TERAKHIR DARIKU
Karya Dina Mahmuliana
Malam ini rembulan tak menampakkan batang hidungnya,hanya satu dua bintang yang berkelipan dilangit yang ditutupi awan.Terlihat begitu sendu,sesendu hatiku saat ini. Malam ini tuk terakhir kalinya aku dapat memandangmu dari kejauhan,dan malam ini pula, terakhir kalinya aku dapat berkumpul bersama teman-temanku seletting. untuk seterunya aku akan merindukan saat-saat ini lagi.
Malam ini rembulan tak menampakkan batang hidungnya,hanya satu dua bintang yang berkelipan dilangit yang ditutupi awan.Terlihat begitu sendu,sesendu hatiku saat ini. Malam ini tuk terakhir kalinya aku dapat memandangmu dari kejauhan,dan malam ini pula, terakhir kalinya aku dapat berkumpul bersama teman-temanku seletting. untuk seterunya aku akan merindukan saat-saat ini lagi.
Malam ini semuanya akan berakhir,kisah masa SMA yang akan banyak menguras air mata jika dikenang kembali suatu hari nanti, dan malam ini pula semua kenanganku bersamamu harus diakhiri , walaupun pada kenyataannya aku dan kamu tak lebih dari sebatas teman sekelas yang tidak pernah bertegur sapa. entah aku yang mendiamkanmu, karena malu pada rasa yang tumbuh dihatiku dan entah kamu yang memang tak mau tau tentangku.Yang pasti aku takkan pernah tau sebabnya.
Aku sempat bertanya-tanya pada diriku sendiri,apa yang menyebabkanmu tak pernah bertegur sapa apalagi bercanda padaku,maafkan aku yang tak tak berani mengajakmu untuk bicara,karena aku takut kamu kan tau ada sinar cinta untukmu dimataku. Entah mengapa selama ini kamu begitu beku terhadapku,sebeku glesert di kutub utara. berbeda dengan sahabat-sahabatku, Rika,Dara,Cindy,Tya dan Putri, kamu begitu ramah pada mereka,setiap bertemu mereka kamu selalu suguhkan senyuman termanis. sedih memang,tapi apa yang bisa kulakukan? Aku hanya seorang gadis lugu yang tak punya kedikdayaan apa-apa.
Ketika memasuki kelas, terlihat semua telah berkumpul. tak ada tempat yang tersisa untukku dan cindy,akhirnya kami memutuskan untuk berdiri dibelakang teman-teman yang lainnya.lalu mataku pun mulai mencari-cari sesosok yang amat spesial dihatiku selama ini,sesosok yang bisa membuatku tertawa dan menangis tanpa sebab yang pasti. Namun sayang dia yang kucari-cari ternyata tak kudapati,entah dimana gerangannya aku tak tau,padahal aku sangat ingin menatapnya tuk terakhir kalinya, namun apa daya hanya kepedihan yang kutelan mentah-mentah.
‘’Ah... mungkin sebentar lagi dia hadir!’’hiburku pada diri sendiri.
Namun hingga pertengahan acara pun kamu tak jua hadir. hatiku semakin galau.
‘’hmm...ataukah mungkin ia sudah pulang duluan tanpa sepengetahuanku???’’
‘’Mungkinkah itu terjadi?’’
beribu pertanyaan muncul di benakku, rasa kehilangan tiba-tiba mendekap dadaku.
Akhirnya acara perkumpulan pun usai. Sebelum kami bubar, kami diminta untuk saling bermaaf-maaffan dan saling berpamitan. aku sungguh tak kuasa menahan perihnya dadaku, akhirnya tanpa sepengetahuan cindy aku pun memutuskan untuk keluar ruangan, dan menumpahkan semua yang tersekat dikerongkonganku.
Diluar ternyata Putri,Rika serta Tya memang sedang menungguku.
‘’Ka... aku tak ingin ini terjadi!’’isakku perih dipundaknya.
Namun tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya,aku tau saat ini tak ada kata yang dapat diucapkannya.
