Sepucuk Surat Untuk Raka - Cerpen Cinta

SEPUCUK SURAT UNTUK RAKA
Karya Rio

Di sudut kota tepatnya di sebuah kampung padat penduduk dan sesak tinggal lah seorang pemuda dan ibunda tercintanya, sebut saja Raka dan ibunda tercintanya ibunda Wita. Dalam keseharian nya Raka bekerja sebagai pengantar surat ke rumah-rumah dan komplek perumahan, Ibunda Wita hanya seorang Pembantu rumah tangga di komplek perumahan di belakang rumah kecil nya, dan seorang Tokoh dalam cerita ini yang bernama Nia seorang mahasiswi yang tinggal sendiri karena kedua orang tua tercintanya telah tiada dalam kecelakaan hebat, dan sampai sekarang Nia tinggal sendiri dirumah peninggalan orang tuanya dan di biayai paman nya untuk biaya kehidupan sehari hari dan Biaya kuliahnya.

Singkat cerita, Pagi hari itu seperti biasa Raka terjaga dari tidurnya, Raka seorang pemuda yang baik , lalu ia bergegas ke mushala tepat di sebelah gang sempit dekat rumah nya, selesai menunaikan shalat Raka bersiap siap dan bergegas pergi ke kantor, “ Ibu,,Raka Izin Pamit, mau berangkat ke kantor, Ibu jangan lupa makan teratur jaga ksehatan Ibu,,jangan sampai ibu terlalu capek hari ini”, tidak lupa raka mencium tangan ibunda tercintanya sebelum ia berangkat kerja,

“Brruumm Bbruumm,,suara motor tua yg selalu Raka pakai untuk mengantar surat”,. Sesampainya dikantor Raka sedikit berbincang2 dengan teman sekantornya yang bernama Andi, Andi teman sekantor dan sekaligus sahabat terdekat raka, tidak lama berbincang bincang dengan Andi, Raka pun bergegas mengantarkan surat, di hari itu raka mendapatkan setumpuk surat untuk diantarkan, hingga tiba di suatu Rumah dengan halaman yg cukup luas,”ting nong (suara bell berbunyi),,Selamat siang,,Permisi Bapak/Ibu,,,ada surat untuk rumah ini,,Permisii,,!” ucap Raka dengan nada yang lembut,, tidak lama kemudian keluarlah seorang wanita, ”iya mas,,ada surat untuk saya ya,,?” Raka pun menjawab “owhh,,iya mba,,ini surat buat mba Nia Safitri,,betul ini rumahnya?”, wanita itu menjawab dengan senyum ramah ,,”iya saya sendiri”, lalu surat itu Ia berikan dan tidak lama kemudian Raka bergegas untuk pergi karena harus mengantar surat yang masih menumpuk di kantong suratnya.

Tidak terasa hampir 2 minggu setelah Raka mengantarkan surat ke rumah Nia, pada siang hari itu tidak disangka hujan turun dengan deras ketika Raka sedang bertugas, terpaksa Raka harus menghentikan laju sepeda motornya dan berhenti untuk berteduh, Raka pun berteduh di sebuah halte bus yang lumayan ramai karena hujan saat itu deras sekali ditambah petir yg menyambar nyambar, ketika Raka melepas helm dan menoleh ke samping kirinya, Raka merasa tidak asing lagi dengan wanita disampingnya, Raka pun menyapanya ” mba Nia,,?” dengan senyum ramahnya,,dan saat itulah Raka mulai sedikit akrab dengan Nia sampai sampai Raka meminta Nia untuk bersedia diantarkannya pulang setelah hujan reda, “sudah Raka biar Nia pulang sendiri, kamu lagi kerja Nia ga enak sama kamu” ucap Nia malu malu, “Ga apa apa Nia, biar Raka yang anterin Nia pulang kebetulan Raka tugasnya nganter surat di daerah rumah Nia”, jawab Raka dengan sedikit nada memaksa, dan Nia pun bersedia diantar pulang dengan Raka, sesampainya di depan gerbang rumah Nia, “Nia kalo ada perlu, bisa hubungi Raka insha Allah Raka bantu”, dengan sedikit senyum malu, “iya terima kasih Raka sudah anterin Nia pulang, nanti Nia hubungi Raka kalo ada apa apa” ucap Nia dengan senyum manisnya, dan dari saat itulah mereka berdua saling mengenal dan saling berhubungan sampai akhirnya Raka jatuh hati pada Nia dan begitupun sebaliknya Nia pun menaruh hati pada Raka.

