Don't Leave me Again - Cerpen Remaja

DON'T LEAVE ME AGAIN
Karya Siti Lika Hanifah

Kaki mungil itu seakan tak kuat lagi menopang badan mungil itu, rasanya dia akan ambruk, air mata yang keluar dari mata sipit itu semakin deras, hingga membasahi gaun hitam mungil yang dikenakannya.
“Pa, Fasya nggak mau pergi dari sini, kasian mama. Dia sendirian dibawah sana, nanti mama gak bisa bernafas” raungnya hingga membuat Papanya lagi-lagi mengeluarkan air mata.
“sayang, mama sudah meninggal dia sudah tidak bisa tinggal bersama kita lagi. Mama sudah pergi ke sisi 

Tuhan dan hidup bahagia disana.” Terang Papanya sambil memeluk gadis kecil itu. Dan akhirnya dengan berat hati, gadis kecil itu pulang bersama ayahnya dengan harapan ketika sampai dirumah, dia akan di sambut oleh mamanya. Harapan yang sia-sia karna saat dia sampai dirumah, dia hanya melihat neneknya sedang menangis di pinggir jendela.
“nenek..” panggil Fasya pada neneknya seraya menghampiri wanita itu.
“kemari sayang,” kata neneknya sembari memeluk cucu kesayangannya itu
“nenek, apa mama sudah tidak bisa bersama kita lagi ? lalu siapa yang akan membacakan dongeng dan membuatkan bekal untukku ?” tanyanya dengan nada lugu dan polos. Neneknya tidak menjawab namun semakin menangis tersedu-sedu. 

Tahun berganti tahun tanpa terasa gadis kecil itu telah tumbuh menjadi seorang remaja cantik berumur 17 tahun, namun di benaknya selalu menyimpan kejadian 12 tahun yang lalu, kejadian yang membuat dia dan keluarganya merasa terpukul dan teriksa, kejadian yang membuat dia kehilangan sosok seorang ibu yang sangat ia sayangi, dan kejadian yang membuatnya kehilangan sosok seseorang yang harusnya membawa peran penting didalam masa pertumbuhannya. Dia kembali mengingat saat ibunya menghembuskan nafas terahir dirumah sakit karena penyakit gagal ginjalnya, air mata tak henti-hentinya dikeluarkan ibunya saat melawan maut hingga pada suatu titik, ibunya menutup matanya dengan seutas senyum dibibir.
***

“sayang, 2 hari lagi kan aku ulang tahun rencananya aku pengen buat party kecil-kecilan gitu deh sama keluarga aku, kamu datang yah ?” pinta Fasya dengan nada manja pada Kevin, cinta pertama sekaligus pacar pertama yang didapatkan oleh Fasya saat dia kelas 1 SMA.
“engg.. gimana yah ?” jawab Kevin dengan nada menggoda
“uh, pokoknya awas kalau gak datang !”kata Fasya sambil mencubit pinggang kekasihnya itu
“ia aku pasti datang kok”
“makasih yah sayang,” kata Fasya sambil menarik senyuman mautnya yang selalu membuat cowok-cowok yang melihatnya langsung terpanah.

Hari terus berlalu hingga akhirnya hari ulang tahun Fasyapun tiba, dengan hati berbunga-bunga dia menggunakan gaunnya yang paling cantik dan berdandan dengan dandanan serba pink.
“neng Fasya, gimana ? udah selesai dandannya ?” tanya Bik Ati, pembantunya yang membantu merawat Fasya sejak ibuya meninggal
“udah kok Bi’, udah ada siapa aja dibawah ?”
“udah ada nyonya besar, Tuan, Bu Isa, Pak Damar dan Bu Mery.”
“oh ya udah Bi’, dikit lagi aku turun” kata fasya sambil memasang pita pada rambutnya. Kevin kemana ? kenapa dia belum muncul ? apa dia gak bisa datang ? pertanyaan-pertanyaan itu hilir mudik di otak Fasya hingga telfonnya berbunyi. Ah, dari Dava sahabatnya sekaligus adiknya Kevin
“halo Dav, kamu dimana ? kok belum datang ? kakak kamu si Kevin mana ?” tanya Fasya bertubi-tubi, namun yang ditanya hanya diam dan tiba-tiba terdengar suara tangis dari Dava. “halo Dav ? kamu kenapa ?” tanya Fasya panik
“kakak gue meninggal Sya ! pacar lo meninggal ! sekarang gue dan keluarga gue lagi dirumah sakit” jawab Dava

