RASA UNTUK BUNGA
Karya Nur Darmawansyah (Wawan)
“di mana ini?” Gumamku yang sedang kebingungan. tiba-tiba pandanganku seakan dikepung oleh cahaya-cahaya putih yang begitu terang “apakah ini surga?” tanyaku dalam hati. Aku hanya bisa berdiri terdiam dan pasrah sambil melamunkan tempat aneh ini. Aku memandang ke sekeliling, tapi yang ku dapat hanyalah cahaya yang begitu putih mengelilingiku. Tak lama setelah itu, pandanganku terfokuskan kepada suatu sosok yang ku pikir itu adalah seorang gadis. Ia melambaikan tangan ke arah ku, dan kemudian mulai menjauh. “hei!!! kamu siapa? Di mana ini?” sahutku sambil mencoba memperdekat jarak.
“di mana ini?” Gumamku yang sedang kebingungan. tiba-tiba pandanganku seakan dikepung oleh cahaya-cahaya putih yang begitu terang “apakah ini surga?” tanyaku dalam hati. Aku hanya bisa berdiri terdiam dan pasrah sambil melamunkan tempat aneh ini. Aku memandang ke sekeliling, tapi yang ku dapat hanyalah cahaya yang begitu putih mengelilingiku. Tak lama setelah itu, pandanganku terfokuskan kepada suatu sosok yang ku pikir itu adalah seorang gadis. Ia melambaikan tangan ke arah ku, dan kemudian mulai menjauh. “hei!!! kamu siapa? Di mana ini?” sahutku sambil mencoba memperdekat jarak.
Diri ini semakin mendekat, sehingga akupun bisa melihat jelas paras wajahnya. Aku mengkerutkan dahi dan masih dengan perasaan yang kebingungan, sontak aku berkata “aku sayang sama kamu, tolong jangan tinggalkan aku..!!!” dengan nada suaraku yang lumayan keras dan sedikit memohon, gadis itu mulai menjawab “aku juga sayang sama kamu Wawan.. tapi maaf, aku harus pergi” Kemudian gadis itu mulai menjauh lagi. tanpa rasa canggung aku mengejarnya, tapi dia menjauh begitu cepat. “Bu,,Bu,,Bunga?” sahutku dengan nada yang semakin melemah.
“Kring!!..kring!!..kring!!”sontak aku terbangun, karena mendengar bunyi jam weaker yang suaranya lumayan bisa memecahkan gendang telinga itu. “klick” suara tombol off yang ku pencet pada jam weaker. “oh.. tadi itu hanya mimmpi yah..?” sahutku sambil meregangkan diri di tempat tidur.
******
“Kring!!..kring!!..kring!!”sontak aku terbangun, karena mendengar bunyi jam weaker yang suaranya lumayan bisa memecahkan gendang telinga itu. “klick” suara tombol off yang ku pencet pada jam weaker. “oh.. tadi itu hanya mimmpi yah..?” sahutku sambil meregangkan diri di tempat tidur.
******
*SMA Negeri 2 Makassar*
Yah, di sinilah aku bersekolah. Aku salah satu murid yang berbakat di bidang seni musik, kelasku berada di kelas XII IPA 2b. dulu aku sekelas dengannya. yah, dia.. orang yang ku maksud ini adalah Bunga. Rambutnya yang lurus terurai, mata yang selalu cerah, dan kulitnya yang begitu putih membuat mata ini tak bosan untuk memandangnya. Memang tak bisa ku pungkiri, aku suka dia. Tapi Sikapnya yang pendiam itu membuat diri ini semakin ragu untuk mengungkapkannya.
Yah, di sinilah aku bersekolah. Aku salah satu murid yang berbakat di bidang seni musik, kelasku berada di kelas XII IPA 2b. dulu aku sekelas dengannya. yah, dia.. orang yang ku maksud ini adalah Bunga. Rambutnya yang lurus terurai, mata yang selalu cerah, dan kulitnya yang begitu putih membuat mata ini tak bosan untuk memandangnya. Memang tak bisa ku pungkiri, aku suka dia. Tapi Sikapnya yang pendiam itu membuat diri ini semakin ragu untuk mengungkapkannya.
