CEWEK BERKURSI RODA
Karya Faza Monique Savira
Siang ini sangat terik. Ditambah udara yang panas menambah kegerahan. Di kelas IX-A SMP Bina Pelita nampak seorang guru sedang asyik mengajar matematika. Sebagian besar siswa sudah mulai lelah dan mengantuk. Tiba-tiba seorang lelaki berumur kira-kira 45 tahun masuk ke kelas dengan membawa seorang anak perempuan yang memakai kursi roda. Nampaknya anak baru,
Siang ini sangat terik. Ditambah udara yang panas menambah kegerahan. Di kelas IX-A SMP Bina Pelita nampak seorang guru sedang asyik mengajar matematika. Sebagian besar siswa sudah mulai lelah dan mengantuk. Tiba-tiba seorang lelaki berumur kira-kira 45 tahun masuk ke kelas dengan membawa seorang anak perempuan yang memakai kursi roda. Nampaknya anak baru,
“Siang anak-anak! Kita kedatangan teman baru. Ayo nak, perkenalkan dirimu.” Pak Bambang , Wakasek Kesiswaan mempersilakan anak baru itu memperkenalkan diri. Beberapa murid kasak kusuk membicarakan anak itu. Ia maju 3 langkah kedepan. Wajahnya masih malu-malu sekaligus canggung. “Halo teman-teman, namaku Elsavia Rismawulandari. Panggil saja aku Via. Aku pindahan dari SMP Negeri 14 Bandung. Semoga kalian suka berteman denganku” Ia tersenyum. Lesung pipi nya sangat terlihat jelas.
“Oke , Via. Silakan duduk di sebelah Fika” Kata Pak Harjanto, sang guru matematika mempersilakan. Via mendorong kursi rodanya menuju meja Fika. Fika tersenyum. “Halo, namaku Erfika Putri. Panggil saja Fika.” Fika mengulum senyum sembari mengajak bersalaman. “Via” Ia membalas senyum.
Baru saja 10 menit Via menjadi siswa baru,sudah banyak cercaan yang menghantui dirinya. “Murid cacat berkursi roda harusnya di SLB !” Demikian Kelvin , lelaki bertampang Chinese menghina ia. Via yang mendengarnya lalu menekuk wajahnya. “Udah vi, gausa di dengerin. Kelvin emang orangnya gitu” Fika mencoba menenangkan Via. Via lalu mengusap air matanya.
Tak terasa sudah 2bulan Via menjadi siswa baru. Ia lama-lama sudah kebal dengan hinaan-hinaan mereka yang tidak suka dengannya. Tapi tak sedikit pula yang menyukainya.
Suatu hari, saat pulang sekolah, Kelvin sedang membuka Facebook. Tak sengaja ia melihat foto seorang perempuan yang manis. Ia tertarik untuk membukanya.
“Elsa Fausta Lareina”gumam Kelvin. Ia kemudian mengirimkan permintaan pertemanan kepada cewek itu. Selang 15 menit, Elsa Fausta Lareina menerima permintaan pertemanan Kelvin.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, Kelvin segera mengajak Elsa untuk mengobrol melalui chat..
Kelvin : “Hi”
Elsa : “Hai”
“Anak mana ?”
“Jakarta aja kok. Kamu?”
“Jakarta juga. Sekolah dimana ?”
“SMP Bina Pelita. Kamu?”
“Sama. Ko aku ga pernah liat kamu sih? Kamu kelas berapa?”
Elsa nampaknya baru menyadari kalau ia sedang chat dengan Kelvin yang menghinanya dulu. Ya, Elsa adalah Via. Via si Gadis berkursi roda! Ia lalu diam saja.
Esok harinya, Kelvin kembali menanyakan identitasnya. Tetapi Via tidak mau memberikan identitasnya.
Tak terasa sudah 2bulan ini Via atau Elsa dekat dengan Kelvin. Tapi Kelvin masih belum menyadari, bahwa Elsa yang dia kenal adalah Via. Suatu hari, Kelvin mengajak bertemu Elsa. “Aku enggak seperti yang kamu fikirkan, Vin. Aku tau kamu akan kecewa apabila bertemu denganku nanti.” Via menolak ajakan Kelvin. Kelvin pun bersedih. Ia sudah sangat menyayangi Elsa. Dan nampaknya ia sudah jatuh cinta pada Elsa. “Aku janji, sa. AKu gabakal kecewa. Serius deh.” Kelvin meyakinkan Elsa.
Akhirnya, dgn keteguhan Kelvin, Elsa mau diajak bertemu. Kelvin sudah tahu hal ini dari Fika. Dan nampaknya ia bersungguh-sungguh mencintai Via.
Sabtu sore, pukul 16.00 di Taman Ayodya, Jakarta.
“Hai Via, nunggu siapa? tanya Kelvin yang bertemu Via. “Nunggu temen nih. Kamu?”Via tersenyum. “Sama.” Jawab Kelvin dingin.
Via kemudian berkata pada Kelvin. “ Vin, aku lah Elsa sebenarnya yang engkau cari. Aku tahu kamu pst akan kecewa denganku. Aku minta maaf telah membohongimu” Via menangis. Tak ada gurat kecewa Kelvin. Ia justru tersenyum. “Aku sudah tau, Vi. Justru aku ingin bertemu kamu.” Via nampak bingung. “T..t..tapi dari mana kamu tahu ini semua?”
“Dari Fika. Ia yang member tahu semuanya.”
Via hanya termangu. “AKu minta maaf atas ucapanku kemarin. Sekaligus, mengutarakan niatku. Would you be my girlfriend?”tanya Kelvin seraya memberikan bunga mawar. “AKu cacat, Vin. Aku hanyalah cewek berkursi roda.Aku bukan Elsa yang sempurna.” Kelvin mengulum senyum. Wajahnya sangat tampaaan sekali. “AKu tidak permasalahkan itu. Aku sayang kamu,Vi. Yang ku tanya, MAUKAH KAMU JADI PACARKU?” tanya Kelvin sekali lagi Via tersenyum lalu mengangguk. Ia lalu memeluk Kelvin. Semenjak saat itu, Via bukanlah gadis berkursi roda. tetapi ia gadis normal yang duduk di kursi roda.
PROFIL PENULIS
Faza Monique S.
Kelas IX, SMP Muhammadiyah 1 Solo
Mau tau lebih banyak? Follow @FAZONGGG atau www.facebook.com/faza.m.savira
Thankyou ;)
Faza Monique S.
Kelas IX, SMP Muhammadiyah 1 Solo
Mau tau lebih banyak? Follow @FAZONGGG atau www.facebook.com/faza.m.savira
Thankyou ;)