Seluruh badan Fasya gemetar tak kuasa menahan air mata tak dia sangka kejadian itu akan terulang lagi. Tanpa berpikir panjang Fasya langsung berlari keluar rumah tanpa mempedulikan panggilan dari Papa dan keluarganya yang ada di ruang tamu, dia langsung memasuki mobilnya dan menuju rumah sakit.
“mana Kevin, Dav !? kamu bo’ong kan ?”tanya Fasya dengan wajah dipenuhi air mata, tanpa menunggu jawaban Dava, dia langsung menuju ruang UGD yang dipenuhi oleh isak tangis orang tua Kevin. Fasya tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah kekasihnya itu.
“dia kecelakaan waktu menuju kerumah lo Sya, mobilnya tabrakan” terang Dava sambil memegang erat tangan Fasya namun tiba-tiba Fasya tak sadarkan diri.
Saat pemakaman Kevin, Fasya tidak lagi bertanya apa Kevin masih bisa bernafas didalam sana ? dia juga tak berkata kasian Kevin dibawah sana, karena kini dia mengerti apa artinya semua itu. Kevin dan mamanya sudah meninggal tapi tetap hidup dihatinya. Saat kembali kerumah, dia membuka emailnya dan mendapat pesan masuk disana, dari Kevin !
“Sayang, maaf aku gak bisa datang menemuimu malam ini, happy birthday yah. Jangan menangis lagi, aku selalu menyayangimu.”
Air mata Fasya kembali megalir, pesan itu dikirim tepat jam 11 malam sedangkan Kevin meninggal jam 9 malam. Kevin sebegitu besarnya kah rasa cinta kamu untukku ? sampai-sampai disaat raga kamu uadah pergi, kamu masih sempat menyatakan perasaan mu padaku... rintih Fasya dalam hati

Tok..tok..tok..
“sya, aku Dava”
“masuk Dav” kata Fasya sambil melepas selendang hitamnya. “ini buat lo, kalung ini dari kak Kevin, gue dapat di kantong jasnya saat perawat melepas jasnya” kata dava sambil memberi kalung itu, dan membuat tangis Fasya pecah.
“Sya, lo yang sabar yah ? bukan hanya lo yang kehilangan sosok Kevin, gue dan keluarga gue juga..” kata Dava sambil mengusap punggung Fasya
“tapi Dav, dia meninggal tepat dihari bahagiaku... saat itu aku menggunakan gaun merah muda, tapi setelah nerima telfon dari kamu aku harus mengganti gaun itu menjadi gaun hitam, seperti kejadian 12 tahun lalu... saat mamaku pergi meninggalkan aku selamanya...” sahut Fasya sambil terisak
“tenang Sya, masih ada aku disini... masih ada aku yang akan selalu menemanimu” kata Dava sambil mengusap kepala Fasya yang sedang bersandar di dadanya, hal itu agak membuat suasana hati Fasya merasa tenang.
***

Hari berjalan begitu cepat, tidak terasa sudah dua tahun Kevin pergi dan hingga saat ini Fasya belum membuka hatinya pada cowok siapapun. Hanya Dava cowok yang selalu berada disisi Fasya
“Sya !” panggil Dava pada Fasya yang sedang duduk di koridor kampus
“eh Dav, dari mana kamu ? pasti habis ketemuan sama Fitri yah ?” goda Fasya sambil mencolek pipi sahabatnya itu. Fitri adalah kekasih Dava, mereka berpacaran sejak kelas satu SMA.
“nggak kok, gue udah putus sama dia” jawabnya dengan wajah kecut yang membuat Fasya tersenyum melihat wajah sahabatnya itu
“eh, kalau muka kamu manyun gitu, kamu imut-imut loh... kalian putus kenapa ? sayang loh kan kalian udah jalanin hubungan selama 4 tahun..”
“kalau gak salah karna dia selingkuh” jawab Dava dengan nada acuh tak acuh
“loh kok kalau gak salah ? yang pasti dong” timpal Fasya
“kalau gak salah kan berarti benar dodol,” sahut Dava sambil mencubit pipi Fasya
“hehe ia juga yah... ya udah, kamu sabar aja entar juga bakal nemuin yang lebih baik kok..”kata Fasya sambil bersandar manja dilengan Dava.
Entah kenapa Fasya juga menyimpan rasa bahagia setelah mengetahui mereka putus, karena baginya kini perhatian Dava hanya akan tertuju padanya.
***