Pagi itu, aku berjalan di koridor sekolah dan berpapasan dengannya. Diri ini sebenarnya ingin menyapa, tetapi apa daya aku sangat canggung untuk melakukannya.. dia hanya berlalu begitu saja, tanpa melirikku sedikitpun. “hmm.. Bunga, seandainya kau juga memiliki rasa yang sama terhadapku..” harapku di dalam hati. yah, harapan hanyalah harapan. Aku tidak begitu yakin kalau dia juga suka padaku, karena yang ku lihat selama ini dia tidak pernah memperhatikanku, menyapaku, memandangku, bahkan senyum ke arahku pun lumayam jarang.
Tak habis akalku untuk mencari tahu perasaan apa yang sebenarnya Bunga rasakan terhadapku. Apakah dia juga suka kepadaku? Ku simpan pertanyaan itu dan mencoba fokus dengan rencana yang telah ku pikirkan semalaman penuh itu. Aku mencoba meng-gaet beberapa wanita di sekolah dengan tujuan hanya ingin melihat reaksi Bunga. Sebenarnya aku kurang begitu setuju dengan rencana ini, karena ini sama halnya dengan mempermainkan perasaan orang lain.. tapi tak apalah, semua ini kulakukan hanuya untuk Bunga.
Hesty, Putri, Lisa, Mega, dan Kak Beby. Yah, merekalah wanita itu. Tetapi diantara mereka, yang paling berkesan hanyalah saat-saat bersama Kak Beby.. betapa tidak? Aku berhasil meng-gaet cewek yang.. yah, boleh di bilang perfect lah. Dia itu ketua osis di sekolah kami, Rankking 1 umum di tingkatannya..
kata kak Beby, dia mulai memiliki rasa kepadaku ketika ia pertama kali melihatku di acara porseni tahun lalu.. katanya, Aku keren waktu tampil nyanyi solo sambil main gitar.. hehe..
kalau masalah cantik, tidak usah di pertanyakan lagi.. kak Beby nggak kalah cantiknya sama bunga, malahan menurutku cantikan kak beby.. dia juga baik, tapi entah mengapa hanya Bungalah yang sangat ku sayang, hanya dia yang selalu muncul di benakku.
Sudah seminggu aku pacaran dengan kak Beby. ku akui aku memang menikmati hubungan ini, dan kurasa.. aku memang cinta kepadanya, tapi di sisi lain aku juga masih menyimpan secarik rasa untuk Bunga..
Ternyata rencana ini sedikit membuahkan hasil. walaupun tidak sesuai harapan, tapi aku sudah cukup senang kok.
********
Setelah menggaet beberapa wanita di sekolah, Bunga 2 kali lebih sering curi-curi pandang terhadapku. Aku senang, tapi di sisi lainnya lagi aku tidak begitu senang. Mengapa? Karna orang yang mulai aku cintai, kini tidak bersamaku lagi. Yah, hubunganku dengan kak Beby nggak berlangsung lama.. katanya dia mau fokus dulu sama pelajarannya. Terpaksa aku harus menerima keputusan itu.. aku nggak tega juga kalau prestasinya jadi menurun hanya karna soal C.I.N.T.A.
Ku putuskan untuk tidak menjalankan rencana itu lagi.. aku hanya ingin fokus kepada hati Bunga...
Pernah di suatu hari, aku mendapati Bunga lagi menagis sendirian di taman sekolah. Apakah dia menagis karna ku? Ah, menurutku tidak.. pada saat itu sekolah sudah bubar setengah jam sebelumnya.. memang sih, aku sering tinggal dulu di sekolah sebelum pulang ke rumah, yah.. hanya untuk sekedar nyantai aja..
Aku sangat ingin menghampirinya, tapi apa daya diri ini sangat gugup.. entah mengapa hanya bungalah satu-satunya wanita yang bisa memberikanku perasaan sampai segugup ini. Akhirnya aku mengurungkan niatku dan memutuskan untuk memperhatikannya dari jarak jauh saja..