‘’ karissa,putri,rika...aku akan selalu merindukan kalian!’’akhirnya Tya pun mengeluarkan suaranya seraya memelukku,Putri serta Rika.
‘’were friends,now and forever!’’ucap Cindy dan Dara yang tiba-tiba juga ikut memeluk kami.
*****Kupu-kupu Senja*****
‘’eh kalian kemana aja semalam? Aku cari-cari di asrama kaliannya enggak ada!’’tanyaku pada putri.
‘’semalam aku,Siti dan Dara ketemuan sama Didit ma ivan dikelas !’’
Aku mengalihkan sejenak pandanganku dari baju yang sedang kurapikan,kulihat putri sedang terpekur di tempat tidurku dengan dua tangan menyangga dagunya.
Perih dihatiku kini muncul kembali,dia yang kucintai bersama orang lain,ya... walau pun orang lain tersebut adalah sahabatku sendiri.
‘’Wah acara perpisahan ne, akunya kok enggak diajak sich?’’tanyaku dengan hati perih.
‘’aku aja enggak tau kamunya dimana semalam!’’ jawabnya lirih.
‘’ o...gitu!’’jawabku ketus.
‘’ngapain aja kalian semalam?’’tanyaku lagi ingin tau.
‘’ya ngobrol-ngobrol aja.’’balasnya.
‘’oya put,mereka mau lanjutin sekolah kemana sich?’’
‘’eng...kalau ivan ku belom tau pasti,tapi kalau Didit,menurut penuturannya semalam katanya sih dia mau lanjutin ke medan!’’
‘’Apa...Didit lanjutin sekolah diMedan?’’tanyaku tanpa sadar.
‘’iya emangnya kenapa? Kok kamu kayak kaget gitu sih kar?’’tanya putri penuh tanda tanya.
Sudah ku duga kamu pasti kan kembali ke kampungmu suatu hari nanti.dan suatu hari nanti aku akan kehilanganmu untuk selamanya.
‘’Haloooooo... ngelamunin apaan sih?’’ Ucap putri yang kemudian membuyarkan lamunan sesaatku.
‘’enggak aku enggak ngelamunin apa-apaan kok!’’ucapku gugup.
‘’o...apa mungkin kamu sedih karena Didit mau balik ke medan ya?’’tebak putri.
‘’engggak enak aja ngapain aku sedihin dia,emangnya dia siapa aku!’’balasku ketus.
Maafkan aku put,tak seharus aku merahasiakan ini semua dari kamu dan yang lain.aku hanya tak ingin semua tau,terlebih-lebih kalau Didit tau,aku pastinya sangat malu pada semuananya.
Kini lengkap sudah kesedihan yang kurasakan.harapanku untuk memilikimu musnah sudah.kamu akan meninggalkan peri cinta yang terus bersemi dihatiku.
‘’oya Kar, Didit semalam juga ngasih kami kenang-kenangan loh!’’ beritau putri lagi setelah sekian lama kami terdiam membisu.
‘’oya...! memangnya apa yang diberikannya pada kalian?’’tanyaku dengan hati yang semakin perih.
‘’gelang ini!’’katanya sambil memperlihatkan gelang di tangannya.
‘’wah...bagus ya!’’pujiku dengan hati yang semakin tak karuan menahan perih.
Perasaanku diremas angin,dijalari oleh frekuensi yang tercipta dihatiku.malam ini kepedihan dihatiku lengkap sudah.
Pengharapanku akan sapaan terakhir darimu pupus sudah.kini saat-saat yang kutakuti pun terjadi.kamu benar-benar pergi. Padahal dulunya aku sangat takut ini semua kan tejadi padaku,walau pada kenyataannya aku sendiri tau,bahwa disetiap pertemuan pasti kan diakhiri oleh perpisahan , dan disetiap perpisahan pasti diawali dengan jatuhnya buliran-buliran hangat dari kedua mata ini.
Hanya kata selamat tinggal yang mampu terucap dari bibirku, yang lainnya aku sudah tak kuasa untuk melakukannya.