Tidak terasa hari demi hari terlewati minggu demi minggu terlewati sampai suatu hari Raka menghubungi Nia melalui telephone,,

Raka :” Hallo, Sore Nia”,,
Nia :” Iya Raka, ada apa,,? tumben sore sore telephone Nia, biasanya Malem,,?”,,
Raka :” mmphhh,,sbenernya Raka ada perlu sama Nia,,Nia udah pulang kuliah,,?”,,
Nia :” udah,,Nia baru bangun tidur,,tadi pas pulang dari kampus capek banget,,”
Raka :” mmpphh,,sore bisa ktemu ya di taman,,belakang halte bus waktu pertama kali aku nganterin kamu”,,?
Nia :’’ sore kapan,,?”
Raka :” sekarang,,aku tunggu kamu 30 menit,,”
Nia :” ada apa Raka,,? Kayanya penting banget,,?”
Raka :” ke sini aja dulu,,nanti Nia juga pasti tahu,,”
Nia :” yaudah Nia kesana,,”
Raka :” Raka tunggu,,”
Nia :” iya”,,

Nia pun bergegas menuju taman belakang halte bus itu,,taman itu tidak begitu jauh dari rumah Nia dan tidak menunggu lama Nia sampai di gapura taman,,alangkah kagetnya Nia melihat tulisan di atas gapura taman itu “untuk Nia: ikuti arah bunga tulip di depan kamu,,” sontak Nia pun kaget apa tulisan ini benar untuknya,,?? Lalu Nia dengan hati hati mengikuti arah bunga tulip itu,,tiba tiba Nia menjumpai seorang laki laki yang membelakanginya di kursi taman,,sambil berucap dengan nada keheranan “Raka,,”, ketika Nia menghampiri, Raka menggenggam sebuah bunga tulip yang indah,,”Nia ini aku Raka,,aku tahu kamu pasti kaget melihat semuanya,,ini semua untuk kamu,,Aku Cinta Sama Kamu” ucap Raka dengan nada lemah lembut,,”maukah kamu menjadi pendamping hidup aku, untuk saat ini, esok dan seterusnya?” , Nia menjawab sambil tersenyum “ Apakah kamu serius,? Aku hanya ingin mencari laki laki untuk yg terakhir kali ini, agar ia bisa membawaku disaat senang dan disaat kita tidur hanya beralaskan dengan tikar, aku selalu bahagia bersamanya, bisakah kamu menjadi laki laki seperti itu”,? Raka pun menjawab “ yang aku inginkan hanya kamu, karena kamu harta paling beharga yang pernah aku miliki,”. Mereka berdua saling memandang satu sama lain hingga akhrinya tenggelam di antara pelukan hangat menandakan awal kisah cinta yang indah dan menjadi moment yang tidak akan pernah terlupakan diantara keduanya.

Hari demi hari berlalu dengan kemesraan yang sulit dibayangkan antara keduanya, banyak momen-momen indah antara Raka dan Nia, salah satunya di suatu hari ketika Nia mengajak Raka jalan jalan di malam minggu itu,,”honey aku mau jalan malam ini sama kamu, temani aku ya honey,,?” Raka pun menjawab “mmphh,,,,iya deh, aku temani kamu,,” dengan nada sedikit ragu, ketika sudah lama berjalan jalan di taman, Nia pun merasa lapar karena memang dari siang hari Nia belum makan sesuap nasi pun “honey makan yuk,,?”,, ucap Nia, “iya kita makan sayang”,, jawab Raka, berhentilah mereka di sebuah Kedai Nasi Goreng di pinggiran taman, ketika mereka berdua sudah selesai makan dan berbincang bincang,,”Mas jadi berapa semuanya,,?” tanya Raka kepada tukang nasi goreng pinggir taman itu, “jadi Rp.40.000,00 Mas,,” jawab tukang nasi goreng itu”,, bukan main Raka sangat kaget karena uang di dompetnya Cuma ada Rp.30.000, lalu Raka pun terdiam sambil menatap mata Nia,,Nia pun menaruh curiga,,ternyata benar saja firasat Nia jika uang yang di pegang Raka tidak mencukupi untuk membayar makanan tadi,,akhirnya Nia dengan cepat mengambil dan merebut dompet Raka,,lalu Nia membuka isi dompet Raka, sambil menatap wajah Raka “ Sayang,,aku ga pernah menilai kamu dengan materi atau apapun,,yang aku inginkan cuma kamu,,tadi aku yang ngajak kamu jalan, jadi kamu ga perlu khawatir,,biar aku yang bayar,,” dengan senyuman yang sangat manis dari bibir Nia,,tentu saja kejadian itu membuat merah pipi Raka yang merasa sangat malu,,tapi Nia berusaha untuk membujuk dan membuat Raka tidak merasa minder,,