Beberapa saat kemudian, dari kejauhan aku melihat bunga mengambil sesuatu dari dalam tasnya.. ternyata yang dia ambil adalah sebuah pulpen dan buku tebal kecil yang berwarna pink. Ia mulai menulis.. aku menunggu, dan berharap bisa melihat apa yang di tulis bunga pada saat itu. “hmm, mungkin itu buku diarynya” dugaku yang masih penuh dengan tanda tanya. Tak lama setelah itu, ia membuka lembaran baru dan memulai menulis lagi.. tapi anehnya, ia merobek lembaran itu. “kenapa?” tanyaku dalam hati. Kemudian ia meninggalkan lembaran kertas itu, lalu pergi..
aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. sontak aku berlari kearah kertas tersebut dan memungutnya.
“aku tahu, dari tadi kamu memperhatikan aku di situ kan? Hehe.. ^_^ kamu lucu juga ya Wan..??”
apa??!! Jujur, aku sangat kaget setelah melihat tulisan yang tertera dari kertas itu. Ternyata Bunga dari tadi sudah menyadari keberadaanku.. kaget, senag, bahagia, nge-fly, dsb.. mungkin itulah yang kurasakan saat ini.
sekarang aku tambah yakin kalau bunga memiliki rasa yang sama.. ku tetapkan niatku, besok aku ingin mengutarakan perasaanku kepadanya..
*keesokan harinya*
It’s time! Semangat sekali aku pagi ini.. tak seperti yang biasanya..
sesampai di sekolah, tempat yang pertama aku tuju adalah kelasnya bunga.. aku bertanya kepada salah satu teman kelasnya yang dulu teman sekelasku juga, yang sedang duduk di depan kelas tersebut “eh, Rin..Bunga nya sudah datang?” tanyaku dengan nada yang berbisik. “cie,,cie,, memangnya ada urusan apa sama bunga? Naksir ya? Hmm,, bunganya belum datang tuh” jawab Ririn dengan nada yang mengejek. “ah, nggak kok.. aku Cuma ada perlu..” jawabku dengan sedikit malu. “hayo ngaku! Kamu naksir Bunga kan? sama teman lama kok pelit amat sih..? cerita aja! Nanti aku yang comblangin” rayu Ririn. “ihh.. sotoy lu :p” ejekku kepada Ririn, dan langsung berlalu meniggalkan kelas tersebut.
bel istirahat telah berbunyi, kali ini aku harus benar-benar bertemu dengan bunga.. ku manfaatkan waktu yang singkat ini dan menuju ke kelas Bunga..
“Rin, Bunga mana? “ tanyaku kepada Ririn yang sedang asik nongkrong di depan kelasnya.”dia nggak masuk.. aneh, aku juga sms dia tapi gak di balas-balas..” jawab ririn. Tiba-tiba wali kelas Ririn, ibu Rose datang dan menyuruh anak-anak walinya untuk berkumpul, termasuk Ririn. Aku kebingungan pada saat itu, kenapa penyampaiannya harus seserius itu?.
Aku menunggu Ririn, karna pembicaraan kita tadi belum selesai..
Setelah itu, semua murid yang mendengar penyampaian tadi terlihat sangat lemas dan nampak murung.”tadi ada penyampaian apa Rin? Serius amat..?” tanyaku kepada Ririn yang berjalan menuju ke arahku. “Bunga..” jawabnya dengan nada yang lemas.. “Bunga kenapa Rin?!” tanyaku dengan nada yang lumayan keras. Dengan nada yang ter bata bata, Ririn pun mulai menjawab “Bu,,Bu,, Bunga meninggal..”. melihat raut wajah Ririn, sepertinya dia serius dengan perkataannya tadi.. Lantas aku berlari,, berlari menuju ke rumah bunga dan mencari kepastiannya.. “Bunga, aku belum sempat menyatakan perasaanku kepadamu.. aku harap informasi yang tadi itu salah.” Harapku sam bil menuju ke parkiran sekolah untuk mengambil sepeda motorku. Aku tak peduli dengan pak Satpam yang mencegatku di gerbang sekolah pada saat itu.. tanpa berpikir panjang, aku menerobosnya.. dan melaju sekencang-kencangnya menuju ke rumah Bunga..