*****kupu-kupu senja*****
Pikiranku bergelinjangan meninggalkan sarang, dari jalinan mimpi adakah yang masih bisa ku titi menembus fatamorgana khayali.sesungguhnya ingin sekali aku melupakan kesedihanku dan menguburnya hidup-hidup dalam relung hatiku.namun semua itu Malah akan membuat dadaku kian sesak.
Hari ini adalah hari kepulanganmu,kesedihan itu benar-benar menyesakkanku. kini kamu benar-benar akan pergi.hari ini apapun yang terjadi aku harus mengiklaskanmu pergi.karena pada dasarnya aku bukan siapa-siapa kamu, yang dengan mudahnya dapat mencegat kepergianmu.
Sebenarnya ingin sekali rasanya aku menyapamu untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya,tapi apalah daya, aku tak memiliki keberanian itu.padahal sebelum keberangkatanmu aku sempat bertemu denganmu,kamu sempat bertegur sapa dengan putri didepanku, tapi keberanian itu tak jua muncul pada diriku.ingin sekali rasanya aku memberitaukan semuanya dan mengucapkan kata perpisahan padamu.
‘’Ah... mungkin sebentar lagi dia hadir!’’hiburku pada diri sendiri.
Namun hingga pertengahan acara pun kamu tak jua hadir. hatiku semakin galau.
‘’hmm...ataukah mungkin ia sudah pulang duluan tanpa sepengetahuanku???’’
‘’Mungkinkah itu terjadi?’’
beribu pertanyaan muncul di benakku, rasa kehilangan tiba-tiba mendekap dadaku.
Akhirnya acara perkumpulan pun usai. Sebelum kami bubar, kami diminta untuk saling bermaaf-maaffan dan saling berpamitan. aku sungguh tak kuasa menahan perihnya dadaku, akhirnya tanpa sepengetahuan cindy aku pun memutuskan untuk keluar ruangan, dan menumpahkan semua yang tersekat dikerongkonganku.
Diluar ternyata Putri,Rika serta Tya memang sedang menungguku.
‘’Ka... aku tak ingin ini terjadi!’’isakku perih dipundaknya.
Namun tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya,aku tau saat ini tak ada kata yang dapat diucapkannya.
‘’ karissa,putri,rika...aku akan selalu merindukan kalian!’’akhirnya Tya pun mengeluarkan suaranya seraya memelukku,Putri serta Rika.
‘’were friends,now and forever!’’ucap Cindy dan Dara yang tiba-tiba juga ikut memeluk kami.
*****Kupu-kupu Senja*****
‘’eh kalian kemana aja semalam? Aku cari-cari di asrama kaliannya enggak ada!’’tanyaku pada putri.
‘’semalam aku,Siti dan Dara ketemuan sama Didit ma ivan dikelas !’’
Aku mengalihkan sejenak pandanganku dari baju yang sedang kurapikan,kulihat putri sedang terpekur di tempat tidurku dengan dua tangan menyangga dagunya.
Perih dihatiku kini muncul kembali,dia yang kucintai bersama orang lain,ya... walau pun orang lain tersebut adalah sahabatku sendiri.
‘’Wah acara perpisahan ne, akunya kok enggak diajak sich?’’tanyaku dengan hati perih.
‘’aku aja enggak tau kamunya dimana semalam!’’ jawabnya lirih.
‘’ o...gitu!’’jawabku ketus.
‘’ngapain aja kalian semalam?’’tanyaku lagi ingin tau.
‘’ya ngobrol-ngobrol aja.’’balasnya.
‘’oya put,mereka mau lanjutin sekolah kemana sich?’’
‘’eng...kalau ivan ku belom tau pasti,tapi kalau Didit,menurut penuturannya semalam katanya sih dia mau lanjutin ke medan!’’
‘’Apa...Didit lanjutin sekolah diMedan?’’tanyaku tanpa sadar.
‘’iya emangnya kenapa? Kok kamu kayak kaget gitu sih kar?’’tanya putri penuh tanda tanya.
Sudah ku duga kamu pasti kan kembali ke kampungmu suatu hari nanti.dan suatu hari nanti aku akan kehilanganmu untuk selamanya.