Hari minggu ini, Dava mengajak Fasya pergi ke pinggir danau tempat mereka biasa menghabiskan waktu santai. Tepat jam 10 pagi, Fasya sudah menyetir mobilnya menuju danau itu.
“hai Dav, dah lama nunggunya ?” tanya Fasya
“nggak kok, aku juga baru nyampe..” jawab Dava

Fasya langsug mengambil posisi duduk tepat disebelah Dava
“nggak kerasa yah, gue udah nggak bareng sama Fitri selama 5 bulan..” kata Dava membuka topik perbincangan
“hu, baru lima bulan doang, masih lebih ngenes aku... udah dua tahun lebih gak bareng sama Kevin lagi.. oh ya, kenapa kamu gak berniat cari cewek lagi ? kan banyak tuh cewek yang ngejar-ngejar kamu”
“kamu sendiri, kenapa gak coba buka hati kamu buat cowok lain ? kamu kan populer di kalangan cowok-cowok...”sahut Dava
“nggak ah, ada kamu disampingku aja, itu udah lebih dari cukup..” kata Fasya dengan senyuman mengembang
“ aku juga gitu, aku sekarang pengen jagain kamu aja..”

Wajah Fasya langsung memerah, entah kenapa saat itu perasaannya sangat bahagia
“ih apa’an sih kamu ?” tanya Fasya sambil mencubit lengan Dava, tempat dimana dia biasa bersandar
“lo tuh bego atau sangat bego ?” tanya Dava balik
“kok kamu ngatain aku bego ?” Fasya balik bertanya
“selama nih gue selalu ada disetiap lo pengen curhat, gue selalu ada saat lo pengen minta pendapat soal boneka-boneka yang terpampang di mall-mall, gue selalu nemenin lo kemanapun lo mau bahkan saat ada pameran koleksi boneka-boneka terbaru, dimana ditempat itu hanya gue sendiri yang cowok... lo pikir gue cowok yang gak punya kerjaan lain selain ngikutin lo tanpa sebab perasaan apa-apa? lo harusnya mikir, kenapa gue ngelakuin ini semua” tutur Dava sambil menatap lekat mata sahabatnya itu. “gue tuh suka sama lo Sya, apa lo nggak pernah ngerasa ? selama ini gue nungguin lo... tapi lo nggak pernah sedikitpun nganggap gue” sambungnya
“Dav, kamu yang bego.. kamu pikir kenapa aku selalu minta kamu yang dampingi aku ? padahal hanya untuk urusan sepeleh yang sebenarnya bisa aku selesaikan sendiri. Apa kamu juga gak pernah ngebaca isi hati aku ?” tanya Fasya
“gue... gue sayang sama lo Sya..”ucap Dava
“aku juga sayang sama kamu.. kamu mungkin bukan yang pertama untukku, bayangan Kevin mungkin juga gak akan hilang dariku.. tapi aku harap kamu akan menjadi yang terakhir bagiku..”
“lo mau jadi pacar gue ?”tanya Dava
“ia aku mau” jawab Fasya mantap
Fasya menganggap hari itu suasana begitu indah, Tuhan telah mengirimkan seseorang yang akan mengisi hatinya yang sudah lebih dari 2 tahun kosong.
***

Tepat setelah 3 tahun kevin meninggal, mereka berdua pergi menjenguk makam Kevin dan Mama Fasya
“ma, Vin... kalian berdua tak perlu cemas lagi, sekarang udah ada seseorang yang menemani hari-hariku yang sepi tanpa kalian..” kata Fasya
“ia Kak, Tante... aku akan ngejagain Fasya..” ucap Dava
“Dav..” ucap Fasya lirih
“kenapa Sya ?” tanya Dava sambil menatap wajah kekasihnya
“don’t leave me...”
“ia Sya.. aku akan tetap berada disisi kamu..” kata Dava sambil menggenggam tangan Fasya

PROFIL PENULIS
Nama : Siti Lika Hanifah
TL : 25 november 1996
Add fb : 'ifa ciyy haniyfa'
Twitter : @silfahanifa
No. Urut : 1077

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.
Share & Like