Ternyata apa yang di bilang Ririn tadi itu benar.. Bunga sudah tiada.. Sungguh, aku tak dapat membendung kesedihan hati ini.. perih Hatiku,, bagaikan di sayat-sayat oleh pisau yang brgitu tajam..
di sana telah banyak keluarga dan kerabat dekat yang berkumpul.. bendera putih yang terpasang di tiang pagar membuat diri ini semakin lemas.. tiba-tiba sosok seorang ibu datang menghampiriku.”nak, kamu Wawan temannya Bunga kan?”. “hmm, iya tante.. tante Ibunya Bunga ya?”. Tanyaku yang masih bersedih. “iya nak.. saya Ibunya Bunga.. kini, Bunga telah Tiada. mari masuk.. aku akan menceritakan semuanya di dalam”. Ajak tante dengan paras wajah yang sungguh sangat sedih.
Di tengah-tengah ruang tamu, aku melihat jazad Bunga yang telah terbaring tenang.. dengan raut wajah yang pucat, senyum bibir yang datar, dan seluruh tubuh yang telah di bungkusi kain kafan.. sungguh, pemandangan itu semakin membuat hati ini terguncang tak tertahankan.. sungguh aku tak dapat menerima semua ini. Mengapa Bunga harus pergi secepat itu?
Tiba-tiba, ibunya bunga memberiku sebuah buku.. “ini, buku diary Bunga.. aku mau nak Wawan bersedia membaca isi dari buku ini..”. “I,, I,, iya tante..” jawabku sambil mulai membuka halaman-halaman buku diary tersebut.. aku tak sempat membaca semuanya. karna sungguh, aku tak dapat membendung tangis jika harus membaca semua keluhan bunga di dalam diary ini..
20-Mei-2009
dear diary..
Tuhan, terima kasih karna kau telah memeberiku kenalan seorang dokter.. jika tidak, mungkin aku takkan pernah tau dengan penyakitku ini.. kata dokter, aku mengidap penyakit yang langka, aku lupa namanya penyakit apa..? tapi yang jelas umurku sudah tidak lama lagi.. dan penyakit ini sangat sulit untuk di sembuhkan.. :’(
Tuhan, aku menerima segala keputusanmu.. walaupun itu artinya aku harus pergi.. aku serahkan segalanya kepadamu tuhan.. :’)
Tapi, tolong tuhan,, jangan sampai ibu dan ayah tahu tentang masalah ini.. aku tak ingin menyusahkan mereka.. sudah cukup ku rasa, aku tlah banyak menyusahkan mereka sewaktu kecil..
18-juli-2010
dear diary..
Yaeh!! Sudah seminggu lebih aku merasakan masa-masa SMA, di SMA Negeri 2 Bandung.. kelasku berada di kelas X ips 1a.
Dan lebih menyenangkannya lagi, aku bisa sekelas dengan Wawan.. aku jatuh cinta padanya Tuhan..
Dia lucu, tampan, ramah, dan yang paling penting dia berbakat dalam bidang seni musik.. aku suka kamu Wawan.. :*
23-januari-2011
Dear diary..
Kali ini ada kabar buruk.. Wawan jadian sama Hesty.. aku kenal baik sama Hesty, diakan teman SMP ku dulu..
Tuhan, jujur.. aku cembru tuhan.. kapan yah Wawan bisa tau kalau aku suka sama dia?
10-juli-2011
Dear diary..
Tuhan, apa yang sbenarnya wawan pikrkan? Mengapa dia seperti itu? Mengapa dia selalu mencari pacar baru.. apa dia terobsesi untuk menjadi seorang playboy?
Tuhan, ku mohon.. jangan kau biarkan dia berubah tuhan.. aku ingin wawan tetap menjadi wawan yang dulu…
28-agustus-2011
Dear diary..
Huaa.. :’( tuhan, mengapa aku harus mengetahui hal itu? Mengapa aku harus tahu kalau kini, wawan jadian dengan kak Beby?
Siapa sih yang tidak kenal kak beby? Semua orang-orang yang di sekolah kenal dia tuhan..
tuhan, mengapa wawan menjadi seperti ini? Mengapa tiba-tiba dia seakan begtu terobsesi untuk memiliki banyak pacar?