‘’Haloooooo... ngelamunin apaan sih?’’ Ucap putri yang kemudian membuyarkan lamunan sesaatku.
‘’enggak aku enggak ngelamunin apa-apaan kok!’’ucapku gugup.
‘’o...apa mungkin kamu sedih karena Didit mau balik ke medan ya?’’tebak putri.
‘’engggak enak aja ngapain aku sedihin dia,emangnya dia siapa aku!’’balasku ketus.
Maafkan aku put,tak seharus aku merahasiakan ini semua dari kamu dan yang lain.aku hanya tak ingin semua tau,terlebih-lebih kalau Didit tau,aku pastinya sangat malu pada semuananya.
Kini lengkap sudah kesedihan yang kurasakan.harapanku untuk memilikimu musnah sudah.kamu akan meninggalkan peri cinta yang terus bersemi dihatiku.
‘’oya Kar, Didit semalam juga ngasih kami kenang-kenangan loh!’’ beritau putri lagi setelah sekian lama kami terdiam membisu.
‘’oya...! memangnya apa yang diberikannya pada kalian?’’tanyaku dengan hati yang semakin perih.
‘’gelang ini!’’katanya sambil memperlihatkan gelang di tangannya.
‘’wah...bagus ya!’’pujiku dengan hati yang semakin tak karuan menahan perih.
Perasaanku diremas angin,dijalari oleh frekuensi yang tercipta dihatiku.malam ini kepedihan dihatiku lengkap sudah.
Pengharapanku akan sapaan terakhir darimu pupus sudah.kini saat-saat yang kutakuti pun terjadi.kamu benar-benar pergi. Padahal dulunya aku sangat takut ini semua kan tejadi padaku,walau pada kenyataannya aku sendiri tau,bahwa disetiap pertemuan pasti kan diakhiri oleh perpisahan , dan disetiap perpisahan pasti diawali dengan jatuhnya buliran-buliran hangat dari kedua mata ini.
Hanya kata selamat tinggal yang mampu terucap dari bibirku, yang lainnya aku sudah tak kuasa untuk melakukannya.
*****kupu-kupu senja*****
Pikiranku bergelinjangan meninggalkan sarang, dari jalinan mimpi adakah yang masih bisa ku titi menembus fatamorgana khayali.sesungguhnya ingin sekali aku melupakan kesedihanku dan menguburnya hidup-hidup dalam relung hatiku.namun semua itu Malah akan membuat dadaku kian sesak.
Hari ini adalah hari kepulanganmu,kesedihan itu benar-benar menyesakkanku. kini kamu benar-benar akan pergi.hari ini apapun yang terjadi aku harus mengiklaskanmu pergi.karena pada dasarnya aku bukan siapa-siapa kamu, yang dengan mudahnya dapat mencegat kepergianmu.
Sebenarnya ingin sekali rasanya aku menyapamu untuk yang pertama dan yang terakhir kalinya,tapi apalah daya, aku tak memiliki keberanian itu.padahal sebelum keberangkatanmu aku sempat bertemu denganmu,kamu sempat bertegur sapa dengan putri didepanku, tapi keberanian itu tak jua muncul pada diriku.ingin sekali rasanya aku memberitaukan semuanya dan mengucapkan kata perpisahan padamu.
Namun sayang semua inginku tersebut harus terkubur dalam-dalam direlung hati.
kini kamu telah benar-benar pergi dari hidupku,dan hari ini tepat 6 tahun kepergianmu,namun rasa itu tak pernah beranjak pergi dari hatiku. Bahkan Aku tau saat ini, bahwasanya kamu telah menemukan bidadari yang dapat mengobati lara hatimu,tumpuan hidupmu,dan pelipur laramu nanti. Walaupun bidadari pilihanmu itu adalah sahabatku sendiri. Aku hanya dapat berdoa semoga kamu bahagia dengan bidadari pilihanmu itu. Dan aku akan mencoba berbesar hati menerima kenyataan pahit ini, karena pada dasarnya cinta memang tak seharusnya dapat miliki. Sebulan lagi kamu akan melangsungkan pernikahanmu dengan sahabatku itu,aku ikut berbahagia walau hatiku kian terluka.mungkin ini adalah yang terakhir dariku, Semoga keluargamu nanti dapat menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat,biarlah aku terus menyimpan cintaku hingga ajal menjemputku. Sekali lagi maafkan aku yang tak bisa melupakanmu.