3 bulan berlalu dari hari itu,,saat saat ini mereka berdua menjadi pasangan yang kurang harmonis karena kegiatan Raka yang semakin sibuk dengan pekerjaan nya dan Nia yang semakin sibuk mengurus tugas akhir dan sidang yg dibebankan kampus untuknya agar memenuhi standar nilai Nia supaya lulus dan menjadi seorang sarjana, saat ini keduanya sering kali bertengkar di sms atau by phone, walaupun pertengkaran mereka Cuma beberapa hari saja, pertengkaran selalu dipicu dengan hal yang sepele, jarang balez sms, jarang telfon2 an lagi seperti dulu, tapi mereka berdua tetap saling mengerti disaat mereka sudah bertengkar yah...baikan lagi dan hal seperti ini sudah sangat sering terjadi bahkan hampir tiap hari.

Tidak terasa waktu terus bergulir hingga beberapa bulan dan suatu hari Nia berkata kepada Raka “honeyy, aku minggu depan wisuda dan aku akan menjadi sarjana,,” betapa senang nya kedua insan yang saling mencintai ini mereka berdua berpelukan dengan erat, “minggu depan aku juga akan memberikan kejutan buat kamu sayang” ucap Raka, Nia pun bertanya dengan nada penasaran kepada Raka “ apa kejutannya honey,,?’’, Raka pun menjawab “itu rahasia sayang, buat kejutan kamu di hari spesial kamu”,,aku yakin kamu pasti akan senang menerimanya ”, Jawab Raka, “acaranya di mulai jam 08.00 pagi”,ucap Nia, “iya aku pasti datang sayang” jawab Raka dengan wajah yang berseri seri, selang 2 hari dari hari itu Raka pun menyiapkan kejutan untuk menunaikan janji kepada sang kekasihnya, dan ternyata Raka sudah mempersiapkan kejutan itu dari jauh hari, Raka hanya membeli 2 cincin emas putih yg bertuliskan Nama “Raka & Nia”, Raka hanya menyimpan kejutannya itu di sebuah amplop putih berikut secarik kertas yang berisikan sepucuk surat untuk Nia.

1 hari menjelang acara wisuda Nia, Raka mengajak Nia pergi ke taman saat pertama kali ia mengutarakan isi hatinya, pada malam itu Raka dan Nia duduk di kursi taman yang di sekelilingnya ditanami bunga tulip yg bermekaran dan di hiasi cahaya bulan, kala itu Raka menggenggam tangan Nia dan bersandar di pundak Nia “ sebentar lagi aku akan menikahi wanita impian ku” ucap Raka, Nia pun tersenyum dengan mata yang berkaca kaca “benarkah itu,,?” jawab Nia, Raka pun menatap wajah Nia “ kamulah wanita impian ku” ucap Raka dengan senyuman menandakan kasih sayang yang teramat sangat dalam untuk Nia, malam itupun mereka habiskan berdua sampai larut malam dan sampai akhirnya Nia diantarkan pulang oleh Raka, sesampainya di gerbang rumah Nia, “ besok jangan telat datang ya honey, aku ingin kamu orang pertama yg melihat aku memakai toga, itu semua untuk kamu honey ” ucap Nia dengan senyumnya, “ Iya aku tidak akan telat sayang “ ucap Raka, tiba tiba Raka menarik lengan Nia dan mencium kening Nia sambil berbisik “ Tunggu aku untuk selalu bersamamu menatap bunga tulip itu yang selalu bermekaran di hati ku dan dihati kamu” ucap Raka, dan tidak lama kemudian kedua tangan itu mulai terlepas dan Nia kembali kerumahnya untuk beristirahat lalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara wisuda esok hari.