21-september-2011
Yohooow!!! Tuhan, kali ini ada kabar baik dan sangat membahagiakan.. ternyata wawan menjadi seperti itu karna ia ingin memastikan kalau aku ada rasa kepadanya atau tidak.. :) :D
tuhan, jujur. Aku senang skali saat mendengar hal ini.. tadi aku nguping sedikit pembicaraannya wawan bersama ringgo di taman.. dan ternyata topik pembicaraannya adalah aku..
hmm, wawan suka kepadaku.. apkah aku harus membuka jalan untuknya? Tapi lebih baik jangan ahh,, orang yang umurnya sudah di ambang pintu begini mana sempat rasakan cinta..?? aku juga tidak mau membuat orang yang ku sayang lebih menderita karna kepergianku nanti…
Sungguh, betapa pilu-nya kesedihan hati ini setelah melihat isi-isi dari buku diary Bunga yang masih bisa tersenyum bahagia walaupun umurnya sudah tidak panjang lagi..
buku ini sebagai saksi bisu kisah manis yang dialami bunga semasa hidupnya..
“kamu sudah tahu semuanya kan? di saat kami menemukan jasad bunga yang tergeletak di lantai kamarnya, tante menemukan selembar kertas ini di meja belajarnya bunga..” sahut ibunya bunga dengan hati yang masih pilu dan kemudian menyedorkanku selembar kertas..
Surat untuk wawan.. my sweat love..
Wawan, aku tahu kamu suka aku.. dan kamu juga perlu tahu kalau aku jauh lebih suka dan sangat sayang kamu..
setelah tahu kalau kamu suka juga sama aku, jujur. Aku sungguh bahagia wawan.. segala seterprukanku seakaan terbayarkan setelah mengetahui kebenaran itu.. tapi, maaf.. aku tidak ingin menjalin hubungan bersamamu.. bukan karna aku tidak ingin pacaran, aku Cuma tidak ingin membuat orang yang sangat ku sayangi menjadi makin sedih jika mengetahui yang sebenarnya.. aku lebih tenang jika pergi tanpa berada di pelukanmu.. karna jika aku pergi dalam keadaan berada di pelukanmu, itu sama halnya kalau aku membuatmu putus asa.. aku tidak ingin kalau hari-hari mu di penuhi oleh kesedihan yang berlarut-berlarut..
mungkin kita tidak bersama untuk saat ini.. tapi di surga nannti, aku yakin.. tuhan pasti mempersatukan kita disana untuk selamnya..
Selamat tinggal pangeranku.. rasa ini akan selalu aku simpan di hatiku.. :’)
Love you forever... :*
Tanpa ku sadari, ternyata pipi ini sudah berlinang air mata. Sungguh, jika waktu bisa di ulang aku akan mengulangnya.. aku hanya ingin membuat bunga bahagia sebelum ia pergi.. aku hanya ingin membuat hidup bunga jauh lebih berarti dengan adanya diriku di sisa hari-harinya..
tapi, semuanya tak mungkin lagi.. bunga telah tiada.. ia pergi dengan rasa cinta dan kasih sayang yang begitu dalam..
Bunga, walaupun kita tak sempat bersama, tapi yakinlah.. aku akan selalu menyimpan rasa ini untukmu yang telah berada tenang di sana.. rasa untuk bunga-ku yang akan selalu ku rindukan... :’)
***TAMAT***
PROFIL PENULIS
nama: Nur Darmawansyah
sekolah: SMPN 17 makassar.
TTL: Makassar, 01 september 1997
Note: maaf kalau tutur bahasa masih amburadul. karna ini cerpen pertama yang aku buat..
sekolah: SMPN 17 makassar.
TTL: Makassar, 01 september 1997
Note: maaf kalau tutur bahasa masih amburadul. karna ini cerpen pertama yang aku buat..
Add fb: Wawan Mawansyah Ahmad (wawanmawansyah@ymail.com)
No. Urut : 1165
Tanggal Kirim : 28/09/2012 18:41:07
No. Urut : 1165
Tanggal Kirim : 28/09/2012 18:41:07