TERAKHIR DARIKU
Apalagi yang bisa kulakukan
Semua kata tak mampu luluhkan salju dihatimu
Mungkin karena aku bukan seorang kahlil Gibran
Yang mampu merangkai kata bak karangan bunga
Yang mampu mengubah kata bak untaian mutiara
Dan haruskah aku kembali menelusuru lorong-lorong cintamu?
Ketika telaga itu mulai mengering dan tandus
Aku tak berdecak...
Ataukah aku tengah meratap penuh harap
Mengharapkan kepastian yang tak mungkin ada
Perluka kau tau?
Namamu mengasap hingga memenuhi sela-sela ruang disetiap suduut hatiku
Tak muluk asaku
Jiwa yang labil penuhi raga yang rapuh ini
Inginkkan kau mengerti
Dan sedikit kau hargai
Bahwa mengorbanka perasaan sungguh menyakitkan
Namun sayang
Waktuku singkat disini
Didetik-detik terakhirku
Saat asa pada ambang sanggaupku
Aku ingin tenag
Dalam kedamaian
For sameOne
Kado ultah 13 November 2011
kini kamu telah benar-benar pergi dari hidupku,dan hari ini tepat 6 tahun kepergianmu,namun rasa itu tak pernah beranjak pergi dari hatiku. Bahkan Aku tau saat ini, bahwasanya kamu telah menemukan bidadari yang dapat mengobati lara hatimu,tumpuan hidupmu,dan pelipur laramu nanti. Walaupun bidadari pilihanmu itu adalah sahabatku sendiri. Aku hanya dapat berdoa semoga kamu bahagia dengan bidadari pilihanmu itu. Dan aku akan mencoba berbesar hati menerima kenyataan pahit ini, karena pada dasarnya cinta memang tak seharusnya dapat miliki. Sebulan lagi kamu akan melangsungkan pernikahanmu dengan sahabatku itu,aku ikut berbahagia walau hatiku kian terluka.mungkin ini adalah yang terakhir dariku, Semoga keluargamu nanti dapat menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat,biarlah aku terus menyimpan cintaku hingga ajal menjemputku. Sekali lagi maafkan aku yang tak bisa melupakanmu.
TERAKHIR DARIKU
Apalagi yang bisa kulakukan
Semua kata tak mampu luluhkan salju dihatimu
Mungkin karena aku bukan seorang kahlil Gibran
Yang mampu merangkai kata bak karangan bunga
Yang mampu mengubah kata bak untaian mutiara
Dan haruskah aku kembali menelusuru lorong-lorong cintamu?
Ketika telaga itu mulai mengering dan tandus
Aku tak berdecak...
Ataukah aku tengah meratap penuh harap
Mengharapkan kepastian yang tak mungkin ada
Perluka kau tau?
Namamu mengasap hingga memenuhi sela-sela ruang disetiap suduut hatiku
Tak muluk asaku
Jiwa yang labil penuhi raga yang rapuh ini
Inginkkan kau mengerti
Dan sedikit kau hargai
Bahwa mengorbanka perasaan sungguh menyakitkan
Namun sayang
Waktuku singkat disini
Didetik-detik terakhirku
Saat asa pada ambang sanggaupku
Aku ingin tenag
Dalam kedamaian
For sameOne
Kado ultah 13 November 2011
PROFIL PENULIS
Nama: Dina Mahmuliana
TTL : Banda Aceh19 Januari 1994
Kuliah di Universitas Syiah Kuala, Fakultas KIP, jurusan Bimbingan dan Kanseling.
Alamat FB : Diena desu
TTL : Banda Aceh19 Januari 1994
Kuliah di Universitas Syiah Kuala, Fakultas KIP, jurusan Bimbingan dan Kanseling.
Alamat FB : Diena desu