Ke esokan harinya pagi pagi sekali Nia sudah rapih dengan segala persiapan nya dan sedang menunggu Raka di teras rumah nya menunggu Raka datang menjemputnya, sesekali Nia mengirim sms untuk Raka agar segera menjemputnya, di lain tempat Raka pun terlihat sibuk, setelah menunaikan shalat subuh Raka bersiap siap untuk menjemput Nia dan tidak lupa Raka mempersiapkan amplop kejutan nya, Raka segera berangkat dan tidak lupa izin pamit kepada ibunda tercintanya walaupun ibunda Wita seakan akan tidak bisa mengizinkan Raka pergi pada hari itu, ketika hampir sampai di rumah Nia, Raka baru menyadari jika dompetnya tidak terbawa karena sibuk dan terlalu memikirkan kejutan utuk Nia, Raka mau tidak mau harus kembali lagi pulang kerumah, dengan sedikit rasa terburu buru Raka memacu motornya dengan sangat kencang hingga saat melewati tikungan tajam ada sebuah mini bus dan Raka yang saat itu sedang terburu buru kehilangan keseimbangan nya“”BRRAAAAAKKKKKK””,,kecelakaan hebat pun terjadi, badan raka terpental jauh dan menggelinding di aspal, tidak lama kemudian Raka dibantu warga sekitar dibawa ke rumah sakit terdekat, di UGD tim dokter sangat sibuk walaupun Raka masih sadarkan diri dengan tubuhnya yang penuh bersimbah darah, dan akhirnya tim dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi karena tulang rusuk Raka banyak yang patah sehingga merobek dinding paru paru Raka, ketika itu terdengar suara Raka yang memanggil nama dokter,

Raka :” ddok,,ddokk,,ddokterr,,” ucap Raka dalam sayup kesibukan tim medis,
Dokter :” iya pa,,bapa sabar kami sedang berusaha, kami akan melakukan operasi pada tulang rusuk bapa,
Raka : “(sambil tersenyum) tidak usah dok,,saya tidak akan selamat kali ini,,saya minta tolong dok,,kali ini saja,,saya mohon dengan sangaaat,,ucap Raka sambil meneteskan air mata,
Dokter :” (sambil memegang tangan Raka) Bapa tenang saja,,berusaha untuk membantu tim medis bapa harus kuat bapa harus percaya bisa selamat,
Raka :” (sambil mengeluarkan amplop putih di saku jaketnya) ini dok,,saya mohon,,ini permintaan terakhir saya,,tolong berikan amplop ini untuk Nia,,(tak henti hentinya Raka meneteskan air mata),

Sambil berbisik kepada salah seorang dari tim medis Raka memberitahu alamat Nia, Tidak lama kemudian terdengar lagi suara sayup lembut dari bibir Raka “ Nia,,Maafin Raka,,tidak bisa jagain Nia lagi, tidak bisa melihat bunga tulip yang bermekaran di taman bersama Nia lagi,,Maafin Raka Nia Sayang, Raka Sayang Sama Nia, terima kasih Nia telah hadir dalam hidup Raka, Raka Bahagia sampai saat ini bisa menyayangi Nia, Sampai Jumpa Nia di Kehidupan Selanjutnya, Raka akan selalu menunggu Nia di Pintu Surga Nanti” Air mata terakhir pun jatuh di pipi Raka dan akhirnya Raka pergi Jauh menghadap yang Maha Kuasa,

Di tempat lain Nia yang menunggu di teras rumah sedikit mempunyai firasat buruk, tentu saja karena kiriman sms nya tidak di balas, di telephone bahkan Nomernya pun tidak aktif, akhirnya Nia memutuskan datang ke acara wisudanya sendirian, ketika sampai di gedung Nia sesekali menengokan wajahnya ke kanan dan ke kiri berharap Raka menyusulnya hingga ia tidak fokus bahwa ia dinobatkan sebagai mahasiswa dengan IPK tertinggi yang menjadi Cumloude nya di Universitas tempat Nia menuntut ilmu, hingga acara wisuda selesai Raka tak kunjung hadir, Nia hanya menunggu di depan gedung berharap Raka menghubunginya, akan tetapi sampai malam tiba Raka tak kunjung datang, akhirnya dengan hati yang gelisah dan sedikit kesal Nia kembali pulang kerumahnya sendirian, sesampainya dirumah ketika akan membuka pintu terdengar suara sayup lembut “ Nia Sayang”, sontak Nia pun langsung menoleh ke belakang dan berkata “Raka,,”, ucap Nia, tapi fikir Nia itu hanya ilusi dia saja karena seharian Nia selalu memikirkan Raka,

Ke esokan harinya, pagi pagi sekali Nia serasa ingin menemui Raka di rumahnya, tapi “ting nong” (suara bell berbunyi) tidak sabar Nia membuka gerbang berharap itu Raka yang datang, tapi setelah membuka pintu dan melihat keluar gerbang ternyata ada seorang bapak-bapak separuh baya memakai baju putih bukan Raka yg didapatinya dan Nia pun menghampirinya,

