKA”. Sekilas membaca Siska melihat ke arah Tio, sepertinya Tio biasa-biasa saja. Terus dari siapa lembaran ini ? gumam Siska penuh tanda tanya besar.
Sudah 4 jam pelajaran kosong, saatnya istirahat. “Ayokk Istirahat” teriak ketua kelas mengajak... “Ready” jawab siswa serempak seruuu. Semua anak pergi kekantin, tiba disana ssssssssrrrtt.. satria menarik tangan Siska. “heh!Satria kamu jangan gitu toh! Ada Tio itu loh, mereka itu sedang berantem” kata Tiar. Satria tak segera melepaskan tangan Siska, namun ia malah menariknya, datanglah Tio “lepaskan!”, “ini bukan urusan loe ya?” teriak Satria. “Siska itu pacar gue bukan pacar loe, dan asal loe tau semalem dan hari ini juga kita bertengkar gara-gara loe, loe itu benar-benar ganjen ya ? PLAYBOY. Gak jentel:@. Katanya sahabat “ Tio mulai emosi dan menarik tangan Siska, “aduh sakit tauk, kalian berdua apa-apain sih?” Siska melepaskan tangannya dari Tio. Sejenak suasana di kantin hening, “Bikin malu aja, berantem jangan disini” marah Siska ke Tio dan Satria. Kemudian Siska pergi diikuti dengan teman baiknya yaitu Rizka, Cahya, Daffa.
Jam terakhir pelajaran, saat itu ada tugas yaitu presentasi. Wajah Siska tampak pucat dan lemas “kamu kenapa Siska, sakit?”, “oh enggak Bu, cuman tadi habis kaget aja” jawab Siska bohong,sesaat suana menjadi hening, “kaget? Oh ya sudah, kamu kelompok keberapa?”, “ke-2 Bu” jawab Siska masih lemas.
“ya sudah kamu nggak usah ikut!”kata Bu Guru
“Trimakasih Bu..” jawab Siska kemudian menunduk
Selesai pelajaran, semua siswa bergegas untuk keluar, namun Siska masih didalam merapikan buku-buku. “ini bukumu jatuh” Kata Satria sambil memberikan bukunya, kulihat Tio juga masih dikelas, dia hanya melihat Satria memberikan buku kepadaku :gumam Siska. Setelah Satria pergi, Tio menghampiri Siska, Siska berusaha mengelak namun Tio tetap menahannya. “Cieh...” teriak teman-teman Siska dan Tio dari Luar, Satria langsung meninggalkan kelas itu “dasar Satria playboy, pergi sana ! huh..” kata Cahya sambil ketawa.
“aku mau pulang” kata Siska
“temenin aku sebentar aku mau ngomong” kata Tio berusaha menahan agar Siska tidak pulang
“gak bisa, aku harus pulang” Siska tetap mengelak
“maafkan aku Siska, aku gamau kita bertengkar lama-lama hanya gara-gara Satria, dia itu Playboy, gak jentel pula. Kamu sudah tahukan sekarang?”. Sebenarnya Siska masih tidak percaya, namun setelah dijelaskan panjang lebar mengenai Satria, Siska baru percaya jikalau Satria itu memang cowok yang Playboy, dia sudah menyukai temannya, namun tetap ganjen saja dengan cewek lain.
“aku juga minta maaf ya Tio?” menatap mata Tio yang seakan akan menjatuhkan air mata.
“sungguhkah itu Siska? :o Alhamdullilah .. aku slalu memaafkan kamu (so sweet :D)” kata Tio dengan perasaan yang sangat gembira, hingga dia terharu dan menjatuhkan air mata
“ini aku ada tissu! Ayok kita pulang!” setelah memberikan selembar tissu, Siska mengajak Tio pulang.
Sesampai dirumah, ponsel Siska berdering ternyata sms dari Satria “maafkan aku Siska, aku sudah membuat kalian bertengkar, aku ini tidak pantas menjadi sahabatmu, aku hanya cowok yang cupu, gak gentle, ganjen dll. Maafin aku ya? Kurasa sampai disini saja kita bersahabat. Semoga kau dan Tio bahagia” karena merasa telah dihianati oleh sahabatnya sendiri Siska masih marah, dan tidak membalas sms dari Satria.
Kemudian Siska merentang diranjang, tit tit tit..ponsel Siska berbunyi, ternyata telfon dari Satria. “Maaf mengganggu ini Nak Siska bukan?” suara orang tua yang sepertinya itu orang tua Satria. “iya, ini siapa?” Tanya Siska. “ini saya bundanya Nak Satria, pulang sekolah tadi satria mengalami kecelakaan dan sekarang dia telah tiada. Sebelumnya ia hanya berpesan, bahwa dia sangat menyukai nak Siska.” Kata bunda Satria sambil menangis. “apa? :O” Siska sangat shok mendengar nya, karena baru 10 menit sebelumnya Satria mengirim pesan singkat ke Siska. Ternyata itu adalah kata-kata terakhir untuk Siska dari Satria.
Sampai dirumah Satria, Siska segera turun dari mobil dan menangis mendekati bunda Satria, disana sudah ada banyak teman-teman Siska, Tio pun sudah kesana . “Sudah Siska, maafin aku ya Sis, tadi aku sudah jahat sama sahabatmu , aku merasa sangat bersalah dan maafin aku juga aku tidak langsung mengabarimu karena aku takut kamu kenapa-napa “ kata Tio sambil memegang erat tangan Siska dan Tio pun menangis. “ini bukan salahmu, semua ini juga salahku, aku menyesalllll.. :’( Satria bangun Satria… “teriak Siska sambil menangis hiteris, teman-teman Siska ikutan menangis histeris. :’(
Siska, Tio dan teman-teman mengantar Satria sampai peristirahatan terakhir. Setelah semua pulang tinggal Siska dan Tio mereka berdua membacakan doa untuk Satria, saat pulang Siska terasa masih ada Satria didekatnya dan memberikan senyuman terakhirnya.
PROFIL PENULIS
Nama : Devi Nur Safitri
Umur : 13 Tahun
Tempat, tanggal lahir : Tuban. 22 Desember 1998
Kelas : 8 (2 SMP)
Alamat: JL. Merik Gg.Mawar No.333
Hobby : Menulis cerpen, atau Novel
Facebook: Dhepa Dhepy Dhepoo
Umur : 13 Tahun
Tempat, tanggal lahir : Tuban. 22 Desember 1998
Kelas : 8 (2 SMP)
Alamat: JL. Merik Gg.Mawar No.333
Hobby : Menulis cerpen, atau Novel
Facebook: Dhepa Dhepy Dhepoo