Nia :“ ada apa ya pa?,,bisa saya bantu”, ucap Nia,
Dokter :“betul ini Rumahnya ibu Nia”,,? (jawab laki laki itu), “perkenalkan saya Dokter Sulaiman,
Nia :” ada apa ya dok,,mencari saya”?
Dokter :” saya hanya ingin memberikan ini untuk ibu Nia” (sambil mengeluarkan amplop dengan banyak bercak darah yang mengering,
Nia :” ini apa dokter”?
Dokter :” Ini surat dari Pasien saya, entah apa isinya saya tidak tahu, saya hanya di berikan amanah untuk memberikan nya kepada ibu Nia”, dia meninggal kemarin setelah paru parunya robek karena kecelakaan hebat,

Dokter pun memberikan amplop itu dan pergi, dengan langkah kaki yg bergemetar seakan tidak percaya dan tidak sanggup untuk melangkah lagi berharap ini Cuma ilusi atau mimpi, Nia duduk di Kursi teras nya, ketika melihat amplop penuh bercak darah itu, wajah Nia mulai pucat dengan mata yg berkaca kaca, sesekali air mata itu jatuh terkena amplop, perlahan Nia membukanya dan melihat secarik kertas bersama 2 cincin yg bertuliskan “Raka & Nia” Nia mulai memegang mulutnya, tanpa henti meneteskan air mata dan ketika membuka surat, Nia melihat tulisan tangan raka,
Untuk Nia Sayang,

“WILL YOU MARRY ME,,?”

Kalo kamu mau nikah sama aku , bawalah sepasang cincin ini ke taman esok sore,
Biarkan aku yang memasangkan cincin ini di jemarimu yang sangat indah itu.

Salam Sayang
Raka Aditya

Nia tidak bisa menahan kesedihan nya lagi melihat isi surat itu, Nia berteriak sejadi jadinya “Rakaa,,,,Raka,,,Raka,,,kenapa ninggalin Nia disini,,,,Nia sayang sama Rakaa,,’’,ucap Nia di iringi air mata yang tiada henti hentinya mengalir di pipi Nia, sampai akhirnya malam pun tiba dan Nia menulis surat Balasan untuk Raka,
To : Honey sayang

Aku bahagia jika mempunyai suami seperti kamu,
Aku akan selalu menunggu kamu di taman itu, Aku akan menunggumu di kursi taman sampai kamu datang dan membawa ku melihat bunga tulip yang bermekaran bersama dirimu lagi seperti dimalam itu ketika memelukmu dan memegang jemarimu dan menatap indahnya wajahmu.

Salam Rindu,
Nia Safitri

Lalu Nia memasukkan nya kedalam amplop putih, ke esokan paginya Nia menaruh amplop berisi sepucuk surat untuk Raka yang dicintainya di sebelah Nisan tempat peristirahatan terakhir Raka,

Dan semenjak hari itu Nia selalu menunggu Raka, duduk di kursi taman itu, berharap Raka datang dan membawanya melihat bunga tulip yang bermekaran dengan dihiasi cahaya bulan,,berharap bisa menggengam erat jari jemari Raka, dan tidak ingin melepaskan nya kembali,

Dalam masa penantian nya Nia mengalami Sakit, dan meninggal dunia di kursi taman itu, sambil memegang sepucuk surat dari raka dan 2 cincin yang ada di genggamannya,, sebelum Nia Menghembuskan Nafas terakhir terdengar sayup lirih suara dari bibir Nia “Rakaaa,,,sebentar lagi Nia Bisa bertemu sama Raka, tunggu Nia ya Raka, Nia sayang sama Raka”, ucap Nia, dan jatuhlah air mata terkahir di pipi Nia, dan akhirnya Nia menghembuskan nafas terakhir dalam masa penantian yg cukup panjang walaupun memang mustahil bertemu dengan Raka lagi, tetapi Nia tetap setia menunggu Raka yang amat dicintainya hanya untuk bersama kembali dengan Raka,,
“Raka & Nia”,,,,,,,

Mohon maaf bila ada kesamaan cerita,,itu semua hanya kebetulan saja,,
Terima kasih..

PROFIL PENULIS
Nama : Rio
Umur 19 Tahun
Alamat Facebook : koncara_ayu@hotmail.com

